Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Vaksin Kanker Rusia Klaim 100% Efektif, Uji Coba di Indonesia?

ilustrasi vaksin
Pexels/Tara Winstead
Intinya sih...
  • Vaksin Enteromix: teknologi mRNA yang dipersonalisasi.
  • Efikasi "100 Persen" dan keamanan bagi pasien secara berulang.
  • Uji klinis mulai di fase I: mengarah ke uji lebih besar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Peneliti hingga kini selalu berinovasi untuk menemukan obat baru dari berbagai penyakit. Kabar terbaru dari dunia medis tengah menyita perhatian karena ilmuwan Rusia melalui Federal Medical and Biological Agency (FMBA) mengklaim sukses mengembangkan vaksin kanker berbasis mRNA bernama Enteromix. 

Vaksin ini disebut mampu mengecilkan ukuran tumor hingga 80 persen dan bahkan menunjukkan klaim efikasi mencapai 100 persen dalam uji praklinis.

Menariknya, dalam keterangan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, (sebelum reshuffle) mengungkapkan bahwa Indonesia membuka peluang untuk ikut serta dalam uji klinis vaksin ini. Pemerintah bahkan sudah mengirim tim khusus untuk mempelajari lebih lanjut potensi kerja sama dengan Rusia tersebut.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai fakta vaksin kanker Rusia klaim 100% efektif, uji coba di Indonesia?

1. Vaksin Enteromix: teknologi mRNA yang dipersonalisasi

ilustrasi vaksin
Pexels/RF._.studio _

Enteromix adalah vaksin kanker berbasis mRNA yang dikembangkan oleh Federal Medical and Biological Agency (FMBA) Rusia. Vaksin ini dirancang secara personal dengan menyesuaikan RNA individu pasien berdasarkan profil tumor mereka, sehingga melatih sistem imun tubuh mengenali dan menyerang sel kanker dengan lebih spesifik. 

Dikutip dari Forbes India, pendekatan ini dinilai jauh lebih aman dibanding kemoterapi dan radiasi karena minim efek samping dan sangat tepat sasaran.

Hasil uji praklinis dan fase I awal menunjukkan efektivitas luar biasa dengan aktivasi respons imun pada semua peserta, serta efek mengecilkan tumor sebesar 60–80% dalam banyak kasus. Skala uji dalam percobaan awal melibatkan 48 pasien dengan kanker kolorektal. Meski demikian, para ahli menekankan bahwa jumlah peserta masih kecil, sehingga hasil ini belum dapat digeneralisasi secara luas.

2. Efikasi "100 Persen" dan keamanan bagi pasien secara berulang

ilustrasi vaksin
Pexels/cottonbro studio

Menurut pernyataan resmi FMBA, dikutip dari Forbes India, vaksin Enteromix telah menunjukkan 100 persen efek terhadap respon imun dan keselamatan penggunaannya bahkan ketika diberikan berulang kali. Klaim ini diumumkan dalam forum ekonomi besar seperti SPIEF dan EEF di Rusia, serta disebarluaskan melalui Sputnik dan media global.

Dokumen dan siaran menekankan bahwa vaksin ini siap untuk aplikasi klinis selanjutnya, setelah menunjukkan penurunan tumor yang signifikan dan pertumbuhan tumor yang lebih lambat, tergantung jenis kankernya. 

Penerapan awal difokuskan pada kanker kolorektal, dengan varian lain yang sedang dikembangkan untuk glioblastoma dan melanoma.

3. Uji klinis mulai di fase I: mengarah ke uji lebih besar

ilustrasi vaksin
Freepik

Fase I dari uji klinis untuk Enteromix telah dimulai sekitar Juni 2025 dengan melibatkan 48 sukarelawan, seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Pasien tersebut terutama penderita kanker kolorektal. 

Hasil pada tahap ini diyakini meyakinkan oleh pihak FMBA dan membuka jalan untuk regulasi berikutnya. Namun, masih diperlukan uji lanjutan di tingkat fase II dan III di berbagai pusat klinis serta populasi yang lebih besar agar klaim efikasi dan keamanan dapat divalidasi secara lebih robust secara ilmiah dan terakui secara global.

4. Indonesia pertimbangkan uji klinis Enteromix

ilustrasi vaksin
Freepik

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (sebelum reshuffle) menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah merespons klaim efektivitas 100% oleh Enteromix dengan mengirimkan tim studi untuk mengevaluasi kemungkinan melakukan uji klinis di Indonesia. 

Kerja sama ini juga melibatkan Sputnik, yang mengurusi pengumuman global vaksin tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari strategi penguatan kolaborasi internasional dalam inovasi kesehatan, sekaligus upaya untuk memastikan vaksin yang dikembangkan sesuai dengan kondisi genetik dan epidemiologi lokal Indonesia. 

Potensi transfer teknologi dan akses awal melalui keterlibatan langsung menjadi keuntungan strategis dalam skema ini, dikutip dari ANTARA News

5. Deretan negara yang ikut dalam perjalanan uji klinis

ilustrasi vaksin
Freepik

Secara global, riset vaksin kanker berbasis mRNA sedang berkembang pesat dan melibatkan banyak perusahaan besar seperti BioNTech, Moderna, maupun CureVac, yang telah mencapai tahap uji fase II atau III untuk berbagai jenis kanker lainnya. Lembaga kesehatan seperti NHS di Inggris juga tengah meluncurkan uji skala besar untuk vaksin kustom guna memperkuat kemampuan imun pasien kanker secara luas.

Di Indonesia sendiri, Menkes Budi Gunadi Sadikin (sebelum reshuffle) menegaskan bahwa keterlibatan dalam uji klinis internasional, seperti untuk vaksin TB M72-AS01E, penting demi memastikan hasil yang sesuai bagi masyarakat lokal. Tujuannya agar tidak terulang lagi kasus adopsi vaksin yang kurang pas, seperti yang pernah terjadi pada vaksin malaria.

Itulah tadi fakta vaksin kanker Rusia klaim 100% efektif, uji coba di Indonesia ada kemungkinan. Wah, apa benar? Kita tunggu kelanjutannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

Review INNISFREE Green Tea Ceramide Milk Essence, Lembap dalam 3 Detik

05 Des 2025, 15:07 WIBLife