Demi Kesehatan, Begini Cara Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Mulai hidup sehat sejak dini agar terhindari dari kanker

30 Juli 2018

Demi Kesehatan, Begini Cara Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Pexels/Miguel. A Padrinan

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling umum dan banyak diidap oleh kaum perempuan. Hmm, bisa tidak ya penyakit ini diturunkan risikonya?

Kanker adalah suatu kondisi di mana ada pertumbuhan yang cepat pada sel kanker yang abnormal di dalam tubuh. Perubahan sel tersebut pada akhirnya berubah menjadi benjolan dan tumor. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut kemudian dapat menghancurkan jaringan dan organ, bahkan bisa memicu gagal fungsi pada organ.

Meskipun ada tindakan medis yang bisa menyembuhkan kanker, namun jika tidak diawasi dengan ketat maka tingkat kekambuhan pada sebagian besar jenis kanker juga sangat tinggi.

Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa perubahan gaya hidup tertentu bisa menurunkan risiko kanker. Perubahan seperti apa saja ya? Berikut rangkuman informasinya, Ma:

1. Cek payudara secara berkala

1. Cek payudara secara berkala
Pixabay/AlarconBenthos

Mulai sekarang juga, lakukan pemeriksaan payudara secara berkala. Salah satunya adalah dengan SADARI alias pemeriksaan payudara sendiri. Lakukan dengan berdiri di depan kaca dan perhatikan payudara Mama. Amati apakah ada perubahan bentuk, ukuran, warna dan kondisi puting. Periksa juga apakah ada tonjolan tak biasa di area payudara Mama.

Mama juga bisa melakukan pemeriksaan payudara dengan dokter menggunakan tes mammografi. Selain itu, cek juga kepadatan payudara. Penelitian menyebutkan bahwa perempuan dengan kepadatan payudara tinggi enam kali lebih berisiko mengalami kanker payudara. Dengan begitu, apabila Mama memiliki payudara dengan tingkat kepadatan tinggi, lakukan pemeriksaan lebih teratur ya, Ma.

2. Pelajari riwayat kesehatan keluarga

2. Pelajari riwayat kesehatan keluarga
Pixabay/Trevoykellyphotography

Beberapa jenis kanker tertentu risikonya lebih besar ketika ada anggota keluarga yang pernah mengalami sebelumnya. Salah satunya kanker payudara. Riwayat keluarga menjadi salah satu faktor risiko yang berperan penting. Jika ibu, nenek, atau bibi Mama pernah mengidap kanker payudara, maka risiko Mama turut mengidap penyakit tersebut menjadi lebih besar.

Maka dari itu, mempelajari riwayat kesehatan keluarga Mama pun menjadi langkah penting. Dengan begitu, apabila ketahuan pernah ada anggota keluarga yang kena, Mama bisa sejak awal mengambil langkah aktif mencegah kanker payudara.

Editors' Pick

3. Hindari pemeriksaan rontgen sembarangan

3. Hindari pemeriksaan rontgen sembarangan
Pixabay/Rawpixel

Saat dicurigai mengidap suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu, dokter biasanya akan menganjurkan Mama untuk melakukan pemeriksaan rontgen. Namun tak sedikit juga ada orang yang paranoid dan meminta dilakukan rontgen tanpa indikasi jelas.

Padahal Ma, terlalu sering melakukan pemeriksaan rontgen dan radiasi, terutama di area dada, juga menjadi salah satu pemicu munculnya kanker payudara. Jadi apabila dokter tidak meminta Mama melakukan pemeriksaan rontgen, sebaiknya tidak usah memaksa untuk melakukannya ya.

4. Rajin olahraga

4. Rajin olahraga
Pexels/Nathan Cowley

Meski terdengar klise, namun olahraga benar-benar menjadi salah satu kunci untuk mencegah sejumlah penyakit, termasuk kanker payudara. Menjaga diri Mama tetap aktif, terutama pada usia di atas 40 tahun, diketahui dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 34 persen.

Oleh sebab itu, penting bagi seorang perempuan untuk rutin melakukan olahraga sejak dini. Konsentrasi pada latihan di area dada seperti push up untuk menjaga jaringan di payudara tetap sehat ,Ma.

5. Batasi terapi hormon

5. Batasi terapi hormon
Pixabay/Ulleo

Setelah memasuki masa menopause, tak sedikit perempuan yang melakukan terapi hormon untuk mengurangi gejala menopause dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Nyatanya, sembarangan mengonsumsi obat-obatan dan terapi hormon tanpa konsultasi dokter dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, salah satunya kanker payudara.

Bukan berarti dilarang sama sekali ya, Ma. Terapi hormon tetap bisa dilakukan oleh perempuan, selama dalam indikasi medis dan memang benar-benar diperlukan. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba melakukannya. Namun, terapi penggantian hormon dikaitkan dengan kanker payudara, jadi harus diambil dengan hati-hati, hanya jika benar-benar diperlukan.

6. Menyusui

6. Menyusui
Pixabay/AdinaVoicu

Menyusui merupakan salah satu cara alami untuk menurunkan risiko kanker payudara lho, Ma. Ya, penelitian menunjukkan bahwa para Mama yang menyusui anak-anak mereka memiliki risiko kanker payudara 19 persen lebih rendah. Ini karena dapat membantu mempertahankan tingkat estrogen yang sehat dalam tubuh Mama.

Jadi, jangan mudah menyerah saat momen menyusui sedang berat ya. Yuk Ma, tetap semangat menyusui Si Kecil!

7. Perbanyak asupan antioksidan

7. Perbanyak asupan antioksidan
Pixabay/Congerdesign

Perubahan pola makan menjadi salah satu cara juga untuk menurunkan risiko kanker payudara. Cobalah mulai saat ini Mama memperbanyak asupan yang kaya akan kandungan antioksidan. Beberapa contohnya antara lain buah segar dan sayuran hijau.

Asupan antioksidan sangat dalam mencegah proses kerusakan radikal bebas yang terjadi di dalam tubuh. Pada gilirannya, kebiasaan ini akan membantu mencegah kanker berkembang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara.

Nah Ma, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker payudara. Demi kesehatan Mama, yuk mulai terapkan saat ini juga!

Baca juga: 6 Alasan Kamu Perlu Membaca Buku Power Pink Diary by Lovepink

The Latest