Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Fakta dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Sumpah Pemuda
Freepik/rawpixel.com
Intinya sih...
  • Sumpah Pemuda adalah simbol persatuan pemuda Indonesia
  • Naskah sumpah pemuda ditulis oleh Mohammad Yamin
  • Lagu "Indonesia Raya" pertama kali dinyanyikan pada Sumpah Pemuda
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tanggal 28 Oktober sebentar lagi! Indonesia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda, momen penting yang mengingatkan kita tentang semangat persatuan para pemuda dulu.

Sumpah Pemuda jadi simbol bahwa walaupun berbeda suku, bahasa, dan budaya, kita bisa tetap bersatu demi Indonesia yang lebih kuat. Semangat ini nggak cuma penting untuk pemuda zaman dulu, tapi juga bisa jadi inspirasi untuk kita sekarang. 

Walaupun kamu masih anak-anak atau remaja, kamu juga bisa ikut merasakan semangat itu, misalnya dengan belajar bekerja sama dengan teman, menghargai perbedaan, dan menjaga persatuan di lingkungan sekolah maupun rumah.misalnya saat bekerja sama dengan teman atau menghargai perbedaan di sekitar.

Berikut Popmama.com bagikan informasi seputar fakta dan sejarah Hari Sumpah Pemuda. Yuk, disimak!

Sejarah Singkat Sumpah Pemuda

Pemuda Memegang Bendera Indonesia
Unsplash/Mizanudin

Pada akhir Oktober 1928, Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda. Pemuda dari berbagai daerah merasa penting untuk bersatu agar bisa memperjuangkan kemerdekaan dan membangun rasa kebangsaan. Untuk itu, mereka mengadakan Kongres Pemuda II pada 27–28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Kongres ini dihadiri banyak perwakilan organisasi pemuda dari seluruh nusantara.

Dalam kongres tersebut, para pemuda membuat janji yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda, yang berisi tiga hal:

  1. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
  2. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
  3. Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah ini bukan hanya simbol persatuan, tetapi juga menjadi awal lahirnya rasa kebangsaan yang kuat di kalangan pemuda. Bahkan hingga sekarang, Sumpah Pemuda tetap menjadi pengingat bahwa persatuan dan kerja sama antarwarga sangat penting untuk membangun bangsa yang lebih kuat.

Fakta Sumpah Pemuda

Anak Perempuan Mengibarkan Bendera Merah Putih
Unsplash/Royhan Firdaus

1. Naskah sumpah pemuda ditulis oleh Mohammad Yamin

Mohammad Yamin adalah sekretaris kongres pemuda yang mengikuti kongres pada 27–28 Oktober 1928. Dia meramu dan merapikan hasil diskusi, kemudian merumuskan ikrar pemuda di secarik kertas. Kertas itu diserahkan kepada Soegondo Djojopoespito saat sesi akhir kongres. Ikrar ini kemudian dibacakan oleh Soegondo dan dijelaskan panjang lebar oleh M. Yamin.

2. Diikrarkan di rumah orang Tionghoa

Sumpah Pemuda diikrarkan di Gedung Indonesische Clubgebouw, Weltevreden (kini Gedung Sumpah Pemuda), milik seorang Tionghoa bernama Sie Kok Liong. Beberapa perwakilan pemuda peranakan Tionghoa hadir dan ikut mengikrarkan sumpah.

3. Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan

Pada saat Sumpah Pemuda, lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Soepratman juga pertama kali diperdengarkan. Meski lagu ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda, para pemuda tetap menyanyikannya dengan semangat cinta tanah air. W.R. Supratman memainkan biola untuk mengiringi lagu, dan lirik lagu sempat disesuaikan dengan beberapa perubahan.

4. Ada wanita yang ikut membantu lahirnya Sumpah Pemuda

Meski banyak yang mengira kongres ini hanya diikuti laki-laki, ternyata ada 6 wanita dari 82 peserta resmi yang ikut serta. Wanita-wanita ini membantu jalannya kongres dan menyaksikan lahirnya ikrar pemuda.

5. Peserta dari barat sampai timur Indonesia

Kongres dihadiri perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, Mohammad Yamin dari Minangkabau (Sumatera Barat) dan Johannes Leimena dari Ambon (Maluku). Hal ini menunjukkan semangat persatuan dari seluruh penjuru nusantara.

6. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan

Setelah kongres, bahasa Indonesia resmi dijadikan bahasa persatuan untuk rapat dan pertemuan bangsa. Sebelumnya, rapat-rapat biasanya menggunakan bahasa Belanda.

Cara Anak Bisa Merayakan atau Menghormati Sumpah Pemuda

Anak Laki-laki Sedang Mencium Bendera Indonesia
Pinterest.com/The Jakarta Globe

Biar makin seru, anak-anak dan remaja juga bisa ikut merayakan Hari Sumpah Pemuda dengan cara sederhana tapi bermakna. Beberapa ide kegiatan yang bisa dicoba antara lain:

  1. Membuat poster atau twibbon kreatif bertema persatuan atau twibbon untuk media sosial. 
  2. Lomba menulis atau menggambar dengan mengikuti lomba di sekolah atau komunitas dengan tema persatuan dan semangat pemuda. Bisa juga bikin jurnal mini tentang tokoh pemuda inspiratif.
  3. Bernyanyi lagu-lagu nasional. Lagu seperti “Indonesia Raya” atau lagu perjuangan lainnya bisa dibawakan di kelas atau di rumah untuk mengenang semangat pemuda.
  4. Diskusi atau sharing tentang persatuan, seperti pentingnya persatuan, menghargai perbedaan, dan saling membantu.

Dengan cara-cara ini, anak-anak dan remaja bisa merasakan langsung semangat yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, sekaligus belajar bahwa persatuan itu penting untuk Indonesia yang lebih kuat.

Itulah beberapa informasi menarik seputar Hari Sumpah Pemuda 2025. Semoga bisa menginspirasi kamu untuk terus menjaga persatuan dan semangat kebangsaan, seperti para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.

FAQ Seputar Hari Sumpah Pemuda 2025

1. Apa makna peringatan Hari Sumpah Pemuda bagi generasi muda saat ini?

Maknanya adalah untuk mengingatkan generasi muda agar terus menumbuhkan rasa cinta tanah air, semangat gotong royong, dan tanggung jawab dalam menjaga persatuan bangsa.

2. Bagaimana cara generasi muda memperingati Hari Sumpah Pemuda 2025?

Bisa dilakukan dengan kegiatan positif seperti upacara bendera, lomba kebangsaan, aksi sosial, kampanye cinta produk lokal, atau berbagi konten edukatif di media sosial.

3. Apa pesan yang bisa diambil dari Hari Sumpah Pemuda 2025?

Pesannya adalah agar generasi muda tetap memegang teguh semangat “Bersatu, Berjuang, dan Berkarya”, menjaga identitas bangsa di tengah globalisasi, serta berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erick akbar
Novy Agrina
Erick akbar
EditorErick akbar
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Membuat Catatan Tulis Tangan Ternyata Lebih Efektif untuk Belajar, Lho!

07 Des 2025, 16:05 WIBBig Kid