7 Unsur Instrinsik dalam Cerita Pendek
Mama, pastinya Mama sering membacakan cerita pendek kepada Anak sebelum tidur sewaktu anak Mama masih kecil. Namun, tahukah Mama, bahwa cerita pendek itu mengandung beberapa unsur pembangun?
Unsur pembangun dalam cerita pendek disebut unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra, seperti cerpen, dari dalam cerita itu sendiri.
Unsur intrinsik mencakup berbagai elemen yang saling berkaitan dan membentuk inti serta struktur cerita, sehingga menghasilkan sebuah karya yang utuh dan bermakna.
Agar mengenal lebih jauh mengenai unsur intrinsik, Popmama.com telah merangkum 7 unsur intrinsik dalam cerita pendek. Yuk simak artikelnya!
1. Tema
Tema adalah ide pokok atau gagasan utama cerita. Ibarat fondasi rumah, tema menjadi dasar seluruh alur cerita.
Tema bisa berupa persahabatan, keluarga, keberanian, hingga kejujuran.
Misalnya, dalam cerita tentang anak yang berani menolong temannya, tema utamanya adalah keberanian.
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah karakter yang terlibat dalam cerita, seperti anak, ibu, guru, atau hewan.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan sifat, perilaku, dan karakter tokoh-tokohnya. Ada tokoh utama (protagonis), tokoh lawan (antagonis), dan tokoh pendukung.
Melalui tokoh, pembaca bisa belajar tentang sikap dan nilai kehidupan.
3. Alur (plot)
Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita, dari awal, tengah, hingga akhir.
Alur bisa maju (peristiwa berjalan ke depan), mundur (kilas balik), atau campuran.
Alur yang baik membuat cerita terasa hidup dan mudah diikuti, seperti perjalanan dari masalah menuju penyelesaian.
4. Latar (setting)
Latar adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana cerita.
Misalnya, cerita bisa berlatar di sekolah, di rumah, atau di taman; bisa terjadi pagi hari atau malam hari; dan suasananya bisa ceria, tegang, atau sedih.
Latar membantu Mama dan anak membayangkan situasi cerita.
5. Sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam bercerita.
Apakah cerita disampaikan dari sudut pandang “aku” (orang pertama), “dia” (orang ketiga), atau sudut pandang lain?
Sudut pandang memengaruhi cara pembaca memahami cerita dan merasakan emosi tokoh
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengarang memilih kata, kalimat, dan ungkapan dalam cerita.
Gaya bahasa bisa sederhana, lucu, puitis, atau penuh perumpamaan. Gaya bahasa yang menarik membuat cerita lebih hidup dan mudah diingat anak-anak.
7. Amanat
Amanat adalah pesan atau pelajaran moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
Amanat bisa tersurat (jelas tertulis) atau tersirat (harus disimpulkan).
Misalnya, pesan agar selalu berkata jujur, rajin belajar, atau saling menolong sesama.
Dengan mengenal unsur-unsur intrinsik ini, Mama bisa lebih mudah memilih, membacakan, bahkan membuat cerita pendek sederhana untuk anak. Selamat membaca dan bercerita, Mama!
