Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuat Ketakutan

Mama Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuat Ketakutan
AI/Novy Agrina

Mama, di tengah kemajuan teknologi dimana informasi bisa tersebar dengan sangat cepat, si Anak pasti pernah bertanya, “Ma, kok banyak demo di televisi? Itu kenapa, Ma?”

Sebagai orangtua, tentunya Mama tak bisa selalu bersikap seolah semuanya baik-baik saja.

Ada kalanya, kejujuran menjadi bentuk cinta yang paling penting, terutama saat anak mulai bertanya tentang apa yang sedang terjadi di negeri ini.

Ketika ada demonstrasi, pastikan anak mengetahui bahwa hal tersebut bukanlah tanda bahwa rakyat membenci negaranya.

Mereka turun ke jalan bukan untuk menjaga masa depan, termasuk masa depan si Anak, agar tidak dirusak oleh keputusan-keputusan yang tidak berpihak pada keadilan dan kebaikan bersama.

Sebagai orang yang paling dipercaya oleh si Anak, Mama mengemban tanggung jawab untuk menyampaikan semua ini dengan sederhana dan penuh kasih.

Bukan untuk menakut-nakuti anak, tapi menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin. Asal ada keberanian, kepedulian, dan suara yang tidak diam.

Psikolog Irma Gustiana, seorang psikolog klinis anak, remaja dan dewasa yang aktif di media sosial membagikan beberapa tips yang bisa Mama gunakan untuk menjelaskan demo kepada anak lewat unggahan di akun instagram @ayankirma pada Senin (1/9/2025).

Untuk itu, Popmama.com telah merangkum 7 cara menjelaskan demo kepada anak yang bisa Mama terapkan di rumah berdasarkan penjelasan psikolog klinis!

1. Mulai dengan validasi perasaan anak

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuatnya Takut
Freepik/Lifestylememory

Langkah pertama saat membahas hal-hal sensitif seperti demonstrasi adalah memvalidasi perasaan anak.

Validasi berarti mengakui dan menerima perasaan si Anak tanpa menghakimi atau mencoba untuk mengubahnya.

Ketika anak merasa takut, bingung, atau cemas karena melihat keramaian, kerusuhan, atau berita demo, Mama bisa mulai membuka obrolan dengan kalimat seperti, "Kamu takut ya?" atau "Wajar kok kalau kamu bingung."

Validasi membantu anak merasa dimengerti, bukan disalahkan. Langkah ini juga dapat menjadi dasar dari keterikatan emosional yang sehat antara anak dan orangtua.

Dengan validasi, anak akan merasa lebih aman untuk bertanya dan mengekspresikan diri. Validasi juga membantu mengurangi reaksi emosional ekstrem dan mengajarkan anak bahwa semua emosi bisa dibicarakan, termasuk marah, sedih, takut, atau bingung.

Daripada buru-buru menenangkan atau mengalihkan, lebih baik berempati dan hadir secara penuh terlebih dahulu.

2. Berikan rasa aman kepada anak

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuatnya Takut
Freepik

Setelah memvalidasi perasaan anak, hal penting berikutnya adalah memberikan rasa aman.

Anak-anak sangat peka terhadap perubahan emosi di sekitarnya, terutama saat melihat tayangan demo, kericuhan, atau mendengar suara keras dari luar. Anak mama tentunya dapat merasa takut dan tidak nyaman.

Dalam situasi ini, peran orangtua adalah menjadi jangkar ketenangan. Menurut UNICEF, salah satu cara paling efektif untuk menciptakan rasa aman adalah dengan menjelaskan bahwa anak berada di tempat yang aman, dan orangtua siap melindungi mereka.

Gunakan bahasa sederhana dan suara lembut. Seperti, "Tenang, ya, di rumah aman kok. Ada Mama dan Papa yang jaga rumah ini, jadi jangan takut, ya."

Mama juga perlu menghindari untuk menyebarkan rasa panik atau informasi yang tidak perlu pada si Anak. Selain itu, menjaga rutinitas harian, seperti waktu tidur dan makan, juga membantu anak merasa bahwa dunia mereka tetap stabil.

3. Jelaskan masalah dan tuntutan demo secara sederhana

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuatnya Takut
Freepik

Anak mama tidak perlu dibanjiri detail teknis atau politik dari sebuah demonstrasi, tapi si Anak tetap berhak mendapatkan penjelasan yang jujur dan sesuai usia.

Jelaskan bahwa demonstrasi adalah saat ketika banyak orang berkumpul untuk menyampaikan pendapat atau ketidaksetujuan terhadap suatu kebijakan.

Gunakan bahasa yang mudah dipahami, seperti, “mereka merasa ada keputusan pemerintah yang tidak adil, jadi mereka ingin agar pemimpin mendengarkan.”

Misalnya, jika demo menolak UU yang merugikan lingkungan, Mama bisa menjelaskan bahwa “orang-orang ingin hutan tetap aman supaya anak-anak bisa punya udara bersih di masa depan.”

Berikan konteks yang bisa membuat anak memahami alasan demonstran yang merasa perlu turun ke jalan, yaitu keinginan untuk didengar dan adanya perubahan dari para pemangku kebijakan.

Biarkan anak bertanya dan orangtua harus menjabnya dengan jujur, tanpa membuat si Anak takut. Dengan cara ini, anak belajar berpikir kritis, memahami realitas sosial, dan menghargai keberagaman pandangan.

