Varian Baru Virus Covid-19, Masyarakat Perlu Menjaga Kesehatan Diri

Dua kasus subvarian baru Covid-19 yakni Arcturus atau XBB.1.16 ditemukan di Indonesia

18 April 2023

Varian Baru Virus Covid-19, Masyarakat Perlu Menjaga Kesehatan Diri
Pexels/Edward Jenner

Dua kasus subvarian baru Covid-19 yakni XBB.1.16 atau lebih dikenal dengan Arcturus ditemukan di Indonesia. Varian Arcturus XBB.1.16 merupakan rekombinan dari dua sub-varian BA.2, dan studi pracetak dari para ilmuwan di Universitas Tokyo menunjukkan bahwa ia menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih efisien daripada kerabatnya XBB.1 dan XBB. 1.5.

Sementara itu, pemerintah mengimbau agar masyarakat bisa melakukan tes Covid-19 secara mandiri. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Rizka Andalucia, mengatakan pemerintah mengizinkan masyarakat menggunakan tes cepat antigen. 

Saat ini tersedia produk tes cepat antigen mandiri yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan, dengan sistem pelaporan melalui aplikasi SATUSEHAT. Dengan adanya tes mandiri, maka akan mempercepat deteksi dini dan upaya pengobatan Covid-19. Mengingat saat ini sudah ada ditemukan kasus varian Arcturus di Indonesia. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Popmama.com bagikan sederet fakta mengenai varian baru Covid-19 yaitu Arcturus yang ada di Indonesia.

1. Ditemukan di Jakarta dan Surabaya

1. Ditemukan Jakarta Surabaya
Freepik/benzoix

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mencatat lima kasus baru Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus di Indonesia. Kasus terbaru ini pertama kali ditemukan dari Surabaya dan Jakarta. Terdiri dari tiga kasus positif yang ditemukan di Surabaya dan dua kasus lain dari DKI Jakarta. 

Untuk saat ini kasus subvarian Arcturus di Indonesia telah mencapai tujuh kasus sejak pertama kali dilaporkan pada Maret 2023. Meskipun sudah terdeteksi, pasien hanya mengalami gejala yang ringan.

Editors' Pick

2. Subvarian baru yang juga terjadi di berbagai negara

2. Subvarian baru juga terjadi berbagai negara
Freepik/tawatchai07

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ternyata tengah memantau subvarian Covid-19 baru bernama Arcturus. Varian ini pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada akhir Januari lalu.

India, Singapura, Brunei, Thailand, serta Australia adalah negara-negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 dengan varian baru terparah. Arcturus memang menjadi subvarian baru yang telah menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di sekitar 22 negara lainnya.

Indonesia mengalami kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang masih disebabkan oleh subvarian Covid-19 terdahulu, yaitu subvarian Omicron XBB1.5 atau Kraken.

3. Indonesia belum melebihi standar batas WHO

3. Indonesia belum melebihi standar batas WHO
Dok. Humas Setkab

Adanya kenaikan kasus varian baru Covid-19 akibat varian baru tidak membuat lonjakan yang parah. Indonesia masih dibawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini menandakan kasus yang terjadi di Indonesia masih terbilang aman tidak membahayakan.

Meski begitu, diharapkan masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan. Kemenkes memastikan bahwa bahwa dua pasien positif Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus telah dinyatakan sembuh.

4. Gejala yang terjadi akibat varian subvarian Omicron XBB.1.16 

4. Gejala terjadi akibat varian subvarian Omicron XBB.1.16 
Freepik

XBB.1.16 memiliki satu mutasi tambahan yang menurut penelitian laboratorium, membuatnya lebih menular dan berpotensi lebih patogen. Gejala XBB.1.16 juga dilaporkan sama dengan varian sebelumnya, yaitu demam, sesak napas, dan batuk. Namun, banyak dari mereka yang terinfeksi juga mengalami konjungtivitis dan mata lengket.

Para peneliti di Truhlsen Eye Institute dari Nebraska Medicine mengidentifikasi virus dalam film air mata yang dapat menyebabkan konjungtivitis atau iritasi mata. 

Varian ini juga bisa menyerang anak-anak ini datang dengan infeksi pernapasan sederhana berupa batuk, pilek, dan demam, dan ketika di tes ternyata positif (Covid-19). Sedangkan pada orang dewasa, gejala utama XBB.1.16 cenderung menyerupai flu. Gejala tersebut berupa hidung berair, sakit tenggorokan, dan batuk.

Itulah beberapa informasi yang bisa menjadi perhatian bagi Mama. Semoga kita semua terhindar dari virus atau penyakit lainnya, ya. 

Baca juga:

The Latest