7 Cara Menyimpan Jahe, Jangan Kupas Kulitnya saat Disimpan

- Untuk penyimpanan jangka pendek, simpan jahe yang belum dikupas di suhu ruang yang gelap dan sejuk, atau bungkus dengan tisu dapur lalu masukkan ke kulkas.
- Kulit jahe adalah pelindung alami terbaik agar dagingnya tidak cepat kering.
- Metode terbaik untuk penyimpanan jangka panjang adalah membekukan jahe utuh di freezer atau membuatnya menjadi pasta beku.
Jahe termasuk salah satu rempah wajib yang harus ada di dapur mama. Selain memberikan rasa hangat dan pedas yang khas pada masakan, jahe juga sering menjadi andalan saat membuat minuman herbal untuk mengusir masuk angin.
Namun, masalah utama saat menyetok jahe adalah rimpang ini mudah sekali menjadi keriput, kering, atau justru berjamur jika salah penyimpanannya.
Agar stok jahe di rumah tetap segar, juicy, dan aromanya kuat saat akan digunakan, Mama perlu tahu trik penyimpanannya. Jahe sebenarnya rimpang yang tangguh, asalkan Mama tahu cara menjaga kelembapannya agar tidak menguap atau justru terlalu basah.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa cara menyimpan jahe agar tetap awet dan siap pakai kapan saja.
Yuk Ma, disimak!
Deretan Cara Menyimpan Jahe
1. Pilih jahe dengan kulit yang mulus

Langkah awal penyimpanan yang awet dimulai dari pemilihan bahan yang tepat.
Saat belanja di pasar, pastikan Mama memilih jahe yang teksturnya keras, padat, dan kulitnya halus tanpa banyak kerutan. Kulit yang keriput menandakan jahe tersebut sudah lama dipanen dan mulai kehilangan cairan di dalamnya.
Hindari memilih jahe yang memiliki bercak lunak atau berjamur di ujung-ujungnya. Jahe yang sudah cacat dari awal akan jauh lebih cepat membusuk meskipun Mama menyimpannya dengan cara yang benar.
2. Jangan mengupas kulit sebelum digunakan

Jika Mama belum berniat menggunakan jahe dalam waktu dekat, biarkan kulitnya tetap utuh. Kulit jahe berfungsi sebagai pelindung alami yang menjaga daging jahe agar tidak teroksidasi dan kehilangan kelembapannya.
Mengupas jahe lalu menyimpannya begitu saja akan membuat dagingnya cepat kering dan warnanya berubah menjadi kecokelatan.
Kupaslah kulit jahe hanya pada bagian yang akan Mama iris atau parut saat itu juga.
3. Simpan di suhu ruang (untuk jangka pendek)

Untuk penggunaan dalam waktu satu minggu, Mama cukup menyimpan jahe di suhu ruang. Letakkan jahe di tempat yang sejuk, gelap, dan memiliki sirkulasi udara yang baik, seperti di keranjang anyaman di meja dapur.
Hindari menyimpan jahe di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau tempat yang lembap. Sinar matahari akan membuat jahe cepat kering, sedangkan kelembapan berlebih di suhu ruang akan memicu tunas tumbuh atau jamur muncul.
4. Bungkus tisu dan simpan di kulkas

Jika Mama ingin jahe bertahan hingga satu bulan, kulkas menjadi tempat yang tepat. Namun, jangan langsung menaruhnya begitu saja; bungkus jahe yang belum dikupas dengan tisu dapur (paper towel) lalu masukkan ke dalam kantong plastik atau wadah kedap udara.
Tisu dapur berfungsi menyerap kelembapan yang muncul dari kondensasi kulkas agar jahe tidak basah dan berjamur, sementara plastik menjaga agar jahe tidak mengering. Simpan di laci sayuran (crisper drawer) untuk hasil terbaik.
5. Bekukan utuh di freezer

Ini menjadi cara favorit banyak orang karena sangat praktis dan bisa membuat jahe bertahan hingga enam bulan. Mama cukup mencuci bersih jahe, keringkan permukaannya, lalu masukkan utuh-utuh (tanpa dikupas) ke dalam kantong ziplock dan simpan di freezer.
Kabar baiknya, jahe beku justru lebih mudah diparut daripada jahe segar karena seratnya tidak akan menyangkut di parutan. Jika butuh irisan, Mama bisa membiarkannya sebentar di suhu ruang sebelum memotongnya.
6. Rendam dalam toples berisi air (jahe kupas)

Bagaimana jika jahe sudah terlanjur dikupas? Tenang, Mama bisa menggunakan teknik rendam air. Masukkan jahe yang sudah dikupas ke dalam toples kaca atau wadah kecil, lalu tuangkan air matang hingga jahe terendam sepenuhnya, dan simpan di kulkas.
Teknik ini akan menjaga tekstur jahe tetap renyah dan segar seperti baru dikupas. Namun, Mama harus rajin mengganti air rendamannya setiap hari atau dua hari sekali agar air tidak keruh dan jahe tidak menjadi lembek.
7. Simpan dengan membuat pasta jahe beku (Ginger Cubes)

Untuk Mama yang suka kepraktisan saat memasak, haluskan jahe dengan blender dan sedikit minyak hingga menjadi pasta. Masukkan pasta jahe tersebut ke dalam cetakan es batu (ice cube tray) dan bekukan.
Setelah beku, pindahkan "kubus jahe" tersebut ke dalam kantong plastik di freezer. Saat Mama ingin menumis atau membuat sup, tinggal taruh satu kubus jahe tanpa perlu repot mengupas dan mememarkan lagi.
Itulah rangkuman dari beberapa cara menyimpan jahe agar tetap segar dan aromatik.
Dengan menyimpan jahe secara tepat, Mama selalu memiliki persediaan rempah segar untuk menghangatkan tubuh atau menyedapkan masakan keluarga. Tidak ada lagi cerita membuang jahe keriput yang kering di sudut dapur.
FAQ Cara Menyimpan Jahe
| Apakah jahe perlu masuk kulkas? | Untuk penyimpanan jangka pendek agar tetap segar, jahe sebaiknya disimpan di dalam kulkas. Suhu dingin memperlambat proses pengeringan dan pembusukan. |
| Apa wadah terbaik untuk menyimpan jahe? | Wadah terbaik adalah kantong plastik ziplock atau wadah kedap udara. Ini membantu menjaga kelembapan yang pas dan mencegah paparan udara berlebih. |
| Apakah jahe bisa tahan lama? | Jahe bisa tahan lama jika disimpan dengan metode yang tepat. Di kulkas bisa bertahan hingga 3 minggu, sedangkan di freezer bisa bertahan hingga 6 bulan. |


















