- Vitamin C, karena nutrisi ini penting untuk produksi kolagen alami.
- Protein berkualitas tinggi seperti ikan, telur, ayam, dan kacang-kacangan.
- Antioksidan alami (buah beri, tomat, teh hijau) untuk melawan radikal bebas.
- Perlindungan sinar UV dengan sunscreen SPF minimal 30 setiap hari.
Benarkah Makan Kolagen Bisa Bikin Awet Muda? Ternyata Tak Semudah Itu!

- Kolagen penting untuk elastisitas kulit, tapi tubuh tidak langsung menyerap kolagen yang dikonsumsi.
- Kolagen peptida dapat meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit, tapi efeknya bervariasi antar individu.
- Gaya hidup sehat, perlindungan sinar UV, dan pola makan bergizi memiliki dampak jangka panjang yang lebih nyata dibanding konsumsi kolagen semata.
Minuman kolagen tengah menjadi perbincangan di masyarakat. Beberapa tahun terakhir, suplemen kolagen jadi tren besar di dunia kecantikan.
Banyak influencer dan brand menjanjikan kulit cerah, kencang, dan awet muda hanya dengan minum kolagen setiap hari. Namun, apakah benar makan kolagen bisa membuat kita tampak lebih muda? Jawabannya: tidak sesederhana itu.
Menurut Harvard Health Publishing (2024), kolagen memang penting untuk menjaga elastisitas kulit, tapi tubuh tidak bisa langsung menyerap kolagen yang kita konsumsi. Prosesnya jauh lebih kompleks daripada sekadar “minum dan muda kembali”.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, Popmama.com telah merangkum pembahasan tentang benarkah makan kolagen bisa bikin awet muda? Simak pembahasannya berikut ini.
Apa Itu Kolagen dan Mengapa Penting untuk Kulit?

Mama mungkin sering bertanya sebenarnya apa sih kolagen itu? Kolagen adalah protein utama pembentuk kulit, tulang, otot, dan jaringan ikat. Ia berperan seperti “perekat” yang menjaga kulit tetap kuat dan lentur.
Namun, mulai usia 25 tahun, produksi kolagen alami tubuh mulai menurun sekitar 1% setiap tahun. Akibatnya, kulit menjadi lebih tipis, kendur, dan muncul garis-garis halus.
Menurut National Institutes of Health (NIH), gaya hidup seperti stres, pola makan tidak seimbang, paparan sinar UV, dan merokok mempercepat penurunan kolagen alami. Inilah alasan mengapa penuaan kulit tidak bisa dicegah hanya dengan suplemen.
Apakah Kolagen yang Dimakan Langsung Diserap Kulit?

Jawabannya: tidak langsung. Menurut Healthline (2023), ketika kamu mengkonsumsi kolagen dari sup tulang, ikan, atau suplemen tubuh akan memecahnya menjadi asam amino dan peptida kecil melalui sistem pencernaan.
Tubuh kemudian menggunakan hasil pecahan ini untuk berbagai fungsi, termasuk potensi membangun kolagen baru di kulit. Tapi prosesnya tidak otomatis menargetkan kulit wajah saja.
Peneliti dari Journal of Cosmetic Dermatology (2021) menemukan bahwa suplemen kolagen peptida dapat membantu meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit setelah dikonsumsi rutin selama 12 minggu.
Namun, efeknya bervariasi antar individu dan tidak sekuat yang dijanjikan dalam iklan.
Makanan vs Suplemen Kolagen: Mana yang Lebih Efektif?

Banyak yang bilang makan kolagen akan membuat awet muda secara instan, tapi ternyata tidak semudah itu. Beberapa studi terbaru menunjukkan kolagen terhidrolisis atau peptida kolagen lebih mudah diserap tubuh dibanding bentuk kolagen utuh.
Penelitian di MDPI (2023) menyebutkan bahwa konsumsi 2,5–5 gram kolagen peptida per hari selama 8–12 minggu mampu meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit secara signifikan.
Namun, Harvard Health (2024) menekankan bahwa bukti jangka panjang masih terbatas. Efeknya memang bisa membantu, tapi tidak menggantikan pola makan bergizi dan gaya hidup sehat.
Untuk hasil terbaik, kombinasikan dengan:
Apa Kata Ahli Kulit?

Menurut WebMD (2024), gaya hidup sehat memberi dampak jangka panjang yang lebih nyata dibanding konsumsi kolagen semata. Suplemen hanya bersifat pelengkap, bukan pengganti.
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), penuaan kulit adalah proses multifaktorial. Selain kolagen, hal-hal berikut punya pengaruh jauh lebih besar pada tampilan kulit awet muda seperti:
- Perlindungan dari sinar matahari setiap hari.
- Tidur cukup (7–8 jam per malam) untuk regenerasi sel kulit.
- Hidrasi tubuh dan kulit dengan cukup minum air.
- Pola makan seimbang dan kaya antioksidan.
- Manajemen stres, karena stres kronis dapat mempercepat kerusakan kolagen.
Bagaimana Cara Memilih Suplemen Kolagen yang Aman?

Secara umum, suplemen kolagen dianggap aman. Namun, WebMD mencatat beberapa efek samping ringan seperti rasa penuh di perut, mual, atau bau amis pada sebagian orang.
Orang dengan alergi terhadap ikan atau hewan laut sebaiknya memeriksa sumber bahan kolagen sebelum mengkonsumsinya. Konsultasikan dengan dokter bila kamu memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengkonsumsi obat lain.
Tidak semua produk kolagen di pasaran memiliki kualitas yang sama. Berikut panduan dari Verywell Health (2024) untuk memilih kolagen yang baik:
- Pilih kolagen peptida atau kolagen terhidrolisis (lebih mudah diserap tubuh).
- Pastikan ada sertifikasi keamanan dan uji pihak ketiga (GMP, NSF, atau ISO).
- Hindari produk dengan klaim berlebihan seperti “membuat muda dalam seminggu”.
- Konsumsi 2–5 gram per hari sesuai hasil penelitian klinis.
- Kombinasikan dengan vitamin C agar penyerapan optimal.
Makan kolagen atau minum suplemen memang bisa membantu kesehatan kulit, tapi efeknya tidak instan dan tidak ajaib. Tubuh tetap harus melalui proses alami untuk memecah, menyerap, dan membentuk kolagen baru.
Menurut Cleveland Clinic, hasil terbaik hanya akan muncul jika kamu juga menjaga gaya hidup sehat, tidur cukup, dan melindungi kulit dari sinar matahari.
Jadi, jika kamu ingin awet muda, jadikan kolagen sebagai pelengkap, bukan satu-satunya solusi. Karena kulit sehat bukan hasil instan, tapi hasil dari konsistensi perawatan dan pola hidup seimbang.
Sekarang Mama sudah mengetahui pembahasan tentang benarkah makan kolagen bisa bikin awet muda. Mulai sekarang, yuk stabilkan tubuh dengan cara mengatur pola dan gaya hidup yang seimbang.


















