Berkemah Ternyata Bisa Menurunkan Risiko Kanker! Ini Faktanya

Berkemah di hutan selama beberapa hari ternyata bukan hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh manusia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa berkemah di hutan selama 3 hari dapat meningkatkan produksi sel pembunuh kanker dalam tubuh hingga 80%.
Fenomena yang menakjubkan ini terjadi karena tubuh kita berinteraksi langsung dengan alam dan menghirup udara segar yang kaya akan senyawa-senyawa bermanfaat dari pepohonan.
Kegiatan ini dikenal dengan istilah forest bathing atau dalam bahasa Jepang disebut shinrin-yoku, yang secara harfiah berarti mandi hutan.
Forest bathing bukan sekadar berjalan-jalan di hutan, melainkan proses menyeluruh di mana tubuh manusia tenggelam dalam suasana alam, menghirup udara hutan yang segar, dan merasakan ketenangan yang ditawarkan oleh lingkungan alami.
Praktik ini telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama dalam memproduksi sel-sel yang bertugas melawan penyakit berbahaya seperti kanker.
Untuk itu, Popmama.com telah merangkum informasi seputar berkemah ternyata bisa menurunkan risiko kanker! Ini faktanya.
1. Apa itu forest bathing dan bagaimana cara kerjanya?

Forest bathing atau shinrin-yoku adalah praktik terapi alam yang berasal dari Jepang dan telah dipraktikkan sejak tahun 1980-an.
Dilansir dari Japan National Tourism Organization, forest bathing melibatkan aktivitas menghabiskan waktu di lingkungan hutan dengan cara yang mendalam dan penuh perhatian.
Berbeda dengan hiking atau olahraga luar ruangan lainnya, forest bathing fokus pada relaksasi dan koneksi spiritual dengan alam, sehingga lebih ideal jika dilakukan sambil berkemah.
Proses ini bekerja melalui mekanisme yang menarik. Ketika kita berada di hutan, tubuh kita secara otomatis menghirup senyawa-senyawa organik yang dilepaskan oleh pohon-pohon dan tanaman, yang disebut fitonsida.
Senyawa ini adalah zat antibakteri dan antijamur alami yang diproduksi tanaman untuk melindungi diri dari penyakit dan serangga.
Fitonsida ini memiliki efek positif yang luar biasa pada sistem imun manusia, terutama dalam meningkatkan aktivitas sel Natural Killer (NK).
2. Mengenal sel natural killer (NK)

Sel Natural Killer atau sel NK adalah jenis sel darah putih yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh Manusia.
Sel NK berfungsi dengan berpatroli di seluruh tubuh untuk mencari dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus atau sel-sel yang berpotensi menjadi kanker.
Yang membuat sel NK istimewa adalah kemampuannya untuk mengenali sel-sel abnormal tanpa perlu dilatih terlebih dahulu, berbeda dengan jenis sel imun lainnya.
Sel NK bekerja dengan melepaskan enzim-enzim khusus seperti granulenzim A dan granulenzim B yang berfungsi menghancurkan sel target.
Penelitian di bidang sains molekuler juga telah membuktikan bahwa sel NK dapat menghasilkan protein bernama perforin yang membuat lubang pada membran sel target, sehingga enzim-enzim penghancur dapat masuk dan melakukan tugasnya.
Inilah mengapa sel NK disebut sebagai pembunuh alami karena kemampuannya yang luar biasa dalam melindungi tubuh dari ancaman penyakit serius.
3. Mengenal fitonsida, senyawa ajaib dari pohon

Fitonsida adalah senyawa organik volatil yang dilepaskan oleh pohon-pohon dan tanaman sebagai sistem pertahanan alami.
Fitonsida terdiri dari berbagai komponen kimia seperti alpha-pinene, beta-pinene, dan d-limonene.
Senyawa-senyawa ini tidak hanya berfungsi melindungi tanaman dari patogen, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa bagi manusia ketika kita menghirupnya.
Ketika fitonsida masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, senyawa ini akan berinteraksi dengan sistem saraf dan sistem imun kita.
Fitonsida dapat merangsang produksi sel NK dan meningkatkan aktivitas enzim anti-kanker di dalam sel tersebut.
4. Apa manfaat forest bathing?

Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan manfaat luar biasa dari forest bathing terhadap sistem imun tubuh.
Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Immunopathology and Pharmacology, menunjukkan hasil dari peserta yang menghabiskan 3 hari 2 malam di hutan mengalami peningkatan aktivitas sel NK hingga 80%, dan peningkatan jumlah sel NK hingga 50%.
Penelitian yang sama menunjukkan bahwa efek positif ini tidak langsung hilang setelah kita meninggalkan hutan.
Aktivitas sel NK tetap tinggi selama 7 hari setelah forest bathing, dan masih dapat terdeteksi hingga 30 hari kemudian, meskipun dengan tingkat yang lebih rendah.
Studi lain yang dipublikasikan dalam Environmental Health and Preventive Medicine juga menunjukkan bahwa berkemah juga bermanfaat bagi ketenangan dan kesehatan mental.
Forest bathing dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol hingga 15%, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis yang berperan dalam relaksasi.
5. Tips melakukan forest bathing

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari forest bathing, ada beberapa tips praktis yang dapat diterapkan bersama keluarga atau teman.
Dilansir dari panduan oleh Forest Therapy Association, forest bathing yang efektif memerlukan waktu minimal 2-4 jam dalam lingkungan hutan yang tenang.
Pilihlah lokasi hutan yang tidak terlalu ramai dan memiliki keragaman pohon yang baik.
Aktivitas yang dilakukan dapat berupa aktivitas sederhana seperti duduk tenang sambil mendengarkan suara alam, menyentuh kulit pohon, atau sekadar berbaring di atas rumput sambil menatap langit.
Untuk yang tinggal di kota, tidak perlu khawatir jika tidak memiliki akses ke hutan.
Taman kota yang memiliki banyak pepohonan, kebun raya, atau bahkan halaman rumah dengan tanaman yang rimbun dapat memberikan manfaat serupa, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal, lakukan aktivitas ini secara rutin, misalnya setiap akhir pekan.
Itulah informasi tentang berkemah ternyata bisa menurunkan risiko kanker! Ini faktanya. Ingatlah bahwa alam adalah sumber kesehatan alami terbaik yang telah disediakan untuk kita semua!



















