Monosodium Glutamat (MSG): Zat penguat rasa ini dapat menyebabkan gangguan jantung, neurologis, saluran pencernaan, dan juga potensi efek negatif pada kulit dan penglihatan bila dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah besar. MSG bersifat karsinogenik pada kadar tinggi, sehingga berisiko memicu kanker.
Pengawet TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone): Digunakan untuk menjaga minyak dan bumbu agar tahan lama, namun TBHQ dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor serta menimbulkan gangguan pada penglihatan jika dikonsumsi berlebihan.
Kandungan natrium (garam) tinggi: Sekitar 800 mg per bungkus, padahal kebutuhan harian natrium orang dewasa hanya 2100-2400 mg. Konsumsi natrium tinggi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, ginjal, dan penumpukan cairan berbahaya di tubuh.
Minyak dan lemak jenuh tinggi: Mie instan mengandung minyak sawit dan lemak jenuh yang tinggi yang dapat memicu obesitas dan penyakit kardiovaskular.
Bahan kimia lain seperti etilen oksida: Dalam beberapa kasus ditemukan zat etilen oksida di bumbu mie instan varian tertentu, yang merupakan senyawa pemicu kanker sehingga sangat berbahaya terutama jika dikonsumsi sering.
Bahan pengawet yang diatur oleh BPOM: Beberapa pengawet seperti metil paraben digunakan dan diatur dengan batas aman, namun konsumsi berlebihan tetap harus dihindari untuk kesehatan optimal.
Inilah Bahaya jika Terlalu Sering Mengonsumsi Mie Instan!

- Mie instan berbahaya jika dikonsumsi berlebihan
- Hasil penelitian di Korea menunjukkan hubungan positif antara frekuensi konsumsi mie instan dan faktor risiko kardiometabolik
- Kandungan bahaya mie instan meliputi MSG, TBHQ, natrium tinggi, minyak jenuh, zat etilen oksida, dan bahan pengawet yang diatur BPOM
Mie instan, makanan yang banyak digemari oleh berbagai kalangan terutama anak-anak hingga remaja. Rasanya yang gurih dan cara menyajikannya yang mudah, membuat makanan ini banyak dipilih ketika lapar melanda.
Namun, Mama harus waspada dengan makanan satu ini karena dibalik rasanya yang nikmat, makanan ini membahayakan bagi tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Sebuah penelitian di Korea pada tahun 2017 menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi mie instan berlebihan ( lebih dari 3 kali seminggu) berisiko tinggi terkena penyakit jantung.
Oleh karena itu, Popmama.com akan merangkum informasi terkait bahasa mie instan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Yuk Ma, simak artikel ini agar Mama lebih waspada.
Hasil Penelitian di Korea

Penelitian ini dilakukan terhadap 3397 mahasiswa dengan 1782 mahasiswa laki-laki dan 1615 mahasiwa perempuan yang berusia 18-29 tahun dan mengikuti pemeriksaan kesehatan.
Informasi tentang konsumsi mie instan diperoleh dari jawaban peserta terhadap pertanyaan tentang frekuensi rata-rata konsumsi mie instan selama 1 tahun sebelum survei.
Penelitian ini menggunan analisis statistik model linier umum yang disesuaikan dengan usia, indeks massa tubuh, jenis kelamin, pendapatan keluarga, perilaku kesehatan, dan faktor diet lain yang penting untuk risiko kardiometabolik.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara frekuensi konsumsi mie instan dan kadar trigliserida plasma, tekanan darah diastolik, serta kadar glukosa darah puasa pada semua subjek.
Dibandingkan dengan kelompok dengan frekuensi konsumsi mie instan terendah (≤ 1 kali/bulan), rasio peluang untuk hipertrigliseridemia pada kelompok dengan konsumsi ≥ 3 kali/minggu lebih berisiko terkena penyakit jantung.
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi mi instan yang sering mungkin terkait dengan peningkatan faktor risiko kardiometabolik di kalangan mahasiswa perguruan tinggi yang tampak sehat berusia 18-29 tahun.
Kandungan Mie Instan yang Berbahaya apabila Dikonsumsi Secara Berlebihan

Kandungan mie instan yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan meliputi:
Kesimpulannya, bahan-bahan seperti MSG, TBHQ, natrium tinggi, minyak jenuh, dan zat seperti etilen oksida yang terkandung di mie instan dapat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Oleh karena itu, konsumsi mie instan harus dibatasi dan dikombinasikan dengan makanan bergizi lain untuk menjaga kesehatan tubuh
Penyakit yang Ditimbulkan dari Konsumsi Mie Instan Berlebih pada Anak

Penyakit yang dapat ditimbulkan dari konsumsi mie instan secara berlebihan pada anak, yang penting diketahui oleh Mama adalah sebagai berikut:
Obesitas atau kelebihan berat badan: Mie instan mengandung kalori, karbohidrat sederhana, lemak jenuh, dan lemak trans yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas pada anak, yang berisiko memunculkan berbagai masalah kesehatan di masa depan.
Gangguan pencernaan: Mie instan kurang nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Konsumsi terus menerus dapat mengakibatkan gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan masalah kesehatan usus lainnya.
Kerusakan organ tubuh: Zat aditif seperti propylene glycol yang terkandung dalam mie instan bisa menumpuk dan merusak organ-organ vital seperti hati, ginjal, dan jantung jika dikonsumsi berlebihan oleh anak-anak.
Hipertensi (tekanan darah tinggi): Kandungan natrium yang tinggi dalam mie instan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada anak, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dan ginjal.
Risiko penyakit jantung di usia muda: Lemak jenuh dan kolesterol tinggi pada mie instan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anak, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Malnutrisi dan kekurangan gizi: Karena mie instan kurang mengandung nutrisi esensial, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Masalah psikologis dan hiperaktif: Obesitas dan diet kurang seimbang akibat konsumsi mie instan berlebihan juga dapat menimbulkan masalah psikologis seperti rendahnya percaya diri dan hiperaktif pada anak.
Dengan demikian, konsumsi mie instan pada anak harus dibatasi dan disarankan untuk ditambah dengan makanan bergizi seperti sayuran dan protein agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.



















