- Berdiri atau duduk dalam waktu lama
Mengakibatkan Pembengkakan, Cek 5 Fakta Mengenai Edema Idiopatik

Apakah Mama pernah mendengar penyakit edema idiopatik?
Jenis penyakit ini adalah suatu sindrom akibat retensi cairan dan mengakibatkan pembengkakan di daerah tangan, kaki dan badan tanpa penyebab yang jelas.
Secara medis, edema idiopatik sering kali dikaitkan dengan diabetes, obesitas dan masalah emosional maupun depresi. Terutama pada perempuan.
Oleh sebab itu Mama perlu mengetahui 5 fakta mengenai edema idiopatik. Berikut informasi yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Apa saja penyebab edema idiopatik?

Sebenarnya edema idiopatik berada pada suatu kondisi yang tidak diketahui penyebabnya. Hingga kini penyebab edema idiopatik tidak diketahui secara pasti.
Namun secara patogenesis, edema idiopatik disebabkan oleh keluarnya cairan dari pembuluh darah kapiler. Berikut beberapa penyebab lainnya antara lain:
Duduk atau berdiri terlalu lama dapat menyebabkan cairan ekstra menumpuk di kaki, pergelangan kaki dan kaki bagian bawah. Biasanya terjadi terutama dalam kondisi cuaca panas.
- Insufisiensi vena
Ketika katup kecil di dalam vena kaki melemah, maka ini akan mengembangkan kondisi insufisiensi vena dan membuat lebih sulit bagi pembuluh darah untuk memompa darah kembali ke jantung. Pada akhirnya menyebabkan varises dan penumpukkan cairan berlebih.
- Penyakit paru-paru kronis
Jika seseorang memiliki penyakit paru-paru kronis yang parah seperti bronkitis kronis atau emfisema, maka kondisi tersebut berisiko mengalami edema idiopatik. Itu karena meningkatnya tekanan pada pembuluh darah yang mengalir dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Bahkan tekanan tambahan menyebabkan pembengkakan di kaki dan kaki.
- Gagal jantung kongestif
Rupanya, gagal jantung kongestif bisa membuat penumpukkan cairan di paru-paru dan bagian lain dari tubuh kamu. Pembengkakan di kaki adalah salah satu tanda umum gagal jantung kongestif.
- Kehamilan
Umumnya, selama kehamilan rahim memberi tekanan pada vena cava. Kondisi ini merupakan pembuluh darah utama yang membawa darah dari kaki kembali ke jantung. Nah, edema idiopatik juga disebabkan oleh kondisi yang lebih serius seperti preeklamsia. Biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
- Tubuh memiliki kadar protein rendah
Malnutrisi, penyakit ginjal dan penyakit hati dapat menyebabkan rendahnya kadar protein dalam darah. Ketika kamu tidak memiliki cukup protein darah yang disebut albumin, cairan ini bocor dan mengakibatkan edema idiopatik di kaki.
Selain itu, edema idiopatik juga terjadi karena:
- Gangguan fungsi hormonal pada hipotalamus
- Retensi garam
- Sindrom kebocoran pembuluh darah kapiler
- Penggunaan obat diuretik kronis
- Beberapa faktor lain seperti penggunaan hormon antidiuretik, gangguan kelenjar tiroid dan gangguan sistem renin-angiotensin-aldosteron
2. Apa saja gejala dari edema idiopatik?

Edema idiopatik adalah pembengkakan yang mempengaruhi bagian mana pun dari tubuh. Mungkin lebih cenderung terjadi pada area tangan dan kaki.
Akan tetapi, gejala edema idiopatik sering kali memburuk pada saat siang hari dan berkurang atau menghilang pada saat malam hari.
Bahkan karena terdapat fluktuasi cairan pada siang dan malam hari, banyak orang dengan edema idiopatik menemukan bahwa beratnya sekitar dua kilogram. Ini biasa terjadi lebih banyak di malam hari dibandingkan dengan pagi hari.
Namun secara umum, berikut gejala dan ciri edema idiopatik:
- Bengkak di bagian payudara dan wajah
- Kulit yang mengkilat
- Kulit yang berubah menjadi lesung setelah ditekan
- Kenyal pada engkel, wajah atau mata
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Lesu dan linglung
- Bagian tubuh terasa sakit dan sendi kaku
- Tangan dan pembuluh leher yang tampak penuh
- Perubahan kebiasaan buang air besar
- Kelainan visual
Gejala edema tergantung pada penyebab yang mendasarinya, jenis edema dan di mana lokasi edema idiopatik itu sendiri.
3. Bagaimana diagnosis edema idiopatik?

Diagnosis edema idiopatik sendiri biasanya ditegakkan apabila penyebab lain dari edema tidak bisa dibuktikan.
Dilansir dari Medicinenet, untuk mendiagnosis edema idiopatik pertama-tama dokter akan menanyakan serangkaian pertanyaan tentang gejala dan riwayat kesehatan kamu. Kemudian melakukan pemeriksaan fisik.
Namun ketika dibutuhkan informasi lebih lanjut, dokter meminta pasien melakukan salah satu dari tes. Salah satunya sinar-X dan elektrokardiogram (EKG).
Sedangkan penyebab lain edema idiopatik dapat ditentukan dengan cara:
- Mengevaluasi fungsi organ jantung, hati dan ginjal
- Mengevaluasi konsentrasi serum albumin di dalam plasma
- Mengevaluasi tekanan vena jugular
Bila tidak terdapat gangguan pada evaluasi tersebut, maka diagnosis edema idiopatik dapat diterapkan.
4. Bagaimana pengobatan edema idiopatik?

Sayangnya, edema idiopatik termasuk penyakit yang sulit disembuhkan atau terkadang tidak dapat disembuhkan.
Tapi dalam kebanyakan kasus, edema idiopatik ringan hilang dengan sendirinya. Bahkan kamu juga bisa mempercepat pemulihan dengan melakukan pengobatan rumahan.
Namun khusus edema idiopatik yang lebih parah, mungkin memerlukan obat jenis diuretik untuk membantu tubuh membuang kelebihan cairan.
Jadi pemberian diuretik harus dilakukan dan dievaluasi secara hati-hati. Bahkan beberapa modalitas terapi lain juga bisa dilakukan.
5. Bagaimana pencegahan edema idiopatik?

Meski tidak ada obat khusus untuk edema idiopatik, memiliki diet sehat yang rendah garam dapat membuat perbedaan nyata.
Sementara untuk membantu mencegah edema idiopatik, dokter mungkin menyarankan kamu agar tetap aktif secara fisik.
Namun sebagai tambahan, kamu dapat meninggikan kaki saat duduk atau berbaring. Kenakan juga stoking penopang jika kamu mengalami edema idiopatik pada kaki.
Sedangkan dukungan lain juga difokuskan guna mencegah timbulnya edema idopatik, caranya dengan:
- Menghindari berdiri terlalu lama
- Mengompres untuk mengurangi bengkak pada pergelangan kaki dan kaki
- Mengurangi berat badan secara bertahap
- Menjalani diet edema idiopatik dengan membatasi asupan garam
- Menambah asupan kalium melalui makanan seperti pisang dan tomat
Nah, itulah 5 fakta mengenai edema idiopatik. Berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami gejala edema idiopatik yang telah disebutkan di atas, ya!



















