Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Saat Si Kecil Sulit Bernapas: Pentingnya Terapi Suportif untuk Hidung

dr. Liem Hui Ling, M. Biomed.
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara
Intinya sih...
  • Struktur napas anak rentan tersumbat karena saluran pernapasan masih sempit
  • Sistem kekebalan tubuh belum matang, membuat bayi dan anak mudah terkena infeksi
  • Hidung tersumbat mengganggu tidur, menyusu, dan suasana hati si Kecil
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orangtua pasti pernah menghadapi momen ketika si kecil tampak gelisah, susah tidur, dan terus-menerus berusaha bernapas lewat hidung yang tersumbat.

Meski terlihat seperti gangguan ringan, hidung tersumbat pada bayi dan anak tidak boleh dianggap sepele. Tubuh kecil mereka memiliki struktur pernapasan yang belum matang, sehingga lendir sedikit saja bisa menghambat suplai udara. Di sinilah kehangatan, perawatan lembut, dan terapi suportif menjadi penolong penting yang dapat membuat pernapasan mereka kembali lebih lega.

Pasti khawatir ya, Ma, saat si Kecil tersumbat? Berikut Popmama.com uraikan pentingnya terapi suportif untuk hidung!

1. Struktur napas yang masih pendek membuat bayi dan anak rentan tersumbat

dr. Liem Hui Ling, M. Biomed dan para pembicara
Dok. Transpulmin

Secara anatomi, saluran pernapasan anak masih sangat sempit. Rongga hidung (nasal cavity), saluran napas atas, hingga struktur di sekitar hidung dan tenggorokan belum berkembang sempurna. Kondisi ini membuat lendir dalam jumlah sedikit pun dapat menghambat aliran udara.

Maka, ketika hidung tersumbat, mereka langsung merasakan gangguan signifikan. Hal ini berbeda dengan orang dewasa yang dapat beralih bernapas lewat mulut. Pada bayi dan anak, sumbatan kecil bisa mengganggu seluruh sistem tubuh, mulai dari tidur, menyusu, hingga aktivitas sehari-hari.

dr. Liem Hui Ling, M.Biomed, menjelaskan, "Anatomi sempit ini menjadi alasan utama mereka sering mengalami hidung tersumbat meskipun hanya flu ringan. Tubuh kecil mereka bekerja jauh lebih keras untuk mempertahankan aliran udara. Sehingga hal ini mengganggu jam tidur mereka."

2. Sistem kekebalan tubuh masih belajar sehingga infeksi mudah terjadi

anak sakit
Freepik

Sistem imun buah hati belum matang pada tahun-tahun awal kehidupan. Itu sebabnya mereka lebih rentan tertular virus, terutama dari lingkungan rumah, saudara yang lebih besar, atau cuaca yang berubah tiba-tiba.

Pada kondisi umum seperti flu (common cold), dr. Liem Hui Ling, M.Biomed mengatakan, "Bayi dan anak bisa mengalaminya 8–10 kali setahun, terutama pada usia di bawah 2 tahun. Meskipun infeksi ini bisa sembuh sendiri dengan bantuan sistem imun, gejala hidung tersumbat perlu tetap ditangani. Tanpa perawatan, mereka akan terus merasa tidak nyaman dan proses pemulihan menjadi lebih lama."

Virus memang penyebab utama, tetapi ada pula faktor pemicu lain seperti paparan asap rokok, udara kering, ruangan ber-AC terus-menerus, serta kondisi cuaca lembap. Semua faktor ini dapat memicu produksi lendir berlebih dan memperparah sumbatan.

3. Dampak hidung tersumbat pada tidur, menyusu, hingga suasana hati bisa terganggu

24.png
Freepik

Si Kecil membutuhkan tidur berkualitas untuk tumbuh dan berkembang. Namun ketika hidung tersumbat, mereka lebih sering terbangun, menangis, dan berusaha mencari posisi nyaman untuk bernapas. Tidur yang tidak teratur membuat mereka tampak semakin rewel pada siang hari.

Saat menyusu pun, hidung tersumbat menjadi hambatan besar. Anak harus bernapas dan menelan secara ritmis, tetapi aliran udara yang terbatas membuat mereka berhenti menyusu lebih cepat, menolak ASI, atau menjadi frustasi. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan asupan, penurunan berat badan, atau dehidrasi ringan jika tidak ditangani.

Mood si Keciljuga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisiknya. Ketidaknyamanan ini membuat mereka lebih sensitif, mudah menangis, dan sulit ditenangkan. Orangtua pun menjadi lebih khawatir dan kelelahan akibat pola tidur yang ikut terganggu.

4. Penyebab kesulitan bernafas

24.png
Freepik

Hidung tersumbat bukan hanya disebabkan oleh flu. Ada beberapa kondisi lain yang perlu dipahami:

  • Flu (common cold)
    Penyebab paling lazim. Gejala dominannya berupa hidung meler atau tersumbat, batuk ringan, dan demam yang cenderung rendah atau bahkan tidak muncul. Meski terlihat ringan, tetap tidak boleh disepelekan.
  • Bronkitis akut
    Infeksi saluran napas bawah yang membuat batuk terdengar lebih dalam, kadang disertai sesak. Hidung tersumbat sering muncul sebagai gejala awal.
  • Influenza
    Berbeda dari flu biasa. Gejala lebih berat: demam tinggi mendadak, nyeri badan, tubuh lemas, dan hidung tersumbat parah.
  • Rhinitis alergi
    Dipicu oleh alergen seperti debu, dingin, atau bulu hewan. Hidung tampak bengkak, produksi lendir meningkat, dan sesak muncul saat terpapar pemicu.

Memahami penyebabnya membantu orangtua menilai langkah perawatan di rumah serta menentukan kapan harus berkonsultasi ke dokter.

5. Terapi suportif berbahan alami yang membantu si kecil lebih lega

pentingnya balsam bayi untuk kehangatan
Instagram.com/transpulmin.indonesia

Karena obat pilek bebas tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 2 tahun, terapi suportif menjadi pendekatan utama. Fokusnya adalah membuat bayi dan anak lebih nyaman sementara tubuhnya melawan virus.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah meliputi:

  • Pembersihan hidung
    Gunakan saline (larutan garam) untuk membersihkan lendir dan membantu membuka aliran udara. Bisa diikuti dengan pengisapan lendir menggunakan aspirator khusus. Penggunaan humidifier juga membantu melembapkan udara dan melegakan napas.
  • Memberikan kehangatan dan suasana tenang
    Kehangatan membantu mempercepat proses pemulihan. Pelukan, suasana kamar yang tenang, dan memastikan si Kecil cukup hidrasi dari ASI atau air putih sangat penting.
  • Pijat hangat dengan Transpulmin berbahan alam
    Pijatan lembut dengan balsam yang mengandung chamomile dan eucalyptus membantu melegakan hidung tersumbat melalui efek aromatik dan hangatnya.
    Chamomile mengandung senyawa yang membantu merelaksasi otot. Ini tidak hanya membantu pernapasan, tetapi juga meredakan ketidaknyamanan seperti kembung.
    Eucalyptus memberikan sensasi hangat dan aroma yang membantu membuka saluran napas.

Salah satu produk yang dirancang khusus untuk anak usia 0–2 tahun adalah Transpulmin, yang aman digunakan beberapa kali sehari dengan mengoleskannya pada dada, punggung, dan leher. Kehangatannya membantu meringankan hidung tersumbat, mengurangi rewel, serta membuat anak merasa lebih tenang dan nyaman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Saat Si Kecil Sulit Bernapas: Pentingnya Terapi Suportif untuk Hidung

11 Des 2025, 12:33 WIBKid