4. Jelaskan urgensi dari aksi demonstrasi

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuatnya Takut
Freepik

Demonstrasi adalah bagian dari proses demokrasi yang sehat. Jelaskan kepada anak mama bahwa terkadang, ketika masyarakat merasa tidak didengarkan, mereka akan menyampaikan suara mereka secara bersama-sama agar lebih kuat.

Hal ini bukan bentuk kebencian terhadap negara, tapi justru karena mereka peduli dan ingin negara menjadi lebih baik. Seperti ketika anak merasa aturan di rumah tidak adil dan ingin membicarakannya dengan orangtua, begitu pula rakyat kepada pemerintah.

Jelaskan bahwa demo sering dilakukan untuk hal-hal penting seperti menjaga lingkungan, menolak ketidakadilan, atau memperjuangkan pendidikan yang layak.

Dengan demikian, anak belajar bahwa dalam negara demokrasi seperti Indonesia, menyampaikan pendapat adalah bentuk rakyat menunaikan kewajibannya secara sah.

Tekankan bahwa demo damai adalah cara legal dan bermartabat untuk menyuarakan pendapat, dan banyak perubahan besar di dunia terjadi karena orang-orang berani bersuara.

Bahkan, sosok seorang Mama juga seringkali tersorot kamera tengah berada dan berorasi di antara kerumunan massa sebagai peserta aksi.

Hal tersebut dapat menjadi momen yang pas untuk mengajarkan anak bahwa sosok seorang Mama rela turun ke jalan karena mereka khawatir tentang masa depan anaknya. Karena apa yang terjadi hari ini juga akan berdampak pada masa depan bangsa nantinya!

Langkah ini juga bisa menjadi pelajaran bagi anak tentang keberanian, empati, dan hak sebagai warga negara.

5. Jelaskan alasan dari kericuhan yang sering terjadi saat demo

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuatnya Takut
Freepik

Tidak semua demo berlangsung damai. Terkadng, miskomunikasi, atau provokasi dari pihak-pihak tertentu kepada massa yang beremosi tinggi bisa menyebabkan kericuhan.

Hal ini penting untuk dijelaskan kepada si Anak agar anak tidak berpikir bahwa semua yang berdemo adalah orang jahat.

Katakan bahwa sebagian besar orang ingin menyampaikan pendapat dengan damai, tapi ada beberapa yang bertindak tidak semestinya, atau ada yang sengaja memprovokasi agar terjadi kekacauan.

Jelaskan bahwa dalam kerumunan besar, kadang situasi bisa tak terkendali. Misalnya, jika satu orang melempar sesuatu, yang lain bisa terpancing. Atau jika aparat keamanan salah memahami situasi, bisa timbul gesekan yang memperkeruh keadaan.

Jelaskan bahwa tujuan demo bukan membuat kekacauan, tetapi menyampaikan pesan. Anak perlu tahu bahwa penting untuk menyuarakan pendapat, tetapi juga penting untuk melakukannya dengan cara damai dan bertanggung jawab.

6. Berikan kesimpulan yang mudah dipahami dan pesan kepada anak

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuatnya Takut
Freepik

Setelah menjelaskan tentang demo, penting untuk memberikan kesimpulan yang membangun dan memberi harapan kepada anak.

Katakan bahwa demonstrasi adalah salah satu cara orang menyampaikan keinginan untuk perubahan. Terkadang dunia terasa tidak adil, dan orang-orang bersatu untuk menyuarakan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Beri si Anak pesan bahwa suaranya juga penting, meskipun mereka masih kecil. si Anak bisa memulai dari hal kecil seperti berdiskusi, mendengarkan orang lain, dan belajar menyuarakan pendapat dengan sopan.

Yakinkan anak mama bahwa masih banyak orang baik yang bekerja untuk menjaga negeri ini tetap aman dan adil. Tanamkan bahwa menjadi warga negara berarti juga belajar peduli dan bertanggung jawab.

Akhiri dengan menyisipkan harapan kepada anak, semoga mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang bijak, yang tahu kapan harus bicara dan bagaimana menjaga negeri dan menyampaikan pendapat tanpa melukai siapa pun.

7. Ajak anak ikut berpikir

7 Cara Menjelaskan Demo kepada Anak Tanpa Membuatnya Takut
Freepik

Mengajak anak berpikir adalah salah satu bentuk pendidikan karakter paling mendasar. Setelah menjelaskan tentang demonstrasi, Mama bisa mengajak si Anak untuk merefleksikan apa yang mereka rasakan dan pikirkan.

Mulai dengan pertanyaan yang relevan dengan kehidupan ank seperti, “kalau kamu punya pendapat berbeda dengan temanmu, gimana kamu menyampaikannya dengan baik?” atau “apa yang bisa kita lakukan kalau melihat sesuatu yang tidak adil?”

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini bisa melatih empati, berpikir kritis, dan pemahaman sosial. Anak jadi terbiasa tidak langsung menilai sesuatu buruk hanya karena tampaknya.

Lngkah ini juga memberi ruang agar anak tidak hanya menyerap informasi, tapi juga memprosesnya. Anak yang dilatih berpikir akan tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, tidak mudah terprovokasi, dan mampu berdiri di tengah perbedaan.

Itulah 7 cara menjelaskan demo kepada anak, semoga membantu, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid