- Pusing
- Kemerahan, gatal, bengkak, atau nyeri di area suntikan
- Tubuh terasa lelah
- Mual atau muntah
- Demam dan menggigil
- Nyeri sendiri dan nyeri otot
Terapi IVIG untuk Anak dengan Autisme, Berikut Manfaat dan Faktanya!

- Terapi IVIG adalah terapi infus untuk gangguan defisiensi imun
- IVIG dapat membantu menstabilkan fungsi imun pada anak dengan autisme
- IVIG memiliki efek samping seperti pusing, kemerahan, dan tubuh terasa lelah
Autisme pada anak merupakan gangguan perkembangan yang muncul pada usia batita (bawah tiga tahun), yang menyebabkan mereka tidak mampu membentuk hubungan sosial atau mengembangkan komunikasi normal. Salah satu kelainan yang dijumpai pada anak autis adalah gangguan sistem imun. Salah satu cara penanggulangan defesiensi sistem imun adalah dengan pemberian IVIG.
Meski terapi IVIG awalnya digunakan untuk menangani gangguan kekebalan tubuh seperti Kawasaki disease atau imunodefisiensi primer, belakangan terapi ini mulai diteliti dalam kaitannya dengan autisme. Beberapa studi menunjukkan bahwa sebagian anak dengan autisme memiliki respons imun yang tidak seimbang atau peradangan ringan pada sistem saraf, sehingga pemberian IVIG dianggap dapat membantu menstabilkan fungsi imun mereka. Namun, efektivitas terapi ini pada autisme masih menjadi perdebatan dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya secara klinis.
Berikut Popmama.com berikan fakta terapi IVIG untuk anak dengan austisme. Semoga bermanfaat!
Imunoglobulin Intravena (IVIG)

Mama mungkin masih asing dengan istilah IVIG. Terapi IVIG adalah terapi infus yang digunakan untuk menangani gangguan defisiensi imun (immunodeficiency disorders). Istilah intravenous berarti sesuatu yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah, sedangkan immunoglobulin adalah kumpulan antibodi dari sistem kekebalan tubuh para pendonor.
Sistem kekebalan tubuh bisa diibaratkan sebagai sistem keamanan alami tubuh yang secara otomatis mendeteksi zat asing seperti virus, bakteri, atau racun, lalu mengirimkan sel-sel khusus untuk melawannya. Nah, ketika sistem ini melemah, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan dapat mengalami gejala serta komplikasi yang lebih berat.
Di sinilah terapi IVIG membantu memperkuat respons kekebalan alami tubuh, Ma! Terapi IVIG akan menurunkan risiko terkena penyakit, serta mengurangi tingkat keparahan saat tubuh mengalami infeksi.
IVIG Pada Autisme

Tahu kah Mama, terapi IVIG pada autisme masih bersifat eksperimental. Beberapa penelitian menemukan bahwa sebagian anak dengan autisme memiliki peradangan ringan pada otak, ketidakseimbangan sistem imun, atau kadar antibodi abnormal yang bisa mempengaruhi fungsi saraf.
Dari sinilah muncul dugaan bahwa memperbaiki fungsi sistem imun lewat IVIG mungkin membantu sebagian anak dengan autisme, terutama mereka yang memiliki gangguan imunologis yang terdeteksi lewat pemeriksaan darah.
Salah satu cara penanggulangan defisiensi sistem imun pada anak autistik adalah dengan pemberian imunoglobulin secara intravena (IVIG). Setelah pemberian IVIG, sebagian kecil anak autistik mengalami perbaikan. Perbaikan ini berupa adanya kontak mata, anak menjadi lebih tenang, perbaikan perilaku sosial, pengurangan echolalia, perbaikan artikulasi dalam berbicara, peningkatan jumlah kata yang dapat diucapkan. Mekanisme terjadinya perbaikan setelah pemberian IVIG masih belum jelas, mungkin terjadi peningkatan kemampuan sistem imun untuk mengatasi jamur, yang mana mengurangi efek buruknya pada otak.
Salah satu pasien autisme yang melakukan terapi IVIG menyampaikan bahwa perawatan ini membutuhkan diet yang sangat ketat, yang bertujuan untuk mengurangi peradangan di usus dan otak yang keduanya saling berkaitan erat. Selain makanan "inflamasi" yang harus dihindarinya, ada juga daftar makanan yang membuatnya alergi.
Efek Samping dan Bahaya IVIG

Pada dasarnya, terapi IVIG adalah terapi yang aman dijalankan oleh siapapun termasuk wanita hamil. IVIG juga dapat bekerja sejalan dengan pengobatan medis lainnya.
Namun, efek samping bagi setiap orang dapat berbeda-beda. IVIG dapat menyebabkan beberapa efek samping, yakni:
Segera periksakan diri ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung hilang atau semakin memberat. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa IVIG dapat menimbulkan efek samping yang jauh lebih serius, seperti:
- Sesak napas atau nyeri dada
- Sakit kepala parah yang tidak membaik
- Gatal-gatal
- Mata bengkak
- Nyeri dan bengkak di lengan atau kaki
- Kesulitan buang air kecil
- Leher kaku
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Nyeri dada yang menjalar ke lengan atau dagu
- Lemah atau mati rasa di satu sisi tubuh
Ma, itulah manfaat dan fakta terapi IVIG untuk anak dengan autisme. Semoga bermanfaat!



















