7 Ciri-Ciri Kanker Payudara yang Sering Diabaikan, Kenali Sejak Dini!

Ciri paling umum dari kanker payudara adalah munculnya benjolan yang terasa berbeda dari jaringan sekitarnya. Biasanya benjolan ini lebih keras, tidak nyeri, dan tidak berubah ukuran meski sudah beberapa minggu.

Mengutip laman Mayo Clinic, Direktur Yale Cancer Center, Dr. Eric Winer, menjelaskan bahwa sebagian besar kanker payudara ditemukan sebagai benjolan atau penebalan yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya.”

Mama bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan untuk mendeteksi adanya perubahan sejak dini. Jika Mama tidak yakin, Mama bisa konsultasikan kepada dokter ahlinya.

Salah satu ciri kanker payudara yang sering diabaikan adalah perubahan bentuk atau ukuran pada salah satu sisi payudara. Misalnya, salah satu payudara tampak lebih besar, mengeras, atau menurun tanpa sebab yang jelas.

Dalam laman resmi National Cancer Institute (2024) dijelaskan bahwa perubahan ukuran atau bentuk payudara bisa menjadi tanda awal adanya pertumbuhan sel abnormal yang mengganggu jaringan payudara.

Perhatikan bila perubahan hanya terjadi di satu sisi dan disertai perubahan kulit atau puting. Segera periksakan pada ahlinya.

Kulit yang tampak berlesung atau seperti kulit jeruk (disebut peau d’orange) bisa menjadi ciri lain kanker payudara. Kondisi ini terjadi karena adanya penyumbatan saluran getah bening oleh sel kanker.

Ahli bedah onkologi Dr. Kristi Funk, menjelaskan bahwa perubahan tekstur kulit payudara menjadi seperti kulit jeruk menandakan kemungkinan gangguan sirkulasi getah bening akibat sel kanker.

Jika Mama menemukan perubahan tekstur kulit seperti ini, segera lakukan pemeriksaan medis. Jangan menunggu terlalu lama agar perubahannya dapat diteliti sejak awal.

Salah satu ciri gejala kanker payudara yang tidak terlihat adalah puting masuk ke dalam atau mengalami perubahan. Perhatikan puting yang tiba-tiba masuk ke dalam, miring, atau berubah bentuk tanpa sebab.

Hal ini bisa menjadi tanda adanya tumor di belakang jaringan puting karena bentuk puting yang berubah dan merasakan sakit dapat menjadi salah satu ciri adanya kanker payudara.

Menurut American Cancer Society, puting yang tiba-tiba tertarik ke dalam atau tidak kembali ke posisi semula dapat menandakan pertumbuhan jaringan abnormal di belakangnya.

Cairan yang tiba-tiba keluar dari payudara harus segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Keluarnya cairan selain ASI dari puting, terutama yang berwarna bening, kekuningan, atau berdarah, bisa menjadi tanda serius.

Kementerian Kesehatan RI (Promkes, 2024) menjelaskan, cairan yang keluar dari puting tanpa proses menyusui, apalagi jika mengandung darah sehingga dapat menjadi salah satu tanda awal kanker payudara.

Kondisi ini biasanya hanya terjadi di satu sisi payudara dan perlu segera diperiksa dengan USG atau mammografi. Langkah sederhana untuk memeriksakan cairan tak wajar bisa jadi langkah penting menyelamatkan kesehatan payudara Mama.

Kanker payudara jenis Inflammatory Breast Cancer (IBC) tidak selalu menimbulkan benjolan, tapi sering menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas pada payudara. Kondisi seperti ini tentu membuat penderitanya tidak nyaman.

Menurut Cleveland Clinic (2024), inflammatory breast cancer menyebabkan pembengkakan dan kemerahan pada kulit payudara, dan sering disalah artikan sebagai infeksi biasa.

Kondisi seperti ini sering kali disangka infeksi kulit biasa, padahal bisa menandakan kanker yang berkembang cepat. Jangan tunggu gejalanya makin parah, segera periksa ke dokter agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.

Selain berlesung, kulit payudara yang menebal, mengeras, atau berkerut juga bisa menjadi tanda awal kanker payudara. Perubahan ini terjadi karena pertumbuhan sel abnormal yang memengaruhi jaringan di bawah kulit.

Dalam laman NHS UK (2024) dijelaskan bahwa penebalan kulit payudara atau perubahan tekstur yang tidak biasa harus segera diperiksa lebih lanjut karena dapat mengindikasikan pertumbuhan kanker di jaringan bawah kulit.

Kondisi ini tidak boleh diabaikan karena semakin cepat diperiksa, semakin besar peluang untuk mendapatkan perawatan yang efektif.

Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa deteksi dini tetap menjadi cara terbaik untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.

Agar lebih waspada, Kemenkes RI menyarankan dua langkah penting:

• SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri): dilakukan tiap bulan, 7–10 hari setelah menstruasi selesai.

• SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis): dilakukan oleh tenaga medis setahun sekali, terutama untuk perempuan di atas 35 tahun.

Setiap perempuan berhak hidup sehat dan sadar akan tubuhnya. Mulailah dengan mengenal ciri-ciri kanker payudara, karena perhatian kecil bisa berarti besar bagi kehidupan.

Nah itulah informasi mengenai 7 ciri-ciri kanker payudara. Semoga bermanfaat ya, Ma!