10 Daftar Tsunami Terbesar di Dunia, Tiga Peristiwa Melanda Indonesia

Gempa bumi dan tsunami dahsyat ternyata pernah melanda Ambon pada 17 Februari 1674 silam. Tragedi tersebut tercatat sebagai salah satu bencana paling mematikan. Kala itu, gelombang tsunami yang melanda Ambon setinggi 90 sampai 110 meter.

Gempa yang terjadi saat itu diperkirakan berkekuatan magnitudo 7,9. Gempa itulah yang memicu terjadinya tsunami besar yang menghantam pesisir utara Pulau Ambon, terutama Seit, di antara Negeri Lima dan Hila, Semenanjung Hitu.

Ilmuwan Belanda bernama Eberhard Rumphius, menjadi saksi mata atas kejadian itu. Dalam arsipnya, ia mencatat lebih dari 2.000 orang tewas akibat gempa dan tsunami tersebut.

Wilayah Nankaido, Jepang, pernah diguncang gempa berkekuatan 8,6 pada tanggal 28 Oktober 1707. Peristiwa itu pun menyebabkan tsunami yang telah menewaskan lebih dari 30.000 jiwa dan merusak hampir 30.000 bangunan.

Kala itu, gelombang tsunami tersebut menghantam pesisir Pasifik Kyushyu, Shikoku, dan Honshin. Selain itu, wilayah Osaka juga dilaporkan ikut rusak karena peristiwa ini.

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau Lisbon, Portugal, pernah dihantam tsunami. Bencana alam itu muncul akibat gempa bumi yang terjadi pada 1 November 1755. Peristiwa tsunami Lisbon itu masuk dalam salah satu bencana paling mematikan di benua Eropa.

Tsunami yang menghantam pantai Portugal, Spanyol, dan Maroko itu dipicu akibat gempa bumi bermagnitudo 8,5-9,0.

Bencana tsunami yang terjadi di masa lalu itu telah menewaskan lebih dari 60.000 jiwa, dan menghancurkan kota Lisbon. Bahkan, peristiwa itu menyebabkan kebakaran besar yang menyusul gempa.

Indonesia juga pernah dilanda tsunami di masa lalu. Peristiwa itu muncul akibat dari letusan Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883. Gelombang yang tingginya mencapai 40 meter itu menghantam pesisir Jawa dan Sumatra, serta menewaskan 36.000 orang.

Kekuatan yang dihasilkan dari gelombang tsunami ini menyapu bersih 165 desa pesisir. Bahkan dampaknya juga sampai ke negara lain seperti Sri Lanka dan India.

Gempa bumi yang terjadi di Lituya Bay sebesar 7,8 pada Juli 1958 memicu longsoran besar. Kala itu, longsor menjatuhkan 30 juta meter kubik batu. Akibatnya, muncul gelombang air tsunami yang sangat tinggi, yaitu 524 meter.

Tsunami tersebut menghantam teluk dan menyapu wilayah pesisir sekitar. Jutaan pohon pun ikut tumbang. Atas peristiwa itu, lima orang dilaporkan tewas. Di antaranya, ada sepasang suami istri yang berada di atas perahu.

Di masa lalu, Italia juga pernah dilanda tsunami. Peristiwa itu terjadi pada 9 Oktober 1963 di wilayah waduk Bendungan Vajont, Italia.

Peristiwa tersebut dipicu longsor akibat bagian puncak Monte Toc runtuh dan menjatuhkan sekitar 260 juta meter kubik batuan ke dalam bendungan. Akibatnya, gelombang air setinggi 235 meter muncul melampaui dinding bendungan.

Banjir pun ikut menerjang lembah di bawah bendungan itu dan menghancurkan beberapa desa. Sekitar 2.000 orang dilaporkan meninggal dunia. Kebanyakan dari mereka sedang tetidur ketika gelombang datang.

Gunung St. Helens yang berada di negara bagian Washington meletus pada 18 Mei 1980. Meletusnya gunung tersebut terjadi setelah adanya serangkaian peristiwa gempa selama beberapa bulan.

Peristiwa itu tak berhenti di situ saja. Gelombang air setinggi 240 meter pun muncul dipicu letusan gunung itu. Akibatnya, tsunami mengarah ke sisi Gunung Margaret dan menghantam cekungan di bawahnya.

14 orang dilaporkan meninggal dunia imbas dari bencana alam ini. Selain itu, muncul pula kerusakan secara luas di wilayah Pacific Northwest, termasuk negara bagian Oregon dan British Columbia.

Masyarakat Indonesia tentu tidak akan melupakan peristiwa tsunami yang pernah melanda Aceh. Peristiwa yang terjadi pada 26 Desember 2004 itu termasuk salah satu bencana alam paling mematikan dalam catatan sejarah.

Awalnya, peristiwa itu dipicu gempa bumi dengan magnitudo 9,1-9,3 yang terjadi di lepas pantai Sumatra. Dalam hitungan jam, gelombang tsunami menerjang berbagai negara di sepanjang Samudra Hindia, termasuk wilayah Aceh, Indonesia.

Atas peristiwa itu, 230.000 jiwa dilaporkan meninggal dunia di 14 negara. Aceh pun mengalami dampak terparah dengan ratusan ribu korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang muncul akibat peristiwa tsunami.

Gelombang dengan ketinggian hingga 30 meter itu menyapu bersih kawasan pesisir, meluluhlantakkan rumah dan sejumlah infrastruktur lain. Kerugian secara ekonomi akibat peristiwa ini pun terbilang sangat besar.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,0 sempat mengguncang wilayah Tohoku, Jepang. Peristiwa yang terjadi pada 11 Maret 2011 itu turut memicu datangnya tsunami dengan ketinggian hingga 40 meter.

Menurut laporan yang beredar, bencana itu juga menerjang reaktor nuklir Fukushima. Insiden itu akhirnya menyebabkan adanya bencana nuklir yang turut menambah kerusakan parah dan memunculkan bahaya bagi penduduk sekitar.

Selain mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur, bencana tsunami kala itu juga menewaskan lebih dari 15.500 jiwa. Ratusan ribu orang pun dilaporkan kehilangan tempat tinggalnya.

Pada bulan Juni 2017, peristiwa tanah longsor di Karrat Fjord, Greenland, ternyata memicu terjadinya gelombang air setinggi 90 meter. Bencana itu menghantam desa Nuugaatsiaq dan menyebabkan empat orang meninggal dunia serta 11 bangunan hancur.

Usut punya usut, longsoran itu berkaitan dengan es yang mencair akibat adanya perubahan iklim. Kejadian ini jelas menjadi salah satu tsunami terbesar yang terjadi di Greenland.

Itulah daftar tsunami terbesar di dunia yang terjadi sepanjang sejarah. Lewat artikel kali ini, kamu bisa tahu tentang peristiwa tsunami terbesar yang pernah ada.