Jika seseorang mewarisi satu gen abnormal, mereka biasanya menjadi pembawa sifat talasemia (carrier) atau mengalami talasemia minor. Pada kondisi ini, mereka mungkin tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami anemia ringan.
Apabila seseorang mewarisi dua gen abnormal (satu dari masing-masing orangtua), mereka akan mengalami talasemia mayor, yang merupakan bentuk talasemia lebih berat.
Apakah Penyakit Talasemia Berbahaya? Risiko yang Perlu Diwaspadai

- Talasemia adalah kelainan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin, menyebabkan suplai oksigen terganggu dan berbagai komplikasi.
- Talasemia terjadi akibat mutasi pada gen yang memproduksi rantai alfa atau beta hemoglobin, bisa menyebabkan anemia parah serta pembesaran organ.
- Talasemia yang tidak ditangani bisa memicu gangguan serius seperti kerusakan jantung, gangguan hati, hingga gagal jantung di usia muda.
Bayangkan jika tubuh kamu kehabisan tenaga, padahal tidak sedang melakukan aktivitas berat. Bagi penderita talasemia, kondisi ini bisa jadi bagian dari keseharian mereka.
Talasemia bukan sekadar penyakit turunan yang bisa diabaikan. Informasi ini disampaikan oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A(K) dari Eka Hospital Bekasi, bahwa talasemia adalah kelainan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin.
Meski begitu, bukan berarti hidup dengan talasemia adalah akhir dari segalanya. Maka itu, Popmama.com akan membantu kamu melihat apakah penyakit talasemia berbahaya?
Apakah Penyakit Talasemia Berbahaya? Begini jawabannya!

Talasemia adalah penyakit genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin, yaitu protein penting dalam sel darah merah. Jika tubuh kekurangan hemoglobin sehat, maka suplai oksigen ke seluruh tubuh bisa terganggu dan menyebabkan berbagai komplikasi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bentuk talasemia berat seperti talasemia mayor yang bisa menyebabkan anemia parah serta pembesaran organ. Tanpa pengobatan rutin, kondisi ini bisa menurunkan harapan hidup secara drastis. Jadi, jelas bahwa penyakit ini memang berbahaya dan tidak boleh diabaikan.
Bagaimana Proses Terjadinya Talasemia dalam Tubuh Seseorang?

Talasemia terjadi akibat mutasi pada gen yang memproduksi rantai alfa atau beta hemoglobin, diwariskan dari orangtua. Seseorang bisa mewarisi satu atau dua salinan gen abnormal dari orang tua.
Komplikasi Serius yang Bisa Timbul Akibat Talasemia Berat

Talasemia yang tidak tertangani bisa memicu berbagai gangguan, seperti kerusakan jantung, gangguan hati akibat penumpukan zat besi, hingga gangguan pertumbuhan. Terapi kelasi zat besi biasanya dibutuhkan untuk mengurangi zat besi berlebih, akibat transfusi darah berulang.
Menurut laporan New England Journal of Medicine, penderita yang tidak mendapatkan terapi kelasi berisiko mengalami gagal jantung di usia muda. Oleh karena itu, penanganan komprehensif sangat penting agar pasien bisa menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Bisakah Talasemia Muncul Tanpa Faktor Keturunan?

Meski talasemia adalah penyakit genetik yang diturunkan, mutasi genetik de novo (baru) dapat terjadi pada seseorang tanpa adanya riwayat keluarga talasemia. Namun, sebagian besar kasus talasemia terjadi karena pewarisan gen abnormal dari orangtua.
Faktor risiko utama talasemia adalah jika seseorang memiliki orangtua yang merupakan pembawa sifat atau menderita talasemia. Jika kedua orangtua pembawa sifat, anak mereka memiliki risiko 25% menderita talasemia mayor, 50% menjadi pembawa sifat, dan 25% tidak mewarisi gen talasemia.
Nah, itu tadi, ya ulasan tentang apakah penyakit talasemia berbahaya? Talasemia merupakan penyakit genetik serius yang dapat mengganggu produksi hemoglobin ke seluruh tubuh.



















