Sakit tenggorokan merupakan gangguan kesehatan yang kerapkali dialami anak-anak, terutama anak usia sekolah.
Sulit untuk mendeteksi ketika anak mengalami sakit tenggorokan, apakah sakit tersebut adalah sakit yang akan sembuh dengan sendirinya atau yang disebabkan karena infeksi yang lebih serius.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi tentang sakit tenggorokan pada anak yang termasuk infeksi umum atau kah tanda penyakit yang lebih serius, dilansir dari Healthy Children.
Sakit tenggorokan paling sering disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu biasa. Penyakit ini dapat muncul sepanjang tahun.
Selain menyebabkan sakit tenggorokan, virus flu dapat menyebabkan anak demam, pilek, dan batuk. Biasanya sakit tenggorokan karena flu biasa dapat sembuh tanpa obat dalam waktu 7-10 hari. Antibiotik tidak dapat membantu menyembuhkan sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus.
Enterovirus menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut. Virus ini dapat menginfeksi anak sepanjang tahun.
Gejala penyakit ini adalah demam dan sakit tenggorokan, diikuti dengan ruam yang muncul, terutama pada tangan, kaki, bokong, dan sekitar mulut. Lepuk dan luka bisa terbentuk di mulut dan tenggorokan, sehingga anak merasa sakit saat menelan.
Seperti virus lainnya, antibiotik tidak membantu mengobati jenis sakit tenggorokan ini.
Radang tenggorokan adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Infeksi ini sering muncul pada anak usia 5-15 tahun.
Gejala radang tenggorokan meliputi sakit tenggorokan, nanah pada amandel, kesulitan menelan, demam, dan bengkak pada kelenjar. Kemungkinan anak juga mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, dan timbul ruam merah di beberapa bagian tubuh.
Dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi radang tenggorokan.
Penyebab sakit tenggorokan pada anak biasanya adalah infeksi virus yang dapat hilang dengan sendirinya. Antibiotik tidak diperlukan untuk mengobati penyakit akibat virus.
Namun, sakit tenggorokan yang disebabkan karena radang tenggorokan dapat disembuhkan dengan antibiotik. Antibiotik dapat mempercepat waktu pemulihan, mengurangi penularan, dan menurunkan risiko mengembangkan komplikasi tertentu dari radang tenggorokan. Komplikasi yang dapat timbul dari radang tenggorokan antara lain demam reamtik akut, penyakit yang dapat merusak jantung dan persendian.
Antibiotik penting untuk mengobati infeksi bakteri seperti radang tenggorokan, tetapi memiliki risikonya sendiri. Termasuk diare, infeksi jamur, reaksi alergi, dan perkembangan resistensi antibiotik. Itulah mengapa penting mengetahui kapan antibiotik diperlukan untuk sakit tenggorokan dan kapan tidak diperlukan.
Jika anak mengeluh sakit tenggorokan yang tidak membaik sepanjang hari walaupun sudah banyak minum air untuk meredakannya, segera periksakan anak ke dokter. Terutama jika ada demam, sakit kepala, sakit perut, atau tanda-tanda dehidrasi. Dokter anak kemungkinan akan melakukan tes strep untuk menentukan apakah anak mengalami radang tenggorokan atau tidak.
Jika tes anak negatif atau anak tidak memerlukan usap tenggorokan, itu menandakan kondisi anak cukup baik dan hanya mengalami sakit tenggorokan biasa. Kemungkinan besar anak terpapar virus yang akan membaik seiring waktu.
Namun, jika gejalanya tidak membaik setelah 3 sampai 5 hari, atau jika gejala lain seperti sakit telinga atau demam baru, anak harus menemui dokter anak lagi untuk menentukan apakah tes lebih lanjut diperlukan.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk mama dalam memahami tanda dan gejala sakit tenggorokan yang dialami anak.