"Wait, Bjorka. Kamu boleh jadi pemalas, tapi jadi pemalas yang keren," tutur Ringgo.
Bukan Aktor, Sosok Ringgo Agus di Mata Anak: Bapak yang Antar-Jemput

- Anak pertama Ringgo Agus Rahman, Bjorka, ingin jadi pemalas yang keren seperti sang Papa, yang tahu kapan harus beristirahat setelah menyelesaikan tanggung jawab.
- Bagi Ringgo, pekerjaan sebagai aktor hanyalah pelengkap dari tugas utamanya: menjadi papa yang hadir dan antar-jemput anak sekolah.
- Ringgo tidak ingin anak-anaknya mengenal dirinya hanya sebagai aktor terkenal, melainkan sebagai teman dan sosok yang selalu hadir setiap hari.
Ringgo Agus Rahman dikenal sebagai aktor dengan deretan film populer dan prestasi membanggakan. Salah satu aktingnya yang dipuji adalah berakting di film Keluarga Cemara dan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.
Namun, di balik kesuksesannya di dunia hiburan, Ringgo justru menilai perannya sebagai papa jauh lebih penting daripada apapun yang ia capai di layar lebar. Saat di wawancara di Popmama Talk, suami Sabai Dieter ini kerap berbagi cara pandangnya soal menjadi papa dan bagaimana ia ingin dikenang oleh anak-anaknya, bukan lewat penghargaan, tapi lewat kehadiran
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya!
1. “Kamu boleh jadi pemalas, tapi jadi pemalas yang keren”

Anak pertama Ringgo Agus Rahman, Bjorka, pernah berkata bahwa ia ingin jadi seperti sang Papa. Seorang pemalas yang suka tiduran pakai celana dalam sambil main PlayStation. Mendengar itu, Ringgo hanya tertawa dan menjawab dengan gaya khasnya kepada anaknya itu.
Bagi Ringgo, “pemalas yang keren” bukan berarti malas bekerja, melainkan tahu kapan harus beristirahat setelah menyelesaikan tanggung jawab.
“Bapak kalau kerja disiplin, nggak pernah telat, tapi setelah itu bapak males-malesan. Orang pemalas yang keren itu,” ujarnya kepada sang Anak.
Ia bahkan memberi contoh, “orang pemalas, misalnya malas jalan kaki, akhirnya menciptakan mobil. Itu malas yang keren". Filosofi ini mengajarkan bahwa keseimbangan antara kerja keras dan waktu istirahat juga penting untuk kebahagiaan hidup.
2. “Pekerjaan sebagai aktor itu cuma support buat antar-jemput anak sekolah”

Bagi Ringgo, pekerjaan di dunia film hanyalah pelengkap dari tugas utamanya: menjadi papa yang hadir.
"Saya selalu menganggap pekerjaan sebagai aktor itu support dari kegiatan utama, yaitu antar-jemput sekolah anak,” katanya.
Momen seperti menjemput Bjorka dari sekolah jauh lebih berharga baginya dibanding penghargaan bergengsi. Bahkan ketika ia memenangkan Piala Citra 2024, anak-anaknya tak terlalu peduli.
“Besoknya saya jemput Bjorka sekolah, terus nanya ‘kamu tau nggak sih bapak habis dapat piala?’, dia jawab ‘tau, piala apaan sih itu’,” kenang Ringgo.
Dari situ, ia menyadari bahwa yang paling berarti bagi anak bukanlah siapa papa mereka di mata publik, tapi siapa papa mereka di rumah.
3. “Yang penting kamu bapak saya, bukan pemain film”

Ringgo tidak ingin anak-anaknya mengenal dirinya hanya sebagai aktor terkenal. Ia ingin mereka melihatnya sebagai teman, sosok yang hadir setiap hari.
“Saya nggak mau dianggap pemain film apalah. Saya juga nggak pernah membanggakan pencapaian saya ke Bjorka atau film yang saya mainkan,” ungkapnya.
Ia memilih untuk tidak banyak membicarakan dunia kerja di rumah. Sebaliknya, ia ingin anak-anaknya tetap merasakan kehangatan seorang papa yang selalu siap bermain kapan saja.
“Saya pengen anak-anak melihat saya kayak sekarang: ‘pulang, ayo 1:1 basket’. Bagi mereka, bapaknya ya tetap teman main,” tambahnya.
Menurut Ringgo kedekatan emosional jauh lebih penting daripada status atau pengakuan publik. Ringgo ingin anak-anaknya tumbuh dengan perasaan aman dan tahu bahwa mereka selalu punya tempat pulang: papa yang selalu hadir untuk bermain dan mendengarkan.
Dari setiap ucapannya, Ringgo Agus Rahman menunjukkan bahwa menjadi papa bukan soal seberapa besar pencapaian di luar rumah, tapi seberapa besar kehadiran di dalam rumah.
Lewat sikapnya yang sederhana, ia mengajarkan bahwa cinta, waktu, dan kebersamaan adalah bentuk pencapaian tertinggi seorang papa.
POPMAMA TALK November 2025 - Ringgo Agus Rahman
Aktor dan Duta FFI 2025
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Script - Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Muhammad Fikri
Videographer - Muhammad Fikri
Video Editor - Hari Firmanto
Design - Aristika Medinasari



















