11 Potret Ibnu Jamil dan Yaya, Papa Rasa Teman yang Seru

Yaya, anak kecil yang aktif ini mengajak Papa Ibnu melakukan eksperimen soda dan mentos. Karena bahan-bahan eksperimen tersebut belum ada, maka keduanya berbelanja terlebih dahulu ke minimarket dekat rumah.

Papa Ibnu dan Yaya berberlanja riang gembira. Yaya di izinkan untuk mengambil bahan-bahan eksperimen sendiri. Sedangkan Papa Ibnu dengan sigap di belakangnyaa dan membawa keranjang belanjaan. Setelah selesai belanja keduanya menuju kasir untuk membayar. 

Sesampainya di rumah, Yaya dan Papa Ibnu langsung melakukan eksperimen menggunakan soda dan mentor yang mereka beli. Tak hanya satu kali, Yaya melakukan memasukkan mentos ke dalam soda hingga tiga kali. Ia baru berhenti setelah di percobaan ketiga sodanya sudah mulai hilang dan tidak ada lagi gelembung yang keluar. 

Yaya sepertinya semangat sekali ya, Ma. 

Tak hanya melakukan eksperimen soda dan mentor, Papa Ibnu dan Yaya pun membuat jelly madu. 

Seperti biasa, keduanya berbelanja terlebih dahulu di minimarket untuk membeli bahan-bahannya.

Di eksperimen kali ini bahan yang dibutuhkan hanya satu botol madu. Namun, saat di minimarket Papa Ibnu membeli dua madu, madu murni dan madu jahe. 

Sesampainya di rumah, keduanya langsung mencampurkan air ke dalam madu. Kemudian memasukkan madu tersebut ke dalam feeezer untuk dibekukan. 

Awalnya, Yaya hanya ingin mendinginkan madu sebentar, namun dilarang oleh Papa Ibnu.

Pasalya, jika baru didinginkan sebentar, madu masih tetap cair, belum berbentuk seperti jelly. 

Keessokan harinya, keduanya membuka madu yang telah didinginkan. Papa Ibnu memencet madu hingga madu keluar seperti jelly. 

Yaya yang melihat perubahan madu tersebut dari cair hingga menjadi seperti jelly langsung membelabakkan matanya. Ia sangat takjub. 

Papa Ibnu dan Yaya langsung segera mencicipi madu tersebut. Keduanya mengatakan jelly madu tersebut sangat enak. 

Yeay, selamat Papa Ibnu dan Yaya, percobaan kedua berhasil lagi!

Setiap apapun aktivitas yang dilakukan ada saja hal yang dapat dipelajari. Seperti yang dilakukan Papa Ibu dan Yaya.

Keduanya sedang bersantai memakan camilan. Kemudian, tiba-tiba Papa Ibnu mengajarkan putri kecilnya tersebut untuk menebak huruf-huruf yang ada pada bungkus snack.

Lalu Yaya menebaknya dengan antusias. Seru banget deh cara belajarnya.

Di tengah bermain sepatu roda, Yaya berhenti dan menghampiri Papa Ibnu. Ia memberi tebk-tebakan kepada Papa kesayangannya itu, 

"Celengan apa yang nggak ada bolongannya?" tanya Yaya

"Celengan rusak," jawab Papa Ibnu. 

Kemudian Papa Ibnu gantian bertanya

"Sepatu, sepatu apa yang ada rodanya?" tanya Papa Ibnu. 

"Sepatu roda," jawab Yaya antusias.

"Sepatu, sepatu apa yang gaada rodanya?" tanya Papa Ibnu.

"Sepatu biasa" jawab Yaya. 

Di setiap jawaban yang diberikan oleh Yaya, Papa Ibnu selalu memujinya dengan mengatakan, "Pintar!" 

Papa Ibnu emang sangat menyukai olahraga. Ia kemudian mengajak Yaya untuk melakukan kebiasaan baik tersebut. 

Papa Ibnu dan Yaya lari pagi di sekitar rumah dengan semangat dan pastinya menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker. 

Tak hanya itu, sebelum memulai lari santai, Papa Ibnu bertanya pada Yaya bahwa olahraga pangkal sehat. 

DI tengah waktu luangnya sebelum tidur, keduanya menghabiskan waktu untuk bernyanyi bersama di atas tempat tidur. 

Di tengah-tengah bernyanyi, keduanya saling membandingkan suara masing-masing.

Papa Ibnu mengatakan bahwa suaranya bagus, namun Yaya membalasnya dengan mengatakan suara dirinya lebih bagus. 

"Mendingan suara aku, suara aku lebih bagus," ucar Yaya. 

Hal tersebut membuat Papa Ibnu mengalah dan pura-pura menangis. Gemes banget interaksi Papa dan Anak ini! 

Walaupun Yaya anak sambung dari Ibnu Jamil, tetapi keduanya lambat laun saling menyayangi bak Papa dan Anak kandung lho. 

Rasa sayang Papa Ibnu pun ia tunjukkan kepada publik melalui akun Instagramnya. Ia mengunggah foto Yaya dan memberi caption, "My lovely Yaya ?".

Bentuk kasih sayang Papa Ibnu pada Yaya pun terlihat dari perlakuannya terhadap putri kecilnya itu. Ia mengantarkan Yaya ke tempat latihan balet. Papa Ibnu pun bertanya tentang perkembangan latihan Yaya dengan menanyakan berapa banyak gaya yang telah ia bisa lakukan. 

Papa Ibnu menunggu Yaya berlatih dan merekam aktivitas latihannya. Setelah latihan selesai, keduanya pergi untuk membeli mainan. 

Tak hanya Papa Ibnu yang menemani Yaya latihan, tetapi merekan pun melakukan hal sebaliknya. 

Yaya menemani Papa Ibnu berlatih sebak bola. Ia menunggu sang Papa di pinggir lapangan sambik menyemangati Papanya. 

Hal tersebut tentunya membuat Papa Ibnu semangat berlain sepak bola dan berusaha menciptakan gol agar bisa membuat putrinya bangga. 

Tekadang Yaya menemani sang Papa bekerja, salah satunya saat Papa Ibnu melakukan pemotretan. Ia tak hanya menungu di pinggir area foto tetapi juga menunggu di sampingnya. 

Hal tersebut terkadang membuat dirinya pun masuk ke dalam frame foto, lho. Lucu banget ya, Yaya. 

Namun dengan bujukan Mama Ririen, akhirnya Yaya dapat bergeser sedikit sehingga sang Papa dapat kembali berfoto. 

Banyak hal seru yang sering dilakukan bersama antara Papa Ibnu dan Yaya. Hal tersebut nyatanya membuat satu sama lain saling merindukan ketika tidak bertemu walau. 

Rasa kangen Yaya pun diabadikan oleh sang Mama yang kemudia dikirimkan kepada Papa Ibnu. Sedangkan sang Papa membalas uangkapan rindu tersebut dengan cara mengunggahnya ke akun Instagram dan menyampaikan perasaannya melalui caption. 

"Yayaaaaa??

I miss you too sayang"

Nah itulah potret Papa Ibnu dan Yaya yang seru dan lengket dalam kehidupan sehari-hari. Beragam aktivitas positif mereka dapat dicontoh nih oleh Papa dan anak Mama di rumah agar semakin dekat satu sama lain.