Tips Layering Parfum untuk Menciptakan Aroma Khas Kamu

Beberapa orang melihat layering parfum sebagai taktik pemasaran, sementara yang lain melihatnya sebagai cara kreatif bagi penggemar parfum. Pia Long, seorang ahli parfum dan pendiri konsultan wewangian yang berpusat di Inggris, menyebutkan layering parfum butuh banyak pertimbangan yang cermat. Bukan sekadar menggabungkan aroma secara acak. 

Ia menambahkan bahwa layering juga dapat melibatkan penggunaan produk pelengkap dari lini wewangian yang sama, misalnya losion atau sabun mandi, untuk meningkatkan pengalaman aroma secara keseluruhan.

Laurice Rahme, pendiri dan CEO rumah wewangian Bond No. 9 menjelaskan, bahwa wewangian khusus memungkinkan setiap orang menciptakan aroma yang mencerminkan kepribadian unik mereka. Mereka dapat menyesuaikan campuran aroma mereka sendiri agar sesuai dengan suasana hati atau acara apapun. 

Nah, untuk memperpanjang masa pakai parfum, Long menyarankan layering berbagai produk beraroma. Menggabungkan losion, body butter, minyak tubuh, dan parfum dapat membantu aroma bertahan lebih lama di kulit.

Layering parfum adalah cara yang menyenangkan untuk menciptakan aroma yang unik. Mama atau Papa dapat memulainya dengan menggunakan losion atau krim tubuh beraroma. 

Kemudian, semprotkan parfum di pergelangan tangan dan di leher. Jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai kombinasi. Sebagai aturan umum, gunakan parfum yang lebih kuat terlebih dahulu agar aromanya berkembang, dan tak terkalahkan oleh parfum yang lebih ringan.

Menurut Long, ada beberapa cara untuk melakukan layering parfum. Untuk menciptakan aroma baru dengan mudah, mulailah dengan wewangian sederhana berdasarkan aroma dasar yang umum seperti musk atau vanila. 

Kemudian, lapisi dengan aroma yang lebih kompleks di atasnya. Kombinasi ini sering kali menghasilkan aroma baru yang menyenangkan. Misalnya, jika Mama memiliki parfum beraroma jeruk yang cepat memudar, cobalah melapisinya dengan aroma kayu. Seperti kayu cendana atau kayu cedar di bawahnya yang akan membuat wewangian lebih menarik.

Kemudian, semprotkan parfum di pergelangan tangan dan di leher. Jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai kombinasi. Sebagai aturan umum, gunakan parfum yang lebih kuat terlebih dahulu agar aromanya berkembang, dan tak terkalahkan oleh parfum yang lebih ringan.

Menurut Long, ada beberapa cara untuk melakukan layering parfum. Untuk menciptakan aroma baru dengan mudah, mulailah dengan wewangian sederhana berdasarkan aroma dasar yang umum seperti musk atau vanila. 

Kemudian, lapisi dengan aroma yang lebih kompleks di atasnya. Kombinasi ini sering kali menghasilkan aroma baru yang menyenangkan. Misalnya, jika Mama memiliki parfum beraroma jeruk yang cepat memudar, cobalah melapisinya dengan aroma kayu. Seperti kayu cendana atau kayu cedar di bawahnya yang akan membuat wewangian lebih menarik.

Rahme percaya pada cara yang fleksibel untuk melakukan layering wewangian. Ia mendorong orang untuk bereksperimen dengan sebanyak mungkin aroma dan teknik yang mereka suka, untuk mendapatkan wewangian yang mereka inginkan. 

Namun, ia memperingatkan agar tidak menggabungkan dua aroma yang sangat kuat dan pekat, karena ini dapat menjadi terlalu kuat. Long juga sependapat, ia menjelaskan bahwa mencampur dua parfum yang kompleks dapat menghasilkan hasil yang kurang menyenangkan dan tidak sesuai karena aroma kuat yang tumpang tindih.

Long menyarankan untuk memadukan hingga tiga wewangian saat melayer wewangian. Ia menyarankan untuk memadukan dua wewangian yang kompleks atau tiga parfum dengan aroma tunggal. 

Wewangian dengan aroma tunggal dapat berupa bahan tunggal yang murni seperti Molekul 01, atau parfum lengkap yang berpusat pada aroma tertentu, seperti mawar.

Aroma parfum pada dirimu bergantung pada bahan-bahan parfum dan kimia tubuh yang unik. Inilah sebabnya mengapa parfum yang sama dapat beraroma berbeda pada orang yang berbeda. 

Meskipun Mama tidak dapat mengubah formula parfum, kamu dapat membuatnya bertahan lebih lama di kulit, lho. Minyak murni, misalnya, bahan ini cenderung bertahan lebih lama daripada parfum berbahan dasar alkohol.

Kelembapan sangat penting untuk keawetan parfum. Kulit kering tidak dapat menahan wewangian sebaik kulit yang terhidrasi, karena tidak memiliki permukaan yang diperlukan untuk melekat.

Untuk meningkatkan daya tahan wewangian, pertama-tama persiapkan kulit. Oleskan losion yang menghidrasi saat kulit masih lembap. Ini menciptakan dasar yang ideal agar wewangian dapat melekat.

Untuk layering wewangian secara efektif, mulailah dengan produk krim sebagai dasar, diikuti dengan minyak, dan akhiri dengan wewangian berbasis alkohol. Teknik pelapisan ini membantu meningkatkan keawetan dan kompleksitas wewangian.

Rahme juga menyarankan kesabaran saat memilih dan mengaplikasikan parfum. Berikan waktu agar wewangian berkembang dan mengekspresikan dirinya sepenuhnya. Bereksperimenlah dengan berbagai kombinasi dan lapisan untuk menemukan ciri khas wewangian yang sempurna, bagi tubuhmu!

Itulah, tips layering parfum untuk menciptakan aroma khas dirimu. Sekarang, kamu bisa mencoba layering parfum, sesuai dengan weawangian yang kamu gemari. Selamat mencoba!