7 Buah yang Cepat Matang Alami, Ada Kandungan Etilen

- Beberapa buah seperti pisang, apel, dan alpukat menghasilkan gas etilen tinggi yang mempercepat proses pematangan alami.
- Menyimpan buah beretilen tinggi bersama buah lain dapat membantu buah lain cepat matang, tetapi bisa juga membuatnya cepat busuk.
- Dengan memahami karakter setiap buah, Mama bisa mengatur cara penyimpanan agar hasilnya tetap segar dan tidak cepat rusak.
Beberapa buah memiliki kemampuan unik untuk matang secara alami tanpa bantuan bahan kimia tambahan. Proses ini terjadi berkat adanya gas alami bernama etilen yang dihasilkan oleh buah itu sendiri.
Gas ini bekerja sebagai hormon pematangan yang membuat tekstur buah menjadi lebih lembut, rasa semakin manis, dan aroma lebih harum. Untuk Mama yang suka menyimpan stok buah di rumah, mengetahui buah-buahan dengan kandungan etilen tinggi bisa membantu mengatur cara penyimpanan agar buah tetap segar lebih lama.
Menariknya, gas etilen tidak hanya memengaruhi buah itu sendiri, tetapi juga bisa mempercepat pematangan buah lain di sekitarnya. Misalnya, menyimpan pisang bersama alpukat atau kiwi bisa membuat kedua buah tersebut matang lebih cepat. Hal ini bisa jadi trik sederhana bagi Mama yang ingin menghidangkan buah matang tepat waktu tanpa menunggu terlalu lama.
Nah, Popmama.com telah merangkum beberapa buah yang cepat matang alami.
Yuk Ma, disimak!
Deretan Buah yang Cepat Matang Alami
1. Pisang dikenal punya kandungan etilen paling tinggi

Pisang adalah buah yang paling tinggi kandungan gas etilennya dibandingkan buah lain. Gas etilen adalah hormon alami yang berperan besar dalam proses pematangan buah, membuat pisang cepat berubah dari hijau menjadi kuning bahkan hingga kecokelatan.
Ketika pisang mulai matang, gas etilen yang dihasilkannya semakin meningkat. Kondisi ini akan mempercepat proses pematangan tidak hanya pada buah pisang, tetapi juga buah lain di sekitarnya.
Maka dari itu, jika Mama ingin membuat buah lain seperti kiwi, alpukat, atau mangga cepat matang, cukup simpan berdekatan dengan pisang. Namun, untuk buah yang ingin tetap segar lebih lama seperti apel atau jeruk, sebaiknya pisang disimpan terpisah agar gas etilennya tidak memengaruhi daya tahannya.
2. Apel bisa mempercepat pematangan buah lain

Apel adalah salah satu buah dengan kadar etilen yang cukup tinggi dan berfungsi sebagai pemicu alami dalam proses pematangan buah lain. Ketika disimpan bersama buah seperti alpukat, kiwi, atau tomat, apel mengeluarkan gas etilen yang membantu mempercepat proses pelunakan dan pembentukan rasa manis pada buah tersebut.
Maka dari itulah, apel sering digunakan sebagai “buah pemacu” dalam cara-cara tradisional mempercepat pematangan secara alami.
Namun, di sisi lain, hal ini juga berarti apel sebaiknya tidak disimpan bersama buah-buahan yang ingin tetap segar lebih lama, seperti anggur atau jeruk.
Jika Mama ingin apel tetap renyah dan tahan lama, simpanlah dalam wadah tertutup di dalam kulkas. Apel yang disimpan dengan cara ini bisa bertahan hingga beberapa minggu tanpa kehilangan rasa segarnya.
3. Alpukat akan cepat lembut karena proses etilen alami

Alpukat termasuk buah klimakterik yang berarti ia masih mengalami proses pematangan meski sudah dipetik dari pohonnya.
Kandungan etilennya membuat buah ini cepat berubah dari keras menjadi lembut dan creamy, cocok untuk dijadikan jus atau salad. Biasanya, alpukat membutuhkan waktu 2-5 hari untuk matang di suhu ruang tergantung pada tingkat kematangannya saat dibeli.
Jika Mama ingin mempercepat prosesnya, simpan alpukat di dalam kantong kertas bersama buah pisang atau apel. Panas yang terperangkap dalam kantong membantu gas etilen bekerja lebih optimal.
Sebaliknya, jika alpukat sudah matang dan ingin disimpan lebih lama, segera masukkan ke kulkas agar proses pematangannya berhenti sementara.
4. Mangga yang mudah matang meski disimpan di suhu ruang

