Pentingnya Mengonsumsi Makanan Tinggi Kalsium untuk Ibu Menyusui
- Kalsium dibutuhkan lebih banyak selama menyusui, sekitar 1.000-1.300 mg per hari
- Peran kalsium untuk kesehatan mama dan bayi, membantu pembentukan tulang dan gigi serta menjaga kepadatan tulang mama
- Sumber makanan tinggi kalsium yang mudah ditemukan, seperti produk susu, sayuran hijau, tahu, kacang almond, dan ikan tertentu
Masa menyusui menjadi fase penting bagi mama dan bayi karena seluruh nutrisi yang dibutuhkan si kecil sangat bergantung pada asupan harian mama.
Salah satu mineral yang perannya cukup besar adalah kalsium yang berperan dalam menunjang tumbuh kembang bayi dan juga kesehatan tubuh mama selama menyusui.
Jika asupan kalsium tidak tercukupi, tubuh mama akan mengambil cadangan dari tulang untuk memenuhi kebutuhan ASI. Karena itu, menjaga asupan makanan tinggi kalsium menjadi hal yang tidak bisa diabaikan selama masa menyusui.
Berikut Popmama.com telah merangkum pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kalsium untuk ibu menyusui. Yuk, simak selengkapnya!
1. Kalsium dibutuhkan lebih banyak selama menyusui
Selama menyusui, kebutuhan kalsium mama meningkat karena mineral ini dialirkan langsung ke si Kecil melalui ASI.
Dilansir dari YouTube FirstCry Parenting, ibu menyusui bisa kehilangan sekitar 3–5 persen massa tulang karena kalsium lebih banyak digunakan untuk kebutuhan bayi.
Jika tidak diimbangi dengan asupan yang cukup, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan tulang mama dalam jangka panjang. Kalsium berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang, gigi, serta fungsi saraf dan otot.
Beberapa sumber menyebutkan kebutuhan kalsium ibu menyusui berkisar antara 1.000–1.300 mg per hari. Karena itu, memastikan asupan kalsium dari makanan sehari-hari menjadi langkah yang sangat penting selama masa menyusui.
2. Peran kalsium untuk kesehatan mama dan bayi
Kalsium memiliki peran ganda selama masa menyusui, baik untuk Mama maupun bayi. Pada bayi, kalsium membantu pembentukan tulang dan gigi serta mendukung pertumbuhan fisik secara optimal.
Sementara bagi Mama, kalsium membantu menjaga kepadatan tulang dan kesehatan gigi, yang rentan terganggu saat menyusui. Dilansir Vinmec, kekurangan kalsium pada mama dapat meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Selain itu, kalsium juga berperan dalam fungsi otot, sistem saraf, dan pembekuan darah. Dengan asupan kalsium yang cukup, tubuh mama tetap kuat sekaligus mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.
3. Sumber makanan tinggi kalsium yang mudah ditemukan
Kalsium dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan yang mudah dijumpai sehari-hari. Produk susu seperti g dikenal sebagai sumber kalsium yang baik.
Selain itu, sayuran hijau seperti sawi, bok choy, dan bayam juga mengandung kalsium yang cukup tinggi. Dilansir dari Vinmec, Mama juga direkomendasikan untuk mengonsumsi tahu, kacang almond, wijen, dan oatmeal sebagai pilihan makanan tinggi kalsium.
Ikan tertentu seperti sarden, salmon, tongkol, dan teri mengandung kalsium yang cukup tinggi. Dengan variasi menu yang tepat, kebutuhan kalsium harian mama dapat terpenuhi.
4. Kapan ibu menyusui perlu suplemen kalsium?
Pada beberapa kondisi, asupan kalsium dari makanan saja mungkin belum mencukupi kebutuhan harian ibu menyusui. Dalam YouTube FirstCry Parenting, disebutkan bahwa penggunaan suplemen kalsium dapat dipertimbangkan jika disarankan oleh dokter.
Biasanya, suplemen diberikan bila Mama mengalami tanda kekurangan kalsium, seperti kram otot, nyeri tulang, atau gangguan pada gigi.
Dilansir dari Vinmec, konsumsi suplemen sebaiknya disertai vitamin D, karena vitamin ini membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Meski demikian, penggunaan suplemen tetap perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh mama dan tidak dikonsumsi sembarangan.
Mengombinasikan pola makan seimbang dan saran tenaga medis menjadi langkah yang paling aman.
Pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kalsium untuk ibu menyusui berperan dalam menjaga kekuatan tulang dan kondisi tubuh mama selama masa menyusui.
Dengan asupan kalsium yang cukup dari makanan maupun suplemen sesuai anjuran, Mama dapat mendukung tumbuh kembang bayi sekaligus menjaga kesehatan jangka panjangnya sendiri.
