5 Pertanyaan yang Membuat Anak Merasa Diperhatikan Orangtua

- Menanyakan hal yang sedang anak nantikan.
- Memberi ruang bagi anak untuk menceritakan sesuatu yang membuatnya bersemangat.
- Mama menunjukkan kepedulian terhadap apa yang membuat anak merasa senang dan termotivasi.
Dalam keseharian, Mama mungkin sering mengajak anak mengobrol tentang sekolah, aktivitas, atau kejadian yang dialami hari itu. Namun, tidak jarang percakapan tersebut terasa singkat atau berakhir dengan jawaban seadanya. Bukan karena anak tidak ingin bercerita, tetapi karena belum semua pertanyaan membuatnya merasa aman dan nyaman untuk membuka diri.
Ada kalanya anak membutuhkan pendekatan yang lebih hangat agar anak mama merasa didengar dan dihargai. Pertanyaan yang tepat, disampaikan dengan nada yang tulus, bisa membantu anak mengekspresikan perasaan, pikiran, hingga hal-hal kecil yang berarti baginya.
Untuk membantu Mama membangun komunikasi yang lebih dekat dengan anak, Popmama.com merangkum lima pertanyaan sederhana yang dapat membuat anak merasa dipedulikan secara emosional.
Yuk, disimak!
1. Menanyakan hal yang sedang anak nantikan

Salah satu pertanyaan sederhana yang bisa membuat anak merasa diperhatikan adalah menanyakan hal yang sedang anak nantikan. Pertanyaan ini memberi ruang bagi anak untuk menceritakan sesuatu yang membuatnya bersemangat, baik itu rencana kecil maupun kegiatan yang akan datang.
Melalui pertanyaan ini, anak belajar bahwa perasaan antusias dan harapannya dianggap penting. Mama juga menunjukkan kepedulian terhadap apa yang membuat anak merasa senang dan termotivasi.
Tanpa disadari, obrolan seperti ini dapat membantu anak membangun pandangan positif terhadap masa depan, sekaligus mempererat kedekatan emosional dengan orangtua.
2. Menanyakan apa yang sedang memenuhi pikiran anak

Pertanyaan tentang apa yang sedang memenuhi pikiran anak dapat membantu Mama memahami dunia batin si Anak. Melalui pertanyaan ini, anak diberi kesempatan untuk bercerita tentang hal-hal yang sedang ia pikirkan, baik yang menyenangkan maupun yang membuatnya merasa bingung.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa Mama tertarik pada isi pikirannya, bukan hanya pada hasil atau perilakunya saja. Anak pun merasa bahwa pendapat dan pemikirannya memiliki arti.
Selain itu, percakapan seperti ini dapat melatih anak untuk mengenali serta mengekspresikan pikirannya dengan kata-kata. Kebiasaan tersebut penting untuk membantu anak belajar berkomunikasi secara lebih terbuka dan jujur.
3. Menanyakan hal yang mengejutkan anak hari itu

Menanyakan hal yang mengejutkan anak dalam satu hari bisa membuka percakapan yang lebih beragam. Pertanyaan ini memberi kesempatan bagi anak untuk bercerita tentang pengalaman yang menarik perhatian, tanpa harus terbatas pada hal yang benar atau salah.
Melalui pertanyaan ini, Mama menunjukkan ketertarikan pada dunia yang anak alami sehari-hari. Anak pun merasa bahwa cerita kecil yang dialami tetap layak untuk didengar dan dibagikan.
Selain itu, pertanyaan ini membantu anak belajar merefleksikan kejadian yang dialami. Anak dapat mengenali perasaan yang muncul dari pengalaman tersebut dan membiasakan diri untuk menceritakannya kepada orangtua.
4. Menanyakan momen yang ingin diulang oleh anak

Pertanyaan tentang momen yang ingin diulang dapat membantu Mama memahami hal-hal yang paling berarti bagi anak. Melalui pertanyaan ini, anak memiliki ruang untuk memilih pengalaman yang memberikan kesan mendalam sepanjang hari.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa Mama ingin mengetahui apa yang benar-benar penting bagi anak, bukan sekadar menilai aktivitas yang dilakukan. Anak pun merasa bahwa perasaan dan pengalamannya dihargai oleh orangtua.
Selain mempererat kedekatan, pertanyaan ini juga melatih anak untuk mengenali momen yang membuat anak merasa senang dan nyaman. Kebiasaan ini dapat membantu anak lebih peka terhadap perasaan sendiri dalam keseharian.
5. Menanyakan hal yang menjadi kelebihan anak

Menanyakan hal yang menjadi kelebihan anak dapat membantu Mama melihat sisi anak yang mungkin jarang dibicarakan. Pertanyaan ini memberi ruang bagi anak untuk mengenali kemampuan yang dimiliki, tanpa harus membandingkan dengan orang lain.
Melalui pertanyaan tersebut, Mama menunjukkan keterbukaan untuk memahami bagaimana anak ingin dilihat oleh orangtua. Anak pun merasa bahwa kekuatan yang dimiliki, sekecil apa pun, tetap dianggap berharga.
Percakapan seperti ini dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak. Anak belajar bahwa kelebihan tidak selalu harus terlihat menonjol, tetapi bisa hadir dalam berbagai bentuk yang bermakna.
Nah, Ma, melalui lima pertanyaan yang membuat anak merasa diperhatikan orangtua yang disampaikan dengan empati, anak dapat merasa lebih diperhatikan oleh orangtua.


















