10 Fakta Seru Ejen Ali The Movie 2, Libatkan Animator Indonesia

Ejen Ali The Movie 2 merupakan kelanjutan langsung dari film pertamanya yang tayang pada tahun 2019.

Cerita di film kedua ini melanjutkan konflik yang belum tuntas di film sebelumnya, terutama soal dilema Ali sebagai agen muda yang mulai mempertanyakan peran dan pilihannya.

Dengan alur yang lebih emosional dan intens, sekuel ini memberikan kedalaman cerita yang membuat penonton semakin terikat dengan karakter-karakternya.

"Film kedua ini adalah sebuah sequel untuk film Ejen Ali series and movie. Jadi, sejauh ini kami punya 3 series dan 1 film. Kisahnya ada kesinambungan dari film sebelumnya. Namun, film ini bisa ditonton tanpa harus menonton film sebelumnya." Ungkap Usamah Zaid Yasin, Sutradara film Ejen Ali the Movie 2 pada saat Content Day 'Ejen Ali the Movie 2: Misi Satria' (19/05/2025).

Meskipun Ejen Ali The Movie 2 berasal dari Malaysia, film ini punya banyak penggemar di Indonesia, lho.

Usamah, sang sutradara, mengatakan bahwa ia melihat banyak sekali interaksi dari penggemar Indonesia di media sosial yang berharap film ini tayang di sini juga.

Antusiasme itu menunjukkan kalau Ejen Ali sudah jadi salah satu tokoh favorit anak-anak di Indonesia.

Salah satu band populer Indonesia, Nidji ternyata ikut ambil bagian di Ejen Ali The Movie 2 lewat lagu mereka yang berjudul “Teman Sejati”.

Lagu ini dipilih karena cocok banget dengan kisah persahabatan dan perjuangan Ali di film. Ubay, vokalis Nidji, mengaku mereka juga tidak menyangka saat lagunya diminta untuk dijadikan soundtrack resmi dari film ini.

Dalam Ejen Ali The Movie 2, kostum baru yang dipakai Ali diberi nama Satria. Awalnya banyak yang mengira nama ini diambil karena “Satria” terdengar seperti pahlawan khas Nusantara. Tapi ternyata, nama ini memang sengaja dipilih karena punya nuansa lokal yang kuat, lho.

Tim kreatif film ingin menggabungkan unsur teknologi tinggi dengan budaya tradisional. Itu sebabnya desain kostum Satria terinspirasi dari elemen khas seperti tanjak atau penutup kepala tradisional Melayu.

Menariknya lagi, saat Ali memakai kostum ini, mereka tidak menggunakan istilah seperti “activate." Sebagai gantinya, mereka memakai kalimat berbahasa Melayu, yaitu “Satria, bangkit!” Ini menunjukkan bagaimana film ini ingin tetap mempromosikan budaya lokal dalam balutan animasi modern.

Berbeda dari banyak tokoh animasi yang usianya tidak berubah, karakter Ali dibuat terus bertumbuh. Di Ejen Ali The Movie 2, Ali digambarkan lebih dewasa, bukan hanya dari sisi usia, tapi juga dalam cara berpikir dan emosinya.

Hal ini membuat ceritanya terasa lebih realistis, karena penonton bisa ikut tumbuh bersama tokoh utamanya.

Menariknya, Ida Rahayu, pengisi suara Ali mengungkapkan adanya perubahan nyata dari musim pertama hingga sekarang, termasuk dalam intonasi dan warna suara Ali yang kini terdengar lebih berat dan matang, sesuai dengan perkembangan karakternya.

Selain fokus pada Ali, tim kreatif Ejen Ali juga berencana membuat spin off untuk karakter-karakter lain, lho.

Artinya, akan ada cerita khusus yang menggali lebih dalam latar belakang atau petualangan tokoh lain di dunia MATA. Ini jadi kabar seru buat para penggemar yang penasaran dengan karakter seperti Bakar, Alicia, atau Niki!

“Banyak penggemar yang bertanya soal tokoh-tokoh lain di Ejen Ali. Kami sebenarnya sudah menciptakan banyak karakter, tapi tidak semuanya bisa mendapat waktu tampil yang cukup. Jadi kadang ada yang minta, ‘Bisa nggak dibuat spin-off untuk karakter ini?’ Dan di studio, kami memang sering berdiskusi soal kemungkinan mengembangkan cerita mereka.” Ungkap Usamah, Sutradara Ejen Ali the Movie 2.

Jika di film pertama cerita fokus pada hubungan Ali dengan ibunya, di Ejen Ali The Movie 2, emosi yang ditampilkan terasa lebih dalam dan kompleks.

Untuk menyampaikan emosi tersebut dengan kuat, Ida Rahayu sebagai pengisi suara dari tokoh Ali dan Comot, mengungkapkan bahwa ia banyak menggali dari pengalaman pribadinya.

Pendekatan ini membuat karakter Ali terasa lebih hidup dan menyentuh, terutama di momen-momen emosional film.

Ada cerita menarik dari Azman Zulkiply, pengisi suara karakter Rizwan. Selama proses rekaman Ejen Ali The Movie 2, ia sengaja tidak mau tahu jalan cerita secara lengkap.

Sebagai penggemar berat film pertamanya dan serial musim 1 hingga 3, Azman ingin menjaga kejutan dalam cerita tetap utuh bahkan untuk dirinya sendiri.

Ia bekerja sama dengan Shafiq Issa sebagai pengarah suara, dan hanya diberi konteks adegan tanpa bocoran alur utama. Menurutnya, cara ini membuat akting suaranya terasa lebih spontan dan natural.

“Saya selalu bilang dari awal, saya nggak mau tahu apa yang terjadi dalam ceritanya, jangan beri saya spoiler. Jadi, Shafiq hanya memberi konteks adegan yang berbeda-beda, tapi tetap sesuai dengan jalan cerita di film. Tapi di sesi rekaman terakhir, saya tanpa sengaja melihat satu spoiler besar." Ungkap Azman.

Selain mengangkat tema persahabatan yang kuat, Ejen Ali The Movie 2 juga membahas hal yang sangat relevan dengan kehidupan masa kini, yaitu penggunaan kecerdasan buatan (AI).

Dalam film ini, hubungan antara Ali dan kostum pintarnya, Satria yang menjadi gambaran dinamika antara manusia dan teknologi.

Namun, di balik kecanggihan AI dan aksi penuh tantangan, film ini juga menyampaikan pesan penting, bahwa dalam perjuangan paling berat, kekuatan terbesar datang dari diri kita sendiri.

Perjalanan Ali sebagai tokoh utama menunjukkan proses pencarian jati diri, dan menjadi pelajaran penting tentang kepercayaan pada kemampuan sendiri.

Ejen Ali The Movie 2 ternyata melibatkan animator asal Indonesia dalam proses produksinya, lho. Studio yang terlibat adalah Dipadira Animation Studios, yang berbasis di Yogyakarta.

Sutradara mengungkapkan bahwa ada sekitar 19 menit dari keseluruhan film yang dikerjakan oleh tim animator asal Indonesia ini.

Nah, itulah informasi mengenai fakta seru Ejen Ali the Movie 2 yang akan tayang pada 27 Juni 2025 di bioskop Indonesia. Jangan lupa nonton, ya!