- Karena tampan dan berwibawa
- Selalu menjadi garda terdepan dalam kebaikan
- Terlahir dari keturunan yang suci
- Mendapat jaminan terbebas dari api neraka
Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq Sahabat Rasulullah SAW yang Berani

- Abu Bakar Ash Shiddiq dikenal dengan julukan Ash-Shiddiq dan Al-’Atiq karena keberaniannya membela kebenaran dan kesetiaannya dalam berbuat baik.
- Keistimewaan Abu Bakar termasuk namanya diabadikan dalam Al-Qur’an, menjadi orang pertama yang masuk surga dari umat Rasulullah, dan menjadi mufti di masa Rasulullah SAW.
- Sebelum masuk Islam, Abu Bakar sudah menjadi sosok teladan dengan jujur, akhlak baik, dan dihormati di masyarakat. Setelah masuk Islam, ia setia menemani Rasulullah dalam dakwah.
Abu Bakar Ash Shiddiq adalah sahabat terdekat Rasulullah SAW yang dikenal jujur, berani, dan selalu menolong orang lain. Ia selalu setia menemani Rasulullah SAW dalam berdakwah, bahkan di saat menghadapi risiko dan cobaan besar.
Kisah hidup Abu Bakar Ash Shiddiq memberikan banyak pelajaran berharga tentang kesetiaan, keberanian, dan kebaikan hati. Kali ini, Popmama.com akan menyajikan rangkuman kisah Abu Bakar Ash Shiddiq beserta sifat-sifat mulia yang bisa dicontoh dalam kehidupan sehari-hari. Disimak, yuk!
Julukan Ash-Shiddiq dan Al-’Atiq

Abu Bakar dikenal dengan julukan Ash-Shiddiq, yang artinya orang sangat jujur atau selalu membenarkan. Julukan ini diberikan karena keberaniannya membela kebenaran, bahkan ketika orang lain tidak percaya. Misalnya, setelah Peristiwa Isra Mi’raj, Rasulullah SAW menceritakan perjalanannya yang penuh keajaiban. Banyak orang justru meragukan dan mengejeknya, tapi Abu Bakar muncul dan membenarkan semua yang disampaikan Rasulullah.
Selain itu, Abu Bakar juga mendapat julukan Al-’Atiq. Ada beberapa alasan mengapa ia mendapat julukan ini:
Hadis juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berkata:
“Siapa yang senang melihat orang yang terbebas (‘atiq) dari api neraka, maka lihatlah Abu Bakar.” (HR. Al-Hakim)
Julukan-julukan ini menunjukkan betapa istimewanya sosok Abu Bakar Ash Shiddiq dan bagaimana kejujuran serta kebaikannya membuatnya selalu dekat dengan Rasulullah SAW.
Keistimewaan Abu Bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki banyak keistimewaan yang membuatnya menjadi sahabat Rasulullah SAW yang sangat dihormati. Beberapa keistimewaannya antara lain:
Namanya Diabadikan dalam Al-Qur’an
Abu Bakar mendapatkan penghargaan dari Allah SWT karena selalu membantu dakwah Rasulullah. Namanya disebut dalamAl-Qur’an, yaitu pada Surah At-Taubah ayat 40:
"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengeluarkannya dari Makkah, sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di gua. Ketika dia berkata kepada temannya, ‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.’"
Ayat ini menunjukkan betapa penting peran Abu Bakar dalam mendukung Rasulullah SAW.Menjadi Orang Pertama yang Masuk Surga
Abu Bakar menjadi orang pertama dari umat Rasulullah SAW yang masuk surga, sebagai ganjaran atas kesetiaan dan kebaikannya, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud.Menjadi Mufti di Masa Rasulullah SAW
Di antara sahabat yang dipercaya memberikan fatwa, hanya Abu Bakar yang selalu boleh memberi jawaban langsung ketika Rasulullah hadir. Sahabat lain hanya diperbolehkan memberi fatwa jika Rasulullah tidak ada.Selalu Bersegera Melakukan Kebaikan
Abu Bakar tidak menunggu kesempatan, tetapi segera berbuat baik. Mulai dari berpuasa, memberi makan orang miskin, hingga menjenguk orang sakit, semuanya dilakukan dengan cepat dan ikhlas. Hadis diriwayatkan oleh Muslim menyebutkan:“Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapakan di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” Abu Bakar berkata, “Saya.” Rasulullah kemudian berkata, “Siapakah di antara kalian pada hari ini mengiringi jenazah?” Abu Bakar kembali menjawab, “Saya.” Rasulullah SAW kemudian kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?” Abu Bakar kembali menjawb, “Saya.” Rasulullah pun juga kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit?”Abu Bakar menjawab, “Saya.” Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Tidaklah terkumpul perbuatan ini pada seseorang melainkan ia akan masuk surga.” (HR Muslim)
Sikap Tawadhu’
Meskipun kaya dan terhormat, Abu Bakar tetap rendah hati, sederhana, dan tidak sombong. Sikap ini membuatnya dicintai banyak orang, termasuk Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Al-Bukhari.
Keistimewaan-keistimewaan ini menunjukkan bahwa kisah Abu Bakar Ash Shiddiq bukan hanya tentang keberanian, tetapi juga tentang kebaikan hati, kesabaran, dan kerendahan hati yang patut dicontoh.
Kehidupan Abu Bakar Sebelum Masuk Islam

