Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Gejala dan Pencegahan Influenza A (H1N1), Rentan Menyebar di Musim Pancaroba

gambar orang sakit flu (freepik.com/krakenimages.com)
freepik/krakenimages.com
Intinya sih...
  • Influenza A ditandai dengan demam tinggi, batuk, pilek, nyeri otot, dan sakit kepala. Penularan terjadi melalui percikan air liur atau lendir serta benda-benda yang terkontaminasi.
  • Gejala influenza A meliputi demam tinggi mendadak, batuk, sakit tenggorokan, hingga gejala berat seperti sesak napas. Diagnosis biasanya dilakukan melalui tes PCR atau swab hidung dan tenggorokan.
  • Kasus influenza di Malaysia mengalami lonjakan signifikan dengan ribuan siswa terinfeksi. Pemerintah mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran lebih luas dengan imbauan kesehatan dan pengawasan ketat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim pancaroba sering kali membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk influenza A (H1N1) yang kembali menjadi sorotan.

Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat melemahkan sistem imun, sehingga virus lebih mudah menyebar dan menyerang siapa saja, terutama anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah. 

Jika tidak dikenali sejak dini, flu jenis ini bisa berkembang menjadi komplikasi serius. Maka dari itu, penting untuk mengetahui gejala dan cara pencegahan Influenza A.

Simak pembahasannya telah Popmama.com siapkan. 

1. Apa itu Influenza A?

ilustrasi influenza (pixabay.com/Mojpe)
pixabay/Mojpe

Mengutip dari laman MedPark Hospital, influenza A ditandai dengan munculnya demam tinggi secara tiba-tiba yang disertai batuk, pilek, nyeri otot, hingga sakit kepala. 

Gejala ini bisa datang dengan cepat dan membuat penderitanya merasa sangat tidak nyaman dalam waktu singkat. Penularan virus ini terjadi melalui percikan air liur atau lendir saat penderita batuk dan bersin. 

Tak hanya dari kontak langsung, virus juga bisa menyebar lewat benda-benda yang terkontaminasi seperti gagang pintu, ponsel, atau meja kerja. 

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka bisa tertular hanya dengan menyentuh permukaan benda yang sudah terpapar virus dan kemudian menyentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Virus influenza A mampu bertahan selama beberapa jam di udara maupun di berbagai permukaan benda. Hal ini membuat risiko penularan semakin tinggi, terutama di tempat umum yang sering dikunjungi banyak orang seperti sekolah, kantor, hingga transportasi publik. 

Lingkungan yang padat dan sirkulasi udara yang buruk bisa mempercepat penyebaran virus ini tanpa disadari. Masa inkubasi influenza A berlangsung sekitar 1–3 hari. Uniknya, seseorang sudah bisa menularkan virus bahkan sebelum gejala apa pun muncul. 

Kondisi inilah yang membuat penyebarannya sulit dikendalikan karena banyak orang yang tampak sehat namun sebenarnya sudah membawa virus dan tanpa sadar menularkannya ke orang lain.

2. Gejala Influenza A

ilustrasi infeksi influenza (unsplash.com/Engin Akyurt)
unsplash/Engin Akyurt

Banyak orang mengira bahwa influenza A sama seperti flu biasa, padahal gejalanya bisa jauh lebih berat dan muncul secara tiba-tiba. 

Karena itulah, penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. Gejala umum yang sering muncul antara lain:

  • Demam tinggi mendadak dengan suhu sekitar 38–40°C
  • Rasa menggigil disertai keringat berlebih
  • Batuk yang bisa bersifat kering maupun berdahak
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Sakit kepala yang cukup intens
  • Nyeri otot dan sendi
  • Tubuh terasa sangat lemas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare ringan

Selain itu, ada pula gejala yang tergolong berat dan harus segera mendapatkan perhatian medis, seperti:

  • Demam tinggi yang tidak kunjung turun lebih dari satu minggu
  • Sesak napas
  • Napas yang terasa cepat atau disertai nyeri dada
  • Detak jantung yang meningkat dengan tekanan darah menurun

Pada anak-anak, gejala bisa disertai kejang akibat demam, dan beberapa penderita menunjukkan gejala pneumonia seperti batuk berat dan napas yang pendek. Jika beberapa gejala tersebut mulai terasa, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter. 

Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan laboratorium seperti tes PCR atau swab pada hidung dan tenggorokan guna mendeteksi keberadaan virus influenza tipe A secara akurat.

3. Ribuan mahasiswa di Malaysia terinfeksi influenza

pexels/Nothing Ahead
pexels/Nothing Ahead

Kasus influenza di Malaysia mengalami lonjakan signifikan hingga membuat beberapa sekolah terpaksa diliburkan sementara. 

Menurut laporan dari Kementerian Pendidikan Malaysia, sekitar 6.000 siswa diketahui terinfeksi virus influenza yang menyebar di berbagai wilayah. 

Penyebaran virus ini tidak hanya terpusat di satu lokasi, tetapi terjadi di banyak area secara bersamaan, menunjukkan tingkat penularan yang cukup mengkhawatirkan.

“Pekan lalu, sekitar enam ribu siswa terinfeksi influenza. Hal ini tidak terjadi di satu area saja tapi banyak wilayah,” ujar Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan Malaysia, Mohd Azam, dikutip dari The Rakyat Post, Jumat (17/10/2025).

Kondisi ini membuat pemerintah mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran lebih luas, terutama di lingkungan sekolah yang menjadi tempat berkumpulnya banyak siswa.

Sebagai upaya pencegahan, pemerintah Malaysia mengimbau seluruh sekolah untuk mematuhi pedoman kesehatan yang telah ditetapkan. 

Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain mewajibkan penggunaan masker, membatasi aktivitas dalam kelompok besar, serta meningkatkan pengawasan terhadap kondisi kesehatan siswa. 

Kementerian Kesehatan Malaysia juga mencatat adanya 93 klaster penularan influenza dalam waktu satu minggu, meningkat tajam dibandingkan hanya 14 klaster pada pekan sebelumnya.

Peningkatan jumlah klaster ini menjadi sinyal bahwa penularan terjadi dengan sangat cepat, terutama di lingkungan padat aktivitas. 

Dengan meningkatnya kewaspadaan, pemerintah berharap penyebaran virus dapat dikendalikan sebelum berdampak lebih luas pada sistem pendidikan dan kesehatan masyarakat.

4. Cara pencegahan agar terhindar dari Influenza A

freepik/benzoix
freepik/benzoix

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara pencegahan agar terhindar dari Influenza A, antara lain:

  • Vaksinasi flu tiap tahun

Vaksinasi tahunan adalah langkah paling utama untuk mengurangi risiko tertular influenza maupun komplikasi seriusnya. Vaksin ini dirancang untuk melawan jenis virus influenza yang paling mungkin menyebar pada musