- Merasakan nyeri saat buang air kecil
- Keputihan yang berlebihan dan bau
- Nyeri di perut atau panggul
- Pendarahan setelah melakukan hubungan seksual
Bisa Mandul, Kenali Penyakit Seksual Menular Chlamydia

Chlamydia adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Jika penyakit ini sudah terjangkit pada perempuan bisa menyebabkan kemandulan.
Jadi, chlamydia bisa bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan. Penyakit ini akan menyerang saluran dalam penis (uretra) pada laki-laki.
Sedangkan untuk perempuan, penyakit ini bisa menyerang organ panggul.
Tak hanya itu, chlamydia dapat juga menyerang anus, tenggorokan, dan mata jika bagian tersebut terkena cairan yang dihasilkan oleh organ kelamin.
Untuk itu Popmama.com telah merangkum beberapa infomasi tentang penyakit menular seksual chlamydia yang penting untuk diketahui.
1. Gejala chlamydia

Kebanyakan orang tidak mengalami gejala ketika terinfeksi penyakit ini. Biasanya gejala ini akan muncul ketika 1 sampai 3 minggu setelah terinfeksi.
Namun, gejalanya bisa hilang dalam beberapa hari, tetapi bukan berarti penyakit ini hilang ataupun tidak bisa menularkan kepada orang lain.
Berikut gejala yang pada perempuan yang terinfeksi chlamydai:
Jika penyakit chlamydia tidak segera diobati pada perempuan, bisa menyebar ke rahim dan menyebabkan radang panggul sehingga akibatnya terjadi kehamilan ektopik dan infertilitas pada perempuan.
Sedangkan untuk gejala pada laki-laki:
- Keluar cairan pada penis
- Penis terasa gatal atau terbakar
- Ada rasa panas saat buang air kecil
- Nyeri pada testis
Jika chlamydia tidak segera diobati maka akan terjadi infeksi yang menyebabkan pembengkakan di epididimis atau saluran yang membawa sperma dari sperma. Hal ini akan memengaruhi kesuburan pada laki-laki.
2. Penyebab chlamydia

Chlamydia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis bisa menyebar lewat cairan yang dikeluarkan pada alat kelamin.
Seseorang bisa menderita penyakit ini karena tidak memakai kondom saat berhubungan intim dengan penderita.
Selain berhubungan seksual lewat vagina, chlamydia bisa menyebar lewat hubungan oral atau anal. Jadi, penyakit ini bisa disebarkan lewat mulu atau anus.
Jika bakteri chlamydia terkena mata, bisa menyebabkan penyakit trakhoma yang akan menimbulkan kebutaan. Tak hanya itu, jika ibu hamil menderita chlamydia bisa menularkan trakhoma pada bayi yang baru lahir.
Chlamydia bisa terjadi untuk orang-orang yang pernah memiliki riwayat penyakit menular seksual dan seringnya berganti pasangan seksual.
3. Cara mengobati chlamydia

Chlamydia dapat diobati dengan meminum antibiotik, seperti azithromycin atau doxycycline selama 7 hari.
Selain itu, bisa meminum antibiotik tunggal sesuai dengan anjuran dokter.
Selama masa pengobatan pun, penderita dilarang untuk berhubungan seksual guna menghindari penularan kepada orang lain.
JIka penderita chlamydia merupakan ibu hamil maka harus mengonsumsi antibiotik yang aman untuk janin.
Hal ini agar tidak menularkan kepada bayi dan bisa melahirkan secara normal.
Pengobatan chlamydia bisa dilakukan setelah melakukan tes lewat laboratorium.
Namun, jika ibu hamil masih adanya risiko terkena chlamydia. Jadi, ibu hamil harus melakukan tes kembali saat trimester tiga.
Saat waktu persalinan masih menderita chlamydia maka dokter harus mengambil langkah dengan operasi caesar agar meminimalkan risiko tertular penyakit.
4. Pencegahan chlamydia

Pencegahan chlamydia bisa dilakukan dengan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
Hal ini berlaku untuk orang yang kerap kali bergonta-ganti pasangan seksual. Selain itu, penderita juga harus mematuhi larangan dokter untuk tidak berhubungan seksual terlebih dahulu.
Orang yang berisiko terinfeksi chlamydia bisa melakukan skrining secara rutin agar bisa dideteksi dan diobati dengan cepat.
Risiko untuk menularkan kepada orang lain pun menjadi lebih kecil.
Orang-orang yang berisiko terinfeksi chalamydia itu ibu hamil, pekerja seks komersial, dan gay atay biseksual.
Semua orang yang berisiko bisa melakukan skrining chlamydia secara rutin.
5. Komlikasi jika terinfeksi chlamydia

Pada perempuan, chlamydia yang tidak segera diobati bisa menyebar ke rahim dan saluran telur. Hal ini akan berakibat terjadinya radang pinggul atau pelvic inflammatory disease (PID).
Jika perempuan sudah menderita radang pinggul bisa menyebabkan kerusakan organ reproduksi wanita secara permanen atau mandul, nyeri di daerah panggul, dan kehamilan di luar rahim.
Perempuan yang sudah terinfeksi chlamydia lebih dari satu kali bisa menyebabkan komplikasi yang parah pada organ reproduksinya.
Sedangkan untuk laki-laki, chlamydia tidak akan menyebabkan komplikasi. Namun, bisa menginfeksi saluran sperma (epididimis) dan menimbulakan nyeri pada testis serta perut bagian bawah, demam, bahkan kemandulan.
Itulah beberapa informasi terkait penyakit menular seksual chlamydia.
Semoga informasi ini dapat membuat Mama berhati-hati dalam berhubungan seksual dan menjadi lebih tanggap dalam menghadapi penyakit chlamydia.



