Sebelum masuk Islam, Abu Bakar tumbuh di lingkungan bangsa Quraisy di kota Makkah. Ia berasal dari keturunan terhormat dari qabilah Taym dan dikenal sejak kecil sebagai sosok yang jujur dan berakhlak baik.
Abu Bakar menjauhi kebiasaan buruk kaum jahiliyah, seperti mabuk-mabukan dan pergaulan bebas. Meski berasal dari keluarga kaya, ia tetap rendah hati dan ramah kepada siapa pun. Profesi pedagangnya pun membuatnya sering bepergian, namun selalu menjalankan perdagangan dengan jujur.
Kejujuran dan akhlak baik Abu Bakar membuatnya dihormati di masyarakat. Banyak pemimpin Quraisy datang meminta pendapatnya karena ia dianggap bijaksana, cerdas, dan berpengalaman. Semua ini menunjukkan bahwa Abu Bakar sudah menjadi sosok teladan sebelum menerima Islam.
Kehidupan Abu Bakar Sesudah Masuk Islam

Setelah masuk Islam, Abu Bakar Ash Shiddiq selalu setia menemani Rasulullah SAW dalam setiap dakwah. Ia tidak ragu mengorbankan harta maupun tenaganya demi menyebarkan agama Allah. Kedekatannya dengan Rasulullah SAW sangat luar biasa. Dalam sebuah hadis riwayat Al-Bukhari, Rasulullah bersabda:
“Dari Ibnu Abbas ra dari Rasulullah SAW ia pernah bersabda, “Jika seandainya aku dibolehkan untuk mengambil teman dekat dari umatku maka sungguh aku akan memilih Abu Bakar. Akan tetapi ia adalah saudara dan juga sahabatku.” (HR. Bukhari)
Abu Bakar juga berperan penting dalam mengarahkan dakwah Rasulullah SAW. Ia membagi dakwah menjadi dua kelompok:
- Kelompok Quraisy yang memiliki fitrah bersih, pikiran lurus, dan tidak terpengaruh keburukan akhlak jahiliyah.
- Kelompok fakir miskin dan mereka yang tertindas dari kalangan non-Quraisy.
Keberanian dan kesetiaan Abu Bakar juga terlihat saat Hijrah ke Madinah. Ia menemani Rasulullah SAW meski menghadapi bahaya besar, menunjukkan betapa ia rela berkorban demi kebaikan dan keselamatan Rasulullah SAW.
Itulah beberapa pelajaran berharga dari kisah Abu Bakar Ash Shiddiq. Dari keberanian, kesetiaan, hingga kebaikan hati yang selalu bersegera melakukan kebaikan, kita bisa meneladani sifat mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari.
FAQ Siapa Nama Istri dan Anak-Anak Abu Bakar As-Shiddiq?
| Siapa nama istri pertama dan anak-anak Abu Bakar Ash Shiddiq? | Istri pertama Abu Bakar Ash Shiddiq adalah Qutailah binti Abdul Uzza. Dari istrinya yang pertama ini, Abu Bakar memiliki dua anak yaitu Abdullah dan Asma. |
| Siapa nama istri kedua dan anak-anak Abu Bakar Ash Shiddiq? | Istri kedua Abu Bakar Ash Shiddiq adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir. Nama aslinya adalah Zainab binti Abd dari Bani Kinanah. Abu Bakar dan Ummu Rumah memiliki dua orang anak, yaitu Abdurrahman dan Aisyah. |
| Siapa nama istri ketiga dan anak-anak Abu Bakar Ash Shiddiq? | Istri ketiga Abu Bakar Ash Shiddiq adalah Habibah binti Kharijah. Bersama dengan Habibah, Abu Bakar memiliki seorang putri bernama Ummu Kultsum. |
| Siapa nama istri keempat dan anak-anak Abu Bakar Ash Shiddiq? | Istri keempat Abu Bakar Ash Shiddiq adalah Asma binti Umais. Abu Bakar dan Asma memiliki seorang anak bernama Muhammad. |


















