“Jadi, kalau sendawa kok bisa diulang bolak-balik, itu bukan berarti ada gas atau angin di dalam perut. Itu karena udara yang kita telan di kerongkongan itu bisa keluarkan sendiri. Jadi kalau sendawa sampai 10 kali, 20 kali, bahkan bisa disengajakan sendawa, itu berarti penyebabnya dari cemas, khawatir ada penyakit di dalam badan,” kata dr. Anton Budi Asih melansir dari kanal TikTok @antonbudiasih.
Benarkah Sering Sendawa Pertanda Gangguan Kecemasan?

- Sendawa berlebih bisa dipicu dari perasaan stres atau cemas
- Sendawa bukan pertanda penyakit dari dalam perut
- Asam lambung berbeda dengan gas
Sendawa sering kali dianggap sebagai hal biasa, bahkan dianggap lumrah setelah makan atau minum. Namun, bagaimana jika sendawa terjadi terlalu sering, bahkan saat tidak sedang makan?
Awalnya mungkin terasa sepele, tapi kalau terjadi secara terus menerus pasti akan membuat khawatir. Banyak orang yang mengira bahwa sendawa yang terjadi terus menerus menandakan masalah lambung atau sekadar masuk angin.
Di sisi lain, ada juga yang percaya bahwa sendawa terlalu sering berkaitan dengan kondisi emosional, seperti kecemasan. Lantas, benarkah sering sendawa pertanda gangguan kecemasan? Simak penjelasan dokter yang telah Popmama.com rangkum.
1. Sendawa berlebih bisa dipicu dari perasaan stres atau cemas
Sendawa yang terjadi berulang kali dan bisa disengajakan hingga puluhan kali sering disalah artikan sebagai tanda adanya gas atau angin yang berlebihan di dalam perut. Padahal, hal tersebut tidak selalu berkaitan dengan kondisi pencernaan.
Sendawa berulang sering kali bisa terjadi karena faktor psikologis, seperti rasa cemas atau kekhawatiran berlebih terhadap kondisi tubuh. Kecemasan tersebut mendorong seseorang untuk lebih sadar terhadap sensasi tubuhnya sendiri, termasuk perasaan tidak nyaman di area dada atau perut yang kemudian ‘dilepaskan’ melalui sendawa.
Dengan begitu, sendawa yang tampak seperti gejala fisik sebenarnya bisa menjadi manifestasi dari stres atau gangguan psikologis ringan.
2. Sendawa bukan pertanda penyakit dari dalam perut

Sendawa bukanlah tanda dari penyakit yang berasal dari perut. Dalam keadaan normal, selalu ada sedikit udara di dalam perut. Udara ini adalah hal yang wajar dan tidak menimbulkan masalah.
Namun, ketika jumlah gas atau angin dalam perut meningkat, tubuh akan mengeluarkannya melalui proses alami lainnya, yaitu kentut.
“Sendawa itu bukan dari penyakit yang ada di perut. Jadi, normalnya udara di dalam perut itu ada sedikit. Kalaupun banyak angin atau gas di dalam perut, itu dikentutkan,” ujar dr. Anton Budi Asih.
3. Asam lambung berbeda dengan gas

Banyak orang mengira bahwa maag disebabkan oleh banyaknya gas di dalam perut, padahal anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Sebab, asam lambung yang menjadi penyebab utama maag berbeda dengan gas.
Asam lambung adalah cairan yang diproduksi tubuh untuk membantu mencerna makanan, sedangkan gas merupakan hasil dari proses pencernaan akibat mengonsumsi makanan tertentu.
“Nah, kalau maag itu, bukan berarti ada gas banyak di dalam perut. Karena asam lambung itu beda sama gas. Gas itu sisa dari makanan. Makanan yang mengandung gas itu misalnya orang makan kol, terus minum cola, atau makan daging kebanyakan,” jelas dr. Anton Budi Asih.
“Tapi kalau banyak, berarti itu udara yang kita telan di tenggorokan. kalau perih itu penyebabnya asam lambungnya kebanyakan. Nah, tetapi itu tidak bahaya, karena dari dulu lambung kita itu adanya isinya asam lambung yang fungsinya melunakkan makanan. Jadi yang bilang asam lambung bahaya itu tidak tepat,” lanjutnya
4. Pentingnya mengelola stres dengan baik

Intinya adalah kecemasan yang terus-menerus dapat memicu tubuh untuk bereaksi secara fisik, salah satunya melalui sendawa berulang. Selama rasa cemas dan khawatir belum diredakan, tubuh akan terus merespons dengan cara yang sama.
Sendawa yang muncul bukan karena gangguan pencernaan, melainkan sebagai bentuk reaksi tubuh terhadap tekanan psikologis yang dirasakan.
Itu sebabnya, penting bagi kita untuk mengelola stres dengan baik. Meminimalisir rasa takut dan menciptakan suasana yang lebih tenang bisa membantu mengurangi frekuensi sendawa berlebih.
“Kalau masih cemas aja, masih khawatir, maka masih akan sendawa terus. Makanya kurangin cemasnya dulu, kurangin takutnya dulu,” pungkasnya.
“Ketika masih cemas, maka akan sendawa-sendawa terus. Makanya sibukan diri dengan banyak kegiatan yang menyenangkan apa,” lanjutnya.
Nah, itu dia pembahasan mengenai benarkah sering sendawa pertanda gangguan kecemasan. Apakah Mama pernah mengalami sendawa berlebih?



