Mangga merupakan buah tropis yang dikenal memiliki aroma kuat dan rasa manis alami saat matang. Kandungan etilennya cukup tinggi, sehingga buah ini mudah matang bahkan tanpa bantuan alat apa pun, cukup disimpan di suhu ruang.
Saat proses pematangan terjadi, kulit mangga berubah menjadi lebih kuning atau oranye dan tekstur daging buahnya menjadi lembut.
Untuk mempercepat prosesnya, Mama bisa membungkus mangga dengan kertas koran agar gas etilen tidak mudah lepas dan panasnya terjaga. Namun, jika Mama ingin memperlambat pematangan, terutama untuk stok yang belum ingin dimakan, coba simpan mangga di dalam kulkas.
Suhu dingin akan memperlambat reaksi etilen, sehingga menjaga buah tetap segar lebih lama.
5. Pepaya menghasilkan etilen tinggi saat mulai kuning

Pepaya memiliki karakteristik yang unik karena mulai menghasilkan gas etilen dalam jumlah besar saat kulitnya mulai menguning.
Gas ini membantu mempercepat pelunakan daging pepaya hingga terasa manis dan mudah dikupas. Jika pepaya disimpan di suhu ruang, maka proses pematangannya akan berlangsung cepat dalam hitungan hari.
Namun, Mama bisa mengatur kecepatan pematangan sesuai kebutuhan. Jika ingin pepaya matang lebih cepat, simpan bersama buah beretilen tinggi seperti pisang atau apel.
Sebaliknya, jika ingin memperlambat prosesnya, simpan pepaya yang masih hijau di tempat sejuk dan jauh dari buah lain agar teksturnya tetap keras hingga siap dikonsumsi.
6. Tomat yang terus mematangkan diri setelah dipetik

Meskipun sering dianggap sayuran, tomat sebenarnya termasuk buah klimakterik yang terus menghasilkan etilen meski sudah dipetik.
Gas ini membuat tomat tetap bisa matang di suhu ruang, berubah warna dari hijau menjadi merah cerah, dan teksturnya semakin lembut. Kandungan etilen dalam tomat berperan penting untuk meningkatkan rasa manis alami buah tersebut.
Mama bisa memanfaatkan hal ini untuk mengatur tingkat kematangan tomat sesuai kebutuhan. Jika ingin tomat cepat matang, letakkan di suhu ruang dan jangan masukkan ke kulkas.
Namun jika tomat sudah matang dan ingin disimpan lebih lama, coba tempatkan di lemari es agar proses etilen melambat sehingga tomat tidak cepat lembek.
7. Kiwi yang cepat matang jika disimpan bersama pisang atau apel

Kiwi termasuk buah yang memiliki kadar etilen sedang, tetapi sangat sensitif terhadap gas etilen dari buah lain.
Saat disimpan bersama pisang atau apel, kiwi bisa matang lebih cepat bahkan hanya dalam dua hari. Hal ini karena etilen dari buah-buahan tersebut mempercepat reaksi enzim dalam daging kiwi yang membuat teksturnya menjadi lembut dan rasanya semakin manis.
Trik ini bisa sangat membantu Mama yang ingin menikmati kiwi tanpa menunggu lama. Cukup letakkan kiwi bersama pisang di dalam kantong kertas tertutup agar gas etilen terkonsentrasi dengan baik.
Namun, jika Mama ingin kiwi tahan lebih lama, sebaiknya pisahkan dari buah beretilen tinggi dan simpan di kulkas untuk memperlambat proses pematangan alaminya.
Itulah rangkuman dari beberapa buah yang cepat matang alami. Informasi ini agar Mama dapat memastikan kesegaran maupun buah untuk keluarga.
Dengan cara ini, buah bisa dinikmati dalam kondisi terbaiknya, lebih segar, manis, dan bergizi untuk keluarga tercinta.
FAQ Gas Etilen
| Apa fungsi dari gas etilen? | Fungsi gas etilen meliputi mempercepat pematangan buah (sebagai hormon alami dan buatan), memicu penuaan tanaman seperti gugurnya daun dan bunga, mendorong perkecambahan pada beberapa jenis serealia dan kentang, bahkan berperan dalam mengatur pembentukan bunga betina pada tumbuhan berumah satu. |
| Buah apa yang mengeluarkan gas etilen? | Buah-buahan merupakan penghasil atau penyerap etilen. Apel, pisang, melon, pir, dan persik merupakan penghasil etilen. Tomat merupakan penghasil etilen sedang. |
| Bagaimana cara kerja gas etilen? | Etilen mempercepat proses pematangan buah klimakterik dengan memicu perubahan fisik dan biokimia, seperti pelunakan daging buah, perubahan warna kulit (dari hijau menjadi kuning atau oranye), dan produksi aroma khas. |



















