Laura Sinaga, Penari Disabilitas yang Inspiratif dan Beprestasi
- Kak Vio tidak menyerah meski divonis disabilitas sejak tahun 2017, perspektifnya terhadap gerak tari pun menjadi lebih dalam dan personal.
- Sudah mencintai dunia tari sejak kecil, ini membuat Kak Vio tetap teguh pada kecintaannya dan menjadikan tarian tradisional Simalungun sebagai bentuk ekspresi dan perjuangan pelestarian budaya.
- Mendirikan sanggar tari dengan modal pribadi untuk mempertahankan dan mengembangkan tarian Simalungun, Kak Vio mendirikan Sihoda (Simalungun Home Dancer) dari modal pribadi.
Laura Tias Avionita Sinaga atau Laura Sinaga, kerap disapa Kak Vio adalah seorang penari disabilitas. Akun TikTok-nya, @sang_penari menjadi inspirasi banyak orang melalui dedikasi dan ketekunannya dalam seni tari tradisional, khususnya tarian Simalungun.
Kak Vio meski menghadapi tantangan fisik, semangatnya tidak pernah padam untuk menghidupkan kebudayaan leluhur. Tari tradisional Simalungun yang kaya dengan tradisi dan seni pertunjukan.
Dikutip dari berbagai sumber, Kak Vio divonis disabilitas pada tahun 2017. Namun, di tengah keterbatasan itu ia tetap aktif mengajar tari hingga saat ini sudah menjadi penari berprestasi.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai Laura Sinaga, penari disabilitas yang inspiratif dan berprestasi!
1. Tak menyerah meski divonis disabilitas
Sudah disebut sebelumnya kalau Kak Vio divonis menyandang disabilitas sejak tahun 2017 tetapi ia tidak menyerah pada keadaan. Justru, ia menjadikan kondisi tersebut sebagai kekuatan yang membedakan dirinya dari penari lainnya.
Perspektifnya terhadap gerak tari pun menjadi lebih dalam dan personal. Ini menciptakan interpretasi unik terhadap setiap tarian yang ia bawakan.
2. Sudah mencintai dunia tari sejak kecil, sebelum vonis disabilitas tahun 2017
Kecintaannya pada dunia tari sudah tumbuh sejak kecil. Berkat dukungan orangtuanya, ia mulai belajar di sanggar tari dan mendalami seni budaya Simalungun.
Kak Vio tetap teguh pada kecintaannya, meski secara fisik tidak sempurna. Bahkan ia menjadikan tarian tradisional Simalungun sebagai bentuk ekspresi sekaligus perjuangan pelestarian budaya juga melawan keterbatasan tersebut.
3. Mendirikan sanggar tari dengan modal pribadi
Demi mempertahankan dan mengembangkan tarian Simalungun, Kak Vio mendirikan Sihoda (Simalungun Home Dancer). Ia ingin agar tarian daerah ini tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan lebih relevan dengan zaman.
Sanggar tersebut dibangun dari modal pribadi, ia rela menjual dua laptop dan satu tablet serta meminjam uang dari orangtua demi menyelenggarakan pergelaran tari.
Sekuat itu tekad kak Vio sebagai seorang seniman dalam menjaga warisan budaya. Meski dimulai dari nol, Sihoda kini menjadi wadah yang membina penari muda dan turut mengangkat nama seni tari Simalungun di kancah internasional.
4. Membawa murid menari hingga ke Turki
Perjuangan Kak Vio tidak hanya berhenti di sanggar lokal. Pada tahun 2021, ia berhasil membawa murid-muridnya mengikuti kompetisi tari di Turki dan meraih prestasi membanggakan.
Ini menjadi tonggak pencapaian luar biasa bagi seorang penari disabilitas yang memulai perjuangannya dari keterbatasan. Lewat keberhasilannya, Kak Vio tidak hanya menginspirasi anak-anak dengan minat menari, tetapi juga membuktikan bahwa siapapun bisa meraih mimpi besar jika punya tekad kuat.
Kak Vio menjadi contoh nyata bahwa inklusivitas dalam seni bukanlah wacana belaka, melainkan kenyataan yang bisa dicapai melalui keberanian dan semangat pantang menyerah.
Itulah tadi informasi mengenai mengenai Laura Sinaga, penari disabilitas yang inspiratif dan berprestasi. Wah, keren banget!
