8 Kondisi yang Tidak Dianjurkan Melakukan Peeling Wajah

Ada beberapa kondisi yang tidak disarankan melakukan peeling wajah, salah satunya ibu menyusui

31 Mei 2024

8 Kondisi Tidak Dianjurkan Melakukan Peeling Wajah
Freepik/senivpetro

Peeling wajah adalah prosedur perawatan kulit yang merujuk pada pengelupasan kulit demi menumbuhkan lapisan baru. Metode ini dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk penghilangan sel-sel kulit mati, perbaikan tekstur kulit, dan pengurangan noda kulit.

Namun, sayangnya tidak semua orang cocok untuk melakukan peeling wajah. Sebab, ada beberapa kondisi di mana prosedur ini tidak dianjurkan pada sebagian orang dengan kasus tertentu.

Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut terkait kondisi yang tidak dianjurkan melakukan peeling wajah.

1. Memiliki kulit yang sensitif

1. Memiliki kulit sensitif
Freepik/benzoix

Jika kamu memiliki kulit sangat sensitif atau mudah iritasi, peeling wajah menjadi salah satu prosedur kecantikan yang kemungkinan tidak cocok untukmu. Sehingga, perlu berhati-hati sebelum melakukannya.

Pemilik kulit sensitif tidak dianjurkan untuk melakukan peeling wajah karena prosedur ini dapat meningkatkan risiko iritasi, memberpuruk iritasi kulit, mengalami, peradangan, hingga memicu reaksi alergi pada kulit sensitif.

2. Kulit dalam kondisi terbakar matahari

2. Kulit dalam kondisi terbakar matahari
Freepik/ andreas

Jika kulitmu sedang terbakar matahari atau merah-merah akibat paparan sinar matahari yang berlebihan, sebaiknya kamu menunda peeling wajah sampai kulit sehat dan pulih sepenuhnya.

Peeling wajah dapat dalam kondisi tersebut bisa membuat kulit menjadi sangat sensitif dan meradang. Selain itu, peeling pada kulit yang terbakar matahari dapat menyebabkan komplikasi dan peradangan lebih lanjut.

Sebagai gantinya, jika kulit terbakar matahari, disarankan untuk merawat kulit dengan lembut dan memberikan waktu bagi kulit untuk pulih sebelum mempertimbangkan untuk melakukan peeling wajah.

3. Mempunyai jerawat yang aktif

3. Mempunyai jerawat aktif
Freepik

Kulit dalam kondisi memiliki jerawat aktif tidak dianjurkan untuk peeling wajah karena dapat memperburuk jerawat dan menyebabkan masalah kulit yang lebih serius.

Sebelum memutuskan untuk melakukan peeling wajah, dianjurkan untuk mengatasi jerawat dengan perawatan yang sesuai.

Setelah jerawat berada dalam kondisi lebih baik dan tidak lagi aktif, kamu baru bisa mempertimbangkan peeling wajah untuk membantu mengurangi bekas jerawat dan meningkatkan tekstur kulit.

Editors' Pick

4. Kondisi kulit kronis

4. Kondisi kulit kronis
Freepik/freepik

Orang dengan kondisi kulit kronis seperti dermatitis atopik, psoriasis, atau rosacea sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu sebelum melakukan peeling wajah.

Sebab, kondisi kulit kronis tidak dianjurkan untuk peeling wajah karena dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada dan menyebabkan peradangan serta iritasi lebih lanjut.

Jika melakukan konsultasi dengan dokter, biasanya mereka akan mengevaluasi kondisi kulitmu dengan cermat dan memberikan rekomendasi yang sesuai. Dokter juga dapat menawarkan opsi perawatan yang lebih aman dan efektif untuk kondisi kulit kronismu.

5. Penggunaan obat-obatan tertentu atau perawatan kulit

5. Penggunaan obat-obatan tertentu atau perawatan kulit
Pexels/Pixabay

Jika kamu dalam kondisi menggunakan obat-obatan atau perawatan kulit tertentu, seperti retinoid atau antibiotik topikal, sebaiknya bicarakan dengan dokter kulitmu sebelum memutuskan untuk melakukan peeling wajah.

