6 Cara Menasihati Anak Laki-laki agar Didengarkan

Menjadi seorang orangtua bagi seorang anak laki-laki bukanlah tugas yang mudah. Dalam mendidik, pasti Mama sering menemui tantangan dalam menyampaikan nasihat atau arahan kepada mereka.
Sudah menjadi sifat alamiah bagi seorang anak laki-laki yang selalu ingin memberontak akan suatu hal. Mungkin terkadang Mama juga merasa frustasi ketika mereka tantrum. tidak mendengarkan, atau bahkan tidak peduli terhadap apa yang Mama katakan.
Namun, penting untuk diingat bahwa anak-anak laki-laki, khususnya yang masih berusia balita juga memiliki perasaan, kebutuhan, dan keinginan yang perlu dipahami.
Mendidik anak laki-laki yang masih balita membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang tepat.
Di sinilah pentingnya peran Mama menjadi pendengar yang efektif. Dengan menjadi pendengar yang baik, Mama dapat membangun hubungan yang kuat dengan si Kecil dan membantu mereka untuk lebih memahami apa yang ingin Mama katakan.
Berikut Popmama.com akan memberikan informasi tentang 6 cara menasihati anak laki-laki agar didengar. Simak informasinya di bawah ini
1. Siap menjadi pendengar

Buatlah suasana yang terbuka dan ramah sehingga si Kecil merasa nyaman untuk berbicara dengan Mama. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka ingin berbicara, dan berikan tanggapan yang sesuai dengan apa yang sedang mereka sampaikan.
Dalam usia balita, anak seringkali ingin merasa memiliki kontrol atas keputusan mereka. Berikan mereka pilihan yang sesuai. Misalnya saat hendak memakai baju, Mama dapat memberikan pilihan 'kamu mau memakai baju merah atau biru hari ini?' Pilihan yang Mama berikan tersebut dapat membuat mereka merasa didengar dan dihargai.
2. Berikan perhatian penuh dan gunakan bahasa yang sederhana

Saat Anda ingin berbicara dengan anak, Mama harus pastikan untuk memberikan perhatian penuh. Hindari distraksi seperti ponsel atau pekerjaan rumah tangga lainnya. Ini menunjukkan bahwa Mama sangat menghargai waktu bersama mereka dan memberi contoh tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan baik.
Anak yang sedang berada di usia balita, masih dalam tahap awal belajar bahasa, jadi gunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit atau kalimat yang terlalu panjang. Misalnya "Kamu gaboleh kayak gitu lagi ya," "Hal seperti itu tidak baik ya." "Kamu harus nurut sama Mama dan Papa," dan lain sebagainya. Kata-kata yang sederhana tersebut akan lebih mudah masuk dan diingat oleh si Kecil.
3. Jelaskan dengan tegas namun tetap ramah

Ketika memberikan arahan atau nasihat, pastikan Mama menjelaskan dengan jelas apa yang ingin disampaikan. Gunakan kata-kata yang tegas tetapi tetap ramah, hindari menggunakan nada-nada tinggi. Misalnya, "Tolong jangan main di atas meja ya nak, itu berbahaya," lebih baik daripada "Kamu jangan main di atas meja nanti kalau jatuh bahaya, kamu bisa luka-luka."
Anak-anak balita dapat memahami lebih dari sekadar kata-kata. Bahasa tubuh Mama, seperti posisi tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan, juga dapat memberikan pesan yang kuat. Pastikan untuk memperhatikan bahasa tubuh Mama agar sesuai dengan pesan yang ingin Mama sampaikan.
4. Berikan pujian atau penghargaan

Berikan pujian dan penghargaan ketika si Kecil berhasil mendengarkan, dan mengikuti apa yang Mama katakan dengan baik. Hal ini dapat memberikan mereka dorongan positif untuk melanjutkan perilaku yang sudah dinasehati oleh orangtuanya. Pujian tersebut seperti "Kamu pinter banget karena nurut sama Mama," "Karena kamu udah pinter, nanti kita beli eskrim ya." dan sebagainya.
5. Berikan batasan yang konsisten

Anak-anak yang masih berusia balita membutuhkan batasan yang jelas dan konsisten. Mama harus tetap teguh dalam menegakkan aturan dan konsekuensi jika mereka melanggarnya. Ini membantu mereka memahami bahwa ada konsekuensi dari perilaku yang tidak diinginkan. Namun..konsekuensi yang Mama berikan juga jangan terlalu kejam. \
Contohnya adalah jika mereka melakukan suatu kenakalan maka Mama akan mengurangi jam screen time atau tidak memberikannya sama sekali. Atau jika mereka berkata hal yang tidak pantas Mama bisa memberikan silent treatment selama 5-10 menit agar mereka mendapat efek jera.
6. Jadi teladan yang baik

Anak-anak belajar dengan mencontoh apa yang mereka lihat dari orang di sekitar mereka, termasuk orangtuanya. Jadilah teladan yang baik dengan memperlihatkan perilaku yang Mama inginkan dari mereka. Misalnya, jika Mama ingin si Kecil mendengarkan saat orang lain berbicara, tunjukkan sikap mendengarkan yang baik ketika mereka berbicara dengan Mama. Jika Mama ingin si Kecil tidak mengatakan hal-hal yang kasar dan tidak pantas, maka Mama juga tidak boleh berbicara demikian di depan mereka.
Itulah informasi tentang 6 cara menasihati anak laki-laki agar didengar. Menasehati anak laki-laki agar dapat selalu mendengarkan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang tepat, Mama dapat membantu mereka untuk lebih memahami dan mengikuti setiap nasihat.
Ingatlah bahwa setiap anak adalah individu yang unik, jadi cobalah untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka secara individu. Dengan menjadi pendengar yang efektif, Mama dapat membangun hubungan yang kuat dan positif dengan si Kecil sejak dini.



















