Instagram.com/its.bayuandrein
Tidak semua anak-anak memiliki ketegaran yang sama seperti Jihan. Perlu diingat kalau rasa takut dan trauma setiap orang tentu berbeeda-beda.
Ada yang merasa kuat menjalani semua kondisi yang terjadi pasca bencana, namun ada juga yang rapuh dan merasa ketakutan.
Pasca bencana alam, anak-anak perlu menjadi prioritas untuk segera ditangani. Seorang anak yang kehilangan orangtua dan sanak saudara bisa menyebabkan risiko hidup di jalan.
Selain itu tentu ada rasa trauma yang akan menghantui anak-anak, sehingga dirinya mengalami rasa takut berlebihan bahkan beberapa menjadi fobia terhadap pantai.
Untuk mengatasi rasa trauma yang terjadi pada anak-anak dibutuhkan kerjasama berbagai pihak demi mengembalikan perasaan ceria mereka. Sebelum kondisi semakin memburuk, anak-anak perlu sekali dilakukan sesi trauma healing.
Selain potret Jihan, Bayu Andrein melalui Instagram pribadinya juga memperlihatkan anak-anak di kaki Gunung Gawalise sedang diberikan pendampingan oleh UNICEF dan beberapa pihak terkait. Aktivitas ini tidak bisa dianggap sepele karena sangat berdampak positif untuk anak-anak.
Pendampingan dengan melakukan sesi trauma healing bisa dilakukan melalui kegiatan positif dan tentunya menyenangkan untuk anak-anak.
Bernyanyi, bermain atau sekedar mendengarkan ceritanya bisa menjadi alternatif selama melakukan sesi trauma healing.
Tanpa disadari sesi trauma healing yang dilakukan kepada anak-anak pasca bencana alam dapat memberikan dukungan secara psikis, menciptakan perasaan aman hingga membangkitkan semangat dari segala keterpurukan.
"Angkat tanganmu dik. Kabarkan pada dunia bahwa kalian adalah anak-anak yang hebat dan KUAT! Bencana bukan alasan untuk tidak BANGKIT, BERDIRI DAN BERLARI KE DEPAN MERAIH CITA-CITA. Bangkitlah PALU," tulis Bayu Andrein di Instagram pribadinya seolah ingin membagikan semangat.
Semoga dengan semakin banyak orang baik yang memberikan perhatian bagi anak-anak korban bencana alam.