Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Ilustrasi anak dengan autisme tantrum dan melukai diri sendiri
Freepik/jcomp

Intinya sih...

  • Severe Autism (Autisme Level 3) membutuhkan dukungan penuh sepanjang waktu, dengan tantangan berat dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial.

  • Anak dengan severe autism sering mengalami tantrum yang sulit dikendalikan, serta memiliki tanda umum seperti kesulitan aktivitas sehari-hari dan fokus berlebihan pada hal tertentu.

  • Merawat anak dengan severe autism membawa tantangan unik bagi keluarga, namun dukungan, terapi, empati, dan kesabaran sangat membantu dalam membangun kemampuan belajar anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perilaku tantrum sering kali menjadi tantangan bagi banyak orangtua, terutama pada anak dengan kondisi khusus seperti Down syndrome maupun autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD). Tantrum bisa berupa luapan emosi yang intens, misalnya menangis, berteriak, memukul, menggigit, atau bahkan menyakiti diri sendiri seperti memukul kepala dengan tangan.

Kondisi ini bukan disebabkan oleh ketidaktahuan atau kenakalan, melainkan karena adanya perbedaan cara otak memproses informasi dan emosi. Autisme sendiri bukan satu jenis kondisi, melainkan sebuah spektrum (rentang) yang menggambarkan seberapa besar dukungan yang dibutuhkan anak dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, Popmama.com akan mengulas lebih dalam agar Mama mengenal severe autism, kondisi saat anak dapat melukai diri sendiri 

Apa Itu Severe Autism?

Freepik

Autism Spectrum Disorder membagi skala autisme pada tiga tingkatan, yakni:

  1. Level 1, membutuhkan dukungan ringan dan biasanya masih bisa berkomunikasi serta berinteraksi sosial

  2. Level 2, membutuhkan dukungan sedang

  3. Level 3, disebut juga sebagai sever autism, di mana anak membutuhkan dukungan penuh sepanjang waktu

Severe autism atau autisme level 3 adalah kondisi di mana seseorang membutuhkan dukungan paling besar di dalam spektrum autisme. Anak dengan level ini biasanya menghadapi tantangan berat dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta menunjukkan perilaku berulang yang memengaruhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini membuat mereka memerlukan bantuan dan pendampingan penuh sepanjang hidupnya.

Anak dengan autisme level 3 sering mengalami tantrum yang intens dan sulit dikendalikan, beberapa ciri tantrum pada anak dengan severe autism antara lain:

  • Menangis atau berteriak keras tanpa sebab yang jelas menurut orang sekitar.

  • Melukai diri sendiri, seperti memukul kepala, menggigit tangan, atau membenturkan tubuh ke benda keras.

  • Menyerang orang lain (memukul, mencakar, menendang) saat sangat frustrasi.

  • Terjadi saat rutinitas berubah, ada suara keras, cahaya terang, atau hal yang membuatnya merasa kewalahan secara sensorik.

  • Sulit ditenangkan, bahkan oleh orangtua, karena anak belum mampu memahami instruksi verbal sederhana.

Gejala Severe Autism yang Perlu Diketahui Orangtua

Canva/Mirush_fotografka

Berikut beberapa tanda umum yang sering muncul pada anak dengan severe autism:

  • Kesulitan aktivitas sehari-hari: makan, berpakaian, atau mandi butuh bantuan.

  • Interaksi sosial terbatas: sulit memulai atau merespons orang lain, bahkan yang dikenal.

  • Ledakan emosi atau self-harm: muncul terutama saat rutinitas terganggu.

  • Fokus berlebihan pada hal-hal tertentu: misalnya suka menatap benda berputar atau mencium benda berulang kali.

  • Minat yang sangat spesifik: susah dialihkan atau diganti.

  • Ekspresi dan komunikasi terbatas: jarang pakai gerakan tangan, ekspresi wajah, atau kontak mata; bicara sedikit atau bahkan tidak sama sekali.

  • Gerakan dan ucapan berulang: seperti menggoyang tubuh, mengepakkan tangan, atau mengulang kata/kalimat (echolalia).

  • Rutinitas yang kaku: sulit menerima perubahan, bahkan kecil.

  • Kebiasaan ritual sehari-hari: rute, pakaian, atau makanan tertentu harus sama setiap hari.

  • Reaksi sensorik ekstrem: terlalu sensitif terhadap cahaya, suara, atau tekstur, atau malah tidak merasakan sakit.

Tantangan bagi Orangtua dan Keluarga Membesarkan Anak dengan Autisme

Freepik

Merawat anak dengan autisme level 3 membawa tantangan unik bagi keluarga. Banyak orangtua menggambarkan autisme sebagai kondisi yang misterius dan kompleks, di mana mereka harus menghadapi perilaku anak yang intens, kesulitan komunikasi, serta stres dan rasa terisolasi.

Namun, pengalaman ini juga membuat banyak keluarga mengembangkan empati dan kepedulian lebih besar terhadap orang lain yang menghadapi tantangan serupa.

Dukungan dan terapi sangat membantu anak dengan autisme dalam membangun kemampuan belajar, keterampilan hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Hal ini dilakukan dengan terapi perilaku (ABA), terapi wicara, terapi okupasi, layanan pendidikan khusus, dan rutinitas harian yang konsisten.

Menghadapi Severe Autism dengan Empati

Freepik

Untuk menyeimbangi cara tubuh anak dengan autisme bekerja, maka yang diperlukan adalah:
Ciptakan rutinitas yang konsisten
Anak dengan severe autism merasa lebih aman dengan jadwal yang jelas. Rutinitas harian membantu mengurangi stres dan ledakan emosi.

  1. Gunakan komunikasi yang sederhana
    Pakai kata-kata singkat, bahasa tubuh, atau alat bantu visual agar anak lebih mudah memahami instruksi.

  2. Jaga lingkungan sensorik nyaman
    Kurangi suara keras, cahaya menyilaukan, atau tekstur yang membuat anak tidak nyaman.

  3. Siapkan ruang aman untuk tantrum
    Jika anak mulai meluapkan emosi atau menyakiti diri sendiri, pastikan ada tempat aman untuk menenangkan diri tanpa membahayakan dirinya.

  4. Libatkan keluarga besar dan teman dekat
    Keluarga bisa meringankan beban orangtua dan memberi dukungan emosional tambahan.

  5. Perhatikan kesehatan mental orangtua
    Orangtua juga perlu waktu untuk beristirahat, berbagi cerita, dan menerima dukungan agar tetap kuat mendampingi anak.

  6. Terapi dan intervensi profesional
    Terapi perilaku, wicara, dan okupasi bisa membantu anak belajar komunikasi, regulasi emosi, dan kemandirian.

  7. Empati dan kesabaran
    Ingat, setiap anak unik. Kesabaran, empati, dan pemahaman terhadap kebutuhan anak adalah kunci utama dalam merawat anak dengan severe autism.


Sekarang Mama telah mengenal severe autism, kondisi saat anak dapat melukai diri sendiri. Merawat anak dengan severe autism memang penuh tantangan, tapi juga penuh cinta dan pembelajaran.

Setiap anak unik, dan dengan dukungan yang tepat, kesabaran, serta pemahaman dari keluarga dan lingkungan, mereka tetap bisa tumbuh, belajar, dan terhubung dengan dunia di sekitar mereka.

Editorial Team