- Membiasakan anak untuk bertanya ‘kenapa?’
- Menebak solusi sebelum mencari jawaban.
- Mempertanyakan kebenaran dari suatu informasi.
- Menganalisis sebab dan akibat.
- Memikirkan solusi alternatif untuk sebuah masalah.
5 Skill yang Wajib Dimiliki Anak Usia 9-12 Tahun

Tanpa Mama sadari, anak mama bisa tumbuh dengan cepat menuju usia dewasa.
Masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, yang umumnya terjadi pada usia 9-12 tahun, merupakan salah satu periode yang krusial dalam tumbuh kembang anak.
Selain mendampingi anak yang mengalami pubertas, penting bagi Mama untuk mulai menanamkan beberapa skill esensial yang akan bermanfaat bagi anak sampai ia tumbuh dewasa.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan skill sebagai kemampuan positif untuk beradaptasi yang memungkinkan seseorang mengerjakan tanggung jawab dan menghadapi tantangan secara efektif.
Oleh karena itu, sangat penting untuk membekali si Anak dengan kemampuan yang esensial bagi kehidupannya.
Usia 9-12 tahun juga merupakan masa si Anak untuk mulai mengenali minat terhadap suatu hal. Perlu ada bakat atau potensi yang dikembangkan secara optimal di usia ini.
Untuk membantu Mama membekali si Anak dengan skill esensial, berikut telah Popmama.com rangkum 5 skill yang wajib dimiliki anak usia 9-12 tahun.
1. Keterampilan berbahasa

Kemampuan berbahasa yang penting untuk dikembangkan di usia 9-12 tahun mencakup kemampuan untuk berbicara, berkomunikasi, mengemukakan pendapat, dan berbicara di depan umum.
Anak mama perlu dibekali dengan pemikiran yang tepat, sehingga situasi dimana ia harus berbicara di depan umum maupun empat mata dengan orang lain bukanlah suatu hal yang menakutkan, melainkan tantangan yang harus dihadapi demi mengembangkan diri.
Keterampilan berbahasa juga mencakup kemampuan untuk memahami bacaan secara kritis dan keterampilan menuangkan ide dalam tulisan.
Mama bisa membantu si Anak mengembangkan kemampuan ini dengan membiasakannya untuk membaca dan memintanya untuk menceritakan ulasan terhadap bacaannya.
Dengan demikian, anak mama akan terbiasa untuk berpikir kritis terhadap bacaannya dan mengomunikasikan isi pikirannya dengan baik.
2. Literasi finansial

Meskipun terdengar seperti suatu hal yang berat untuk dipahami anak usia 9-12 tahun, pengetahuan dasar tentang ekonomi dan keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk diajarkan pada si Anak.
Mama bisa mulai mengenalkan literasi finansial dengan cara yang dekat dengan kehidupannya sehari-hari. Seperti menabung, menyisihkan dan mengelola uang jajan; membedakan antara kebutuhan dengan keinginan;
Hal ini akan mempersiapkan anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab terhadap keuangan.
Ketika sudah terbiasa untuk mengelola uang sejak kecil, si Anak akan tumbuh tanpa tergiur untuk jatuh ke dalam situasi seperti judi online atau pinjaman online.
3. Membangun kebiasaan baik

Keterampilan untuk hidup dengan kebiasaan dan rutinitas yang baik harus dibiasakan sejak umur 9-12 tahun.
Untuk membentuk kehidupan yang sehat, tentunya kebiasaan baik harus dibangun dari rutinitas dan repetisi yang dilakukan setiap hari.
Menghindari kebiasaan buruk seperti screen time tanpa batas, begadang, jarang olahraga, sering terlambat, dan sebagainya merupakan upaya yang harus dilakukan si Anak dengan arahan dari Mama.
Mama dapat memulai dengan membiasakan si Anak untuk melakukan hal-hal kecil yang melatih kemandiriannya.
Seperti merapikan ranjang setelah bangun tidur, menyiapkan keperluan sekolah sendiri, mencuci piring setelah makan, dan sebagainya.
4. Manajemen waktu

Keterampilan untuk mengatur waktu secara efektif dan efisien sangat penting untuk dibangun sejak usia 9-12 tahun.
Seiring bertambahnya usia, tanggung jawab yang harus dikerjakan juga semakin bertambah. Oleh karena itu, kemampuan manajemen waktu idealnya dikembangkan sejak usia 9-12 tahun.
Mama bisa membantu si Anak untuk mengembangkan keterampilan ini dengan membuat rutinitas yang teratur, serta mengajarkan anak untuk memecah tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Bisa juga dengan membuat jadwal yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga secara konsisten. Dengan demikian, si Anak akan terbiasa hidup secara teratur dan mengelola waktu dengan efisien.
5. Berpikir kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan dan berpikir secara logis.
Dengan memiliki kemampuan berpikir kritis, si Anak akan terbiasa untuk mengevaluasi dan melakukan penalaran yang rasional untuk memecahkan masalah.
Indikator terpenting dalam mengembangkan pemikiran kritis adalah kemampuan untuk memberi alasan yang kuat atas opini. Dengan demikian, anak dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitarnya.
Ada beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk membantu si Anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Jika dilakukan dengan konsisten, kemampuan berpikir kritis anak akan tumbuh dengan optimal.
Beberapa hal yang bisa Mama arahkan pada si Anak adalah:
Itulah 5 skill yang wajib dimiliki anak usia 9-12 tahun. Semoga membantu Mama untuk mempersiapkan si Anak menuju dunia dewasa yang penuh tantangan!



















