Apakah Kelenjar Getah Bening Bisa Sembuh? Simak Penjelasannya!
- Kelenjar bisa mengecil setelah infeksi sembuh
- Pengobatan membantu meredakan pembengkakan
- Kondisi kronis dan kanker dapat membuat kelenjar tidak kembali normal
Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi dan menyaring zat berbahaya.
Namun, kelenjar ini bisa mengalami pembengkakan (limfadenopati), biasanya karena infeksi atau kondisi medis tertentu. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah kelenjar getah bening bisa sembuh?
Jawabannya adalah tergantung pada penyebab dan kondisi kesehatan seseorang. Berikut Popmama.com berikan penjelasan lengkap mengenai apakah kelenjar getah bening bisa sembuh? Yuk, disimak!
1. Kelenjar bisa mengecil kembali setelah infeksi sembuh
Menurut Mayo Clinic, penyebab paling umum pembengkakan kelenjar getah bening adalah infeksi virus atau bakteri, seperti flu, radang tenggorokan strep throat, atau infeksi telinga.
Saat tubuh berhasil melawan infeksi, kelenjar yang tadinya membesar akan mengecil kembali secara alami. Proses ini bisa berlangsung dalam beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung kekuatan sistem imun.
Selain itu, Healthline menegaskan bahwa pembengkakan kelenjar adalah respon normal tubuh terhadap infeksi. Artinya, kelenjar membesar bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa sistem kekebalan sedang aktif bekerja.
2. Pengobatan bisa membantu meredakan pembengkakan
Jika penyebab pembengkakan adalah infeksi bakteri, dokter biasanya meresepkan antibiotik. Menurut Medical News Today, setelah bakteri teratasi, kelenjar getah bening akan berangsur-angsur mengecil.
Namun, bila penyebabnya virus, antibiotik tidak efektif. Pemulihan biasanya cukup dengan istirahat, hidrasi, dan nutrisi seimbang.
Dalam beberapa kasus ringan, pembengkakan bisa sembuh sendiri tanpa obat khusus, selama daya tahan tubuh bekerja dengan baik.
3. Kondisi kronis bisa membuat kelenjar tidak kembali normal
Pada sebagian orang, kelenjar getah bening tetap membesar dalam jangka panjang. Penyebabnya bisa berupa penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis. Dalam kondisi ini, sistem imun justru menyerang jaringan sehat sehingga memicu peradangan kronis pada kelenjar.
Menurut Medical News Today, pembengkakan akibat kondisi kronis biasanya tidak bisa hilang sepenuhnya tanpa terapi medis jangka panjang. Oleh karena itu, pengobatan harus disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya.
4. Kanker bisa menjadi penyebab pembengkakan yang sulit hilang
Salah satu penyebab yang paling diwaspadai adalah kanker, misalnya limfoma atau leukemia. Pada kasus ini, kelenjar membesar terus-menerus, keras saat diraba, dan sering kali tidak menimbulkan rasa nyeri.
Mayo Clinic menekankan bahwa jika pembengkakan berlangsung lebih dari dua minggu, makin membesar, atau disertai gejala serius seperti demam lama, keringat malam, dan penurunan berat badan, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendeteksi kemungkinan kanker.
5. Gaya hidup dan pemeriksaan medis berperan penting
Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup juga membantu pemulihan. Istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi, banyak buah dan sayuran, serta hidrasi yang baik mendukung tubuh melawan infeksi lebih cepat.
Healthline menyarankan penggunaan kompres hangat untuk meredakan ketidaknyamanan akibat kelenjar bengkak, meski tidak langsung mengecilkannya.
Namun, jika pembengkakan tidak kunjung hilang atau disertai gejala mencurigakan, pemeriksaan medis sangat penting. Dengan diagnosis tepat, dokter bisa menentukan apakah kelenjar akan sembuh dengan sendirinya atau perlu terapi lebih lanjut.
Nah itu dia penjelasan mengenai apakah kelenjar getah bening bisa sembuh. Kelenjar getah bening bisa sembuh ya, Ma, terutama jika pembengkakan disebabkan oleh infeksi ringan yang bersifat sementara.
