Seberapa Efektif SPF pada Skincare dan Makeup? Ini Kata Dokter!

Tak bisa dipungkiri, seiring berjalannya waktu semakin banyak produk makeup dan skincare yang memiliki kandungan SPF di dalamnya. Produk skincare dan makeup dengan kandungan SPF memang terbilang praktis.

Namun, perlu diingat untuk mendapatkan perlindungan kulit secara maksimal, pengaplikasian SPF harus dilakukan secara tepat. Butuh diukur dengan dua ruas jari sebagai takaran pemakaian sunscreen yang ideal bagi wajah.

“Sebenarnya itu kan memang praktis ya. Kayak in one touch gitu. Tapi perlu diingat, sunscreen berdasarkan penelitian di seluruh dunia itu masyarakat kebanyakan memakainya terlalu tipis. SPF 30 atau 50 kalau dipakai terlalu tipis, jelas hasilnya nggak sesuai. Jadi, perlu tebal, ideal tebal itu pakai dua jari,” kata dr. Indrawati Widjaja, Sp.DVE, FINSDV, FAADV saat diwawancarai secara eksklusif oleh Popmama.com ketika ditemui di ERHA Central Iskandarsyah. 

Penggunaan sunscreen yang terlalu tipis membuat perlindungan yang diberikan tentu tidak optimal. Dari sini, Mama bisa memanfaatkan makeup atau skincare dengan kandungan SPF agar kulit wajah mendapat perlindungan ekstra.

Dengan mengaplikasikan sunscreen, kemudian dilanjutkan dengan makeup yang mengandung SPF, maka kulit akan mendapatkan lapisan perlindungan ganda. Hal ini membuat risiko kerusakan akibat sinar UV bisa lebih diminimalisir.

“Kalau saya menyikapinya seperti ini, kalau orang pakai sunblock ketipisan ya nggak papa, tapi risiko perlindungannya tidak optimal. Jadi, penambah SPF-nya itu bisa dari makeup atau skincare yang memang mengandung SPF, jadi ada dua lapis. Misalnya, lapisan SPF pertama dari sunscreen, kemudian aplikasikan cushion yang juga ada SPF-nya,” jelas dr. Indrawati Widjaja, Sp.DVE, FINSDV, FAADV.

Dokter Indrawati menjelaskan bahwa kandungan SPF di dalam skincare atau makeup tetap dapat memberikan perlindungan pada kulit. Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu ketebalan pemakaian. 

Misalnya, jika foundation diaplikasikan terlalu tipis, maka angka SPF yang tertera pada produk tidak akan tercapai. Akibatnya, perlindungan terhadap sinar UV menjadi tidak maksimal.

“Bagi orang yang langsung mengaplikasikan cushion ber-SPF tanpa sunscreen terlebih dahulu, secara teoritis itu bisa, tapi tetap perlu tebal juga. Intinya kalau nggak tebal, nggak tercapai angka SPF-nya. Pokoknya dengan pengaplikasian yang tebal, baru kulit bisa terlindungi secara optimal,” ujar dr. Indrawati Widjaja, Sp.DVE, FINSDV, FAADV.

Praktis memang menjadi salah satu alasan banyak orang memilih produk skincare atau makeup dengan kandungan SPF. Namun, kepraktisan skincare atau makeup ber-SPF tidak cukup jika tidak diimbangi dengan efektivitas. 

Produk yang dipakai dengan cara kurang tepat bisa membuat perlindungan kulit tidak maksimal. Tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu demi pemakaian produk ber-SPF secara tepat demi perlindungan optimal.

“Sebenarnya kalau praktis memang harus praktis. Tapi percuma kalau praktis tapi nggak efektif, hasil perlindungan ke kulit jadi nggak optimal. Saya sarankan lebih baik luangkan sedikit waktu ekstra untuk pemakaian yang benar, toh juga bisa bermanfaat untuk kulit sendiri,” pungkasnya.

Demikian informasi seputar seberapa efektif kandungan SPF pada skincare dan makeup. Pada akhirnya, melindungi kulit dari paparan sinar matahari bukan hanya soal praktis atau tidak, melainkan bagaimana cara pemakaian yang tepat agar hasilnya optimal.