“Di usia muda, Darren sudah memahami bahwa balapan bukan hanya soal kecepatan, tapi juga soal belajar, beradaptasi, dan pantang menyerah. Itulah yang membuatnya istimewa,” ujar Keanon, pembalap profesional sekaligus pelatih D.A.G Darren Arthur Gani.
Pembalap Cilik Indonesia, Darren Gani Tampil di Ajang Karting Dunia
Intinya sih...
- Berani memulai dari usia dini
- Proses lebih penting daripada hasil
- Tekanan bukan untuk ditakuti, tapi dihadapi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
D.A.G Darren Arthur Gani, pembalap muda Indonesia berusia sebelas tahun, berhasil tampil di dua ajang karting internasional bergengsi, Rok Cup Superfinal 2025 di South Garda Karting, Lonato dan WSK Final Cup Round 1 di Franciacorta, Italia, yang digelar pada 14–26 Oktober 2025. Dalam dua kejuaraan tersebut, Darren bersaing dengan lebih dari 400 pembalap dari 35 negara, sekaligus membawa nama Indonesia ke kancah balap dunia.
Meski baru satu tahun terjun ke dunia karting, Darren menunjukkan performa konsisten dan semangat pantang menyerah di setiap sesi balapan. Ia berhasil menuntaskan seluruh lap tanpa menyerah (Did Not Finish), serta menunjukkan peningkatan signifikan dari sesi kualifikasi hingga pra-final. Prestasi ini menjadi bukti bahwa keberanian, disiplin, dan semangat belajar bisa membawa anak Indonesia berprestasi hingga level global.
Kisah Darren bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak lain seusianya untuk berani mencoba hal baru, tidak takut gagal, dan terus berproses.
Berikut Popmama.com bagikan beberapa hal yang bisa dipelajari anak dari kisah pembalap cilik Indonesia, Darren Gani, di ajang Karting Dunia 2025.
Yuk, disimak!
1. Berani memulai dari usia dini
Darren mulai terjun ke dunia karting pada usia sebeblas tahun. Saat itu, sebagian besar anak seusianya masih berfokus pada kegiatan sekolah dan bermain, namun Darren sudah menunjukkan ketertarikan besar pada dunia balap. Minat tersebut ia tunjukkan melalui latihan rutin dan kesungguhannya mempelajari teknik dasar mengemudi di lintasan.
Keputusan untuk menekuni olahraga balap sejak dini menjadi langkah awal penting bagi Darren. Melalui latihan teratur dan pembinaan yang tepat, ia mampu berkembang pesat hingga tampil di dua ajang internasional pada tahun 2025.
Dari kisah Darren, anak-anak dapat belajar bahwa keberanian memulai sesuatu sejak dini bisa membuka banyak peluang untuk berkembang. Sementara itu, orangtua dapat berperan dengan memberikan dukungan dan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi minatnya.
2. Proses lebih penting daripada hasil
Dalam ajang Rok Cup Superfinal 2025, Darren berhasil menyelesaikan seluruh putaran balapan tanpa menyerah (Did Not Finish). Meski belum lolos ke babak final, ia menunjukkan peningkatan performa di setiap sesi, mulai dari kualifikasi hingga pra-final.
Konsistensi Darren menunjukkan bahwa keberhasilan tidak selalu diukur dari podium atau piala. Melalui setiap putaran, ia belajar mengatur emosi, memahami strategi, dan menghargai proses latihan yang telah dijalani.
Dari pengalaman ini, anak-anak dapat belajar bahwa hasil bukanlah satu-satunya tujuan. Proses yang dijalani dengan tekun justru menjadi bagian penting dalam membangun ketangguhan dan rasa percaya diri.
3. Tekanan bukan untuk ditakuti, tapi dihadapi
Dalam setiap kejuaraan yang diikuti, Darren menghadapi tekanan besar karena harus bersaing dengan ratusan pembalap muda dari berbagai negara. Meski begitu, ia mampu menjaga fokus dan menyelesaikan seluruh putaran balapan dengan tenang.
Pelatih sekaligus mentornya, Keanon Santoso, mengungkapkan bahwa keistimewaan Darren terletak pada pola pikirnya. Ia tidak membiarkan tekanan menentukan hasil, justru menjadikannya kesempatan untuk belajar dan berkembang di setiap perlombaan.
Sikap Darren ini bisa menjadi contoh bagi anak-anak, bahwa rasa gugup atau tekanan bukan sesuatu yang harus dihindari. Dengan bimbingan orangtua, anak dapat belajar mengelola emosi dan mengubah rasa cemas menjadi motivasi untuk tampil lebih baik
4. Disiplin dan konsisten itu kunci
Kemampuan Darren untuk tampil di dua ajang internasional dalam waktu berdekatan menunjukkan kedisiplinan dan konsistensi tinggi. Ia menjaga pola latihan, fokus pada peningkatan teknik, serta mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi kompetisi di luar negeri.
Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun sejak mulai menekuni karting secara serius, Darren sudah berpartisipasi dalam sebelas kejuaraan di Asia dan dua di Italia. Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan bakat, tetapi juga kerja keras dan manajemen waktu yang baik.
Nilai ini dapat menjadi pelajaran penting bagi anak-anak. Bahwa untuk mencapai tujuan, dibutuhkan latihan teratur, semangat pantang menyerah, dan kedisiplinan dalam menjalani rutinitas sehari-hari, baik di bidang olahraga, sekolah, maupun kegiatan lainnya.
5. Bangga membawa nama Indonesia
Di usianya yang baru sebelas tahun, Darren sudah berhasil membawa nama Indonesia ke ajang balap internasional. Melalui semangat “Strive No Limit” yang menjadi mottonya, ia menunjukkan bahwa keberanian dan kerja keras bisa membuat anak Indonesia bersaing di panggung dunia.
Meski belum menembus babak final, Darren memandang setiap balapan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ia percaya bahwa keberanian untuk tampil dan semangat untuk terus berproses lebih berharga daripada hasil semata.
“Setiap kali aku balapan, aku selalu ingat bahwa keberanian itu bukan tentang hasil, tapi tentang berani tampil dan terus belajar,” ujar Darren.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa rasa bangga terhadap Indonesia dapat tumbuh melalui usaha, dedikasi, dan semangat pantang menyerah.
Itulah beberapa hal yang bisa dipelajari anak dari kisah pembalap cilik Indonesia, Darren Gani, di ajang Karting Dunia 2025.