Hal ini dikarenakan beberapa bahan aktif dalam produk perawatan kulit dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap prosedur peeling. Jadi, perlu berhati-hati sebelum melakukannya.

6. Memiliki riwayat herpes

6. Memiliki riwayat herpes
Freepik/Freepik

Riwayat herpes pada wajah atau herpes di sekitar area wajah, seperti herpes labialis atau herpes zoster, tidak dianjurkan untuk melakukan prosedur peeling wajah.

Bukan tanpa alasan, peeling wajah diketahui dapat meningkatkan risiko kekambuhan herpes dan menyebabkan komplikasi yang serius. Jadi, pastikan untuk memberi tahu praktisi perawaran kulitmu tentang riwayat penyakit ini sebelum menjalani peeling.

7. Ibu hamil atau sedang menyusui

7. Ibu hamil atau sedang menyusui
Freepik/freepik

Ibu hamil maupun ibu sedang menyusui dianjurkan untuk menghindari peeling wajah yang mengandung bahan kimia berisiko atau eksfoliasi kuat. Hal ini karena zat-zat kimia tertentu dalam produk peeling wajah dapat diserap oleh kulit.

Kemudian, berpotensi untuk mencapai aliran darah yang dapat memengaruhi kesehatan janin atau bayi yang sedang menyusu. Kendati begitu, ada beberapa perawatan kulit ringan dan alami yang masih aman untuk ibu hamil maupun ibu menyusui.

Yang terpenting adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau profesional perawatan kulit berpengalaman. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai demi kesehatan ibu dan bayi selama periode tersebut.

8. Kondisi kesehatan lainnya

8. Kondisi kesehatan lainnya
Freepik/xb100

Beberapa kondisi kesehatan, seperti diabetes atau gangguan sistem kekebalan tubuh, dapat memengaruhi proses penyembuhan kulit. Sebelum melakukan peeling, konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi kesehatan yang mungkin mempengaruhi prosedur ini.

Berikut beberapa kondisi kesehatan yang dapat membuat peeling wajah menjadi tidak dianjurkan, meliputi:

  • Diabetes: Orang dengan diabetes sering memiliki masalah peredaran darah yang buruk dan penyembuhan yang lambat. Peeling wajah dapat merusak lapisan kulit dan memperburuk masalah ini. Risiko infeksi juga dapat meningkat pada penderita diabetes.
  • Gangguan pembekuan darah: Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia, dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan saat melakukan peeling wajah. Ini bisa mengakibatkan perdarahan yang sulit dikendalikan.
  • Kondisi autoimun: Orang dengan kondisi autoimun, seperti lupus atau scleroderma, memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak normal. Peeling wajah yang bersifat agresif dapat merangsang respons autoimun, sehingga menyebabkan peradangan dan masalah kulit lebih lanjut.
  • Kondisi kulit menular: Jika memiliki kondisi kulit menular seperti herpes, kutil, atau infeksi kulit lainnya, peeling wajah dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke area kulit yang terinfeksi. Bahkan, bisa juga menyerang ke area kulit yang sebelumnya tidak terkena infeksi.
  • Penyakit kulit parah: Beberapa penyakit kulit parah, seperti dermatitis herpetiformis atau pemphigus, dapat menjadi lebih buruk jika kulit diberi tekanan lebih oleh peeling wajah. Hal ini bisa menyebabkan penyebaran ruam atau kerusakan kulit yang lebih besar.
  • Riwayat alergi kulit: Orang dengan riwayat alergi kulit yang parah atau reaksi kulit ekstrem terhadap bahan-bahan tertentu harus berhati-hati saat mempertimbangkan peeling wajah. Bahan kimia dalam peeling dapat memicu reaksi alergi yang serius.

Nah, jadi itu dia beberapa kondisi yang tidak dianjurkan melakukan peeling wajah. Intinya adalah penting sekali untuk selalu berkonsultasi dengan seorang profesional sebelum memutuskan untuk melakukan peeling wajah.

Semoga informasinya membantu, ya!

Baca juga:

The Latest