Kebaya Masa Kini: Simbol Gaya dan Identitas Diri Perempuan Indonesia

23 Jul 2025, 16:27 WIB

Syabita Salma

Kebaya Masa Kini: Simbol Gaya dan Identitas Diri Perempuan Indonesia

Instagram.com/tissabiani

Intinya sih...

Kebaya bukan sekadar tradisi, melainkan identitas diri perempuan Indonesia.
Dipakai di kapan saja, bukan hanya saat acara khusus, kebaya menjadi busana pilihan yang fleksibel.
Gaya modern dan tetap berbudaya, kebaya bisa disesuaikan dengan karakter diri masing-masing.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama pasti setuju, kebaya bukan hanya sekedar busana peninggalan nenek moyang. Melainkan merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan oleh generasi muda. Dengan itu, besar harapan agar perempuan muda Indonesia mulai mengenakan kebaya dengan penuh makna, bukan karena tuntutan, namun meyakini bahwa kebaya sebagai identitas diri.

Di momen Hari Kebaya Nasional, menjadi momen yang tepat untuk menggerakkan semangat tersebut agar kebaya tetap hadir dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di momentum tertentu saja. Bahkan di tengah arus tren global dan gaya hidup modern, kebaya harus tetap menjadi busana pilihan utama perempuan Indonesia.

Berikut Popmama.com ulas lima alasan mengapa kebaya masa kini menjadi simbol gaya dan identitas diri perempuan Indonesia, yang bisa jadi inspirasi juga buat Mama. Simak baik-baik, ya, Ma!

1. Kebaya bukan sekadar tradisi, namun identitas diri

Instagram.com/maudyayunda

Bagi generasi muda, kebaya bukan hanya pakaian untuk acara resmi, tetapi juga bentuk pernyataan diri. Mereka mengenakan kebaya karena merasa terhubung secara personal, bukan karena tuntutan budaya.

Di balik tampilannya yang anggun, kebaya jadi cara untuk mengekspresikan jati diri yang kuat dan sekaligus menjadi identitas diri perempuan Indonesia.Di era modern saat ini, kebaya diharapkan tidak hanya dipandang sebagai pelestarian tradisi, namun juga bentuk cinta terhadap warisan budaya.

2. Dipakai di kapan saja, bukan hanya saat acara khusus

Instagram.com/rossafarahdiba

Jika dahulu kebaya identik dengan acara formal, kini perempuan muda mulai memakainya dalam kegiatan sehari-hari. Dari hangout di cafe, ke kampus, sampai hadir di komunitas seni, kebaya tampil sebagai busana pilihan yang fleksibel. Berkebaya dapat dipadukan menjadi gaya kasual seperti menggunakan sneakers, celana jeans, atau tas selempang.

Kebaya tidak lagi terasa kaku dan justru semakin kasual dan nyaman dipakai. Mama juga bisa ikut mencoba gaya ini dengan mulai berkebaya dalam kegiatan sehari-hari.

3. Gaya modern dan tetap berbudaya

Instagram.com/titiradjopadmaja

Gaya kebaya sekarang tidak melulu harus mengikuti pakem lama. Banyak perempuan muda yang memadukan kebaya dengan sentuhan modern, seperti memilih warna-warna netral, potongan yang lebih simpel, dan bahan yang nyaman. Hasilnya pun tampak klasik namun tetap kekinian.

Mereka membuktikan bahwa melestarikan budaya tidak harus terlihat kaku dan merasa terbatas, namun bisa disesuaikan dengan karakter diri masing-masing. Justru lewat adaptasi inilah, kebaya bisa terus diterima dan terus terlestarikan.

4. Diperkuat oleh dukungan komunitas dan publik figur

Instagram.com/maudyayunda

Popularitas kebaya di kalangan anak muda juga didorong oleh banyak komunitas dan tokoh perempuan yang tampil mengenakan kebaya dengan penuh makna. Lewat press conference kampanye #KitaBerkebaya yang dipersembahkan oleh Djarum Foundation dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional, ratusan perempuan muda dari berbagai komunitas menunjukkan bahwa berkebaya bisa menjadi gerakan kolektif yang membanggakan.

Kehadiran publik figur seperti Maudy Ayunda, Titi Radjo Padmaja, hingga Andien yang tampil anggun dalam kebaya juga memberikan inspirasi besar. Mama bisa melihat bahwa berkebaya bukan hanya ingin terlihat “cantik”, namun juga bisa menjadi bentuk pernyataan identitas diri dan budaya yang kuat.

5. Bukan sekadar tren, tapi menjadi gaya hidup yang berkelanjutan

Instagram.com/titiradjopadmaja

Tren kebaya di kalangan perempuan generasi muda semakin berkembang, namun banyak yang berharap ini tidak berhenti sebagai tren sesaat. Dalam sebuah pernyataan saat press conference pada acara yang sama, costume designer Hagai menyampaikan bahwa berkebaya seharusnya lahir dari rasa cinta dan keinginan, hingga terasa personal bagi yang memakainya.

Ketika perempuan memilih kebaya bukan karena tuntutan dan mengikuti tren semata, namun karena makna yang dirasakan, di situlah kebaya bisa jadi gaya hidup yang berkelanjutan. Mama juga bisa menumbuhkan semangat ini dalam keluargadengan mengajarkan bahwa berkebaya adalah wujud dari rasa memiliki terhadap budaya sendiri.

Itulah beberapa alasan mengapa kebaya masa kini menjadi simbol gaya dan identitas diri perempuan Indonesia. Lewat semangat Hari Kebaya Nasional dan gerakan budaya yang mulai digaungkan generasi muda, kebaya kembali menunjukkan daya hidupnya.

Untuk Mama yang ingin tampil elegan namun tetap nyaman digunakan sehari-hari, berkebaya bisa menjadi pilihan fashion yang bukan hanya indah di mata, tapi juga bermakna di hati. Karena pada akhirnya, berkebaya menjadi wujud seberapa besar kita menghargai jati diri sebagai perempuan Indonesia.