5 Nutrisi Penting untuk Anak saat Puasa agar Tetap Sehat dan Aktif

Karbohidrat menjadi salah satu jenis makronutrien atau nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, karena karbohidrat menjadi pemasok energi agar tubuh tidak mudah lelah, terutama saat sedang berpuasa.

Itulah mengapa karbohidrat menjadi nutrisi yang perlu ada dalam menu makan sahur maupun berbuka puasa untuk anak. Namun, tetap perhatikan porsi yang diberikan agar tidak berlebihan ya, Ma.

Selain memerhatikan porsinya, Mama juga bisa memilih karbohidrat kompleks, seperti beras merah, oatmeal, ubi, dan jagung, yang lebih kaya nutrisi pendukung seperti serat, vitamin, dan mineral.

Pemberian karbohidrat kompleks pada anak juga bisa membuat mereka kenyang lebih lama, Ma, inilah yang menjadikan mereka tetap semangat berpuasa tanpa rasa lapar berlebih.

Sama seperti karbohidrat, asupan makronutrien lainnya yang dibutuhkan anak setiap hari adalah protein.

Protein juga sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran ibadah puasa anak agar tetap sehat dan semangat. Hal ini karena asupan protein yang terpenuhi bisa meningkatkan produksi hormon dalam tubuh, yang membuat rasa kenyang lebih lama.

Asupan protein yang bisa Mama berikan saat sahur maupun berbuka juga cukup beragam, Ma, mulai dari protein hewani, nabati, maupun kombinasi keduanya.

Sebagai contoh untuk menu makan sahur dan berbuka yang tinggi protein, di antaranya adalah daging sapi, ayam, seafood, tahu, tempe, telur, serta susu.

Mama bisa memasak ragam menu tersebut untuk dikreasikan sesuai selera anak di rumah.

Selanjutnya adalah serat dan vitamin. Di mana kedua nutrisi ini sama pentingnya untuk menunjang kelancaran ibadah puasa anak, Ma.

Serat sendiri merupakan jenis karbohidrat yang berasal dari makanan nabati, sehingga tergolong makronutrien yang bisa memberikan energi dalam bentuk kalori, sehingga anak lebih kuat berpuasa. Selain itu, nutrisi pada serat juga bisa membantu anak terhindar dari sembelit selama puasa, Ma.

Sementara vitamin merupakan golongan nutrisi mikronutrien, yang dapat menjaga daya tahan tubuh serta meningkatkan energi anak, sehingga puasa yang dijalankan pun berjalan lancar.

Baik serat maupun vitamin kedua nutrisi ini banyak ditemui di dalam buah, sayur, dan kacang-kacangan. Jadi, Mama bisa menambahkan menu makanan ini di dalam menu makan dan sahur anak di rumah.

Bila perlu, anak juga bisa diberikan vitamin tambahan sesuai dengan saran dari dokter agar mereka dapat menjalani puasa dengan sehat, tetap berenergi, dan terhindar dari masalah kesehatan.

Nutrisi lainnya yang tak kalah penting untuk Mama penuhi asupannya pada anak adalah lemak. Sama seperti karbohidrat dan protein, lemak juga tergolong makronutrien yang perlu dipenuhi asupannya dalam jumlah besar.

Sama seperti karbohidrat, lemak juga dapat menjadi energi tambahan bagi tubuh, yang menjadikan anak lebih semangat dan kuat menjalani hari meski sedang berpuasa.

Mengonsumsi lemak yang cukup juga bisa membantu tubuh anak menyerap asupan vitamin A, D, E, dan K, dengan lebih baik, Ma. Jadi antara satu nutrisi dan nutrisi lainnya bisa saling melengkapi.

Nah, beberapa sumber lemak sehat yang bisa Mama berikan pada anak saat puasa di antaranya adalah daging, ikan tuna, ikan salmon, alpukat, dan kacang-kacangan.

Golongan nutrisi makronutrien lainnya yang juga penting untuk dipenuhi tubuh anak saat puasa adalah omega-3 dan omega-6. 

Omega-3 dan omega-6 adalah asam lemak esensial yang penting untuk kesehatan anak, terutama selama bulan Ramadan ketika pola makan dan aktivitas fisik mungkin berubah.

Kedua asam lemak esensial ini memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan, energi, dan perkembangan anak selama puasa, Ma. 

Salah satu manfaat kedua nutrisi ini yang paling terkenal adalah berperan dalam perkembangan otak dan fungsi kognitif, sehingga dapat membantu anak tetap fokus saat beraktivitas di sekolah meski sedang berpuasa.

Omega-3 dan omega-6 juga penting untuk menjaga stamina dan energi anak selama berpuasa, sehingga anak bisa tetap aktif dengan segala aktivitasnya.

Kedua nutrisi ini bisa Mama berikan pada anak melalui jenis makanan seperti ikan salmon, tuna, kacang-kacangan, biji-bijian, telur, daging, dan minyak ikan atau suplemen bisa diperlukan.

Berikut perbedaan manfaatnya:

Omega-3:

• Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Omega-3 penting untuk fungsi otak, memori, dan konsentrasi. Anak-anak yang berpuasa mungkin mengalami penurunan konsentrasi karena perubahan pola makan dan tidur. Omega-3 dapat membantu menjaga fokus dan daya ingat mereka selama berpuasa.
• Menjaga Kesehatan Jantung: Omega-3 membantu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Puasa dapat meningkatkan risiko masalah jantung jika tidak dilakukan dengan benar. Omega-3 dapat membantu mengurangi risiko ini.
• Meningkatkan Sistem Imun: Omega-3 membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Puasa dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga penting untuk memastikan asupan omega-3 yang cukup.

Omega-6:

• Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan: Omega-6 penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, terutama pada anak-anak. Puasa dapat memengaruhi asupan nutrisi anak, sehingga penting untuk memastikan anak mendapatkan cukup omega-6 untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
• Meningkatkan Kesehatan Kulit: Omega-6 membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi peradangan. Puasa dapat menyebabkan dehidrasi dan kulit kering. Omega-6 dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah masalah kulit.

Dengan memenuhi semua nutrisi di atas, diharapkan tubuh anak jadi lebih siap menjalani ibadah puasa seharian agar tetap sehat dan semangat. Semoga informasinya bermanfaat dan dapat menambah wawasan baru bagi kita untuk terus belajar ya, Ma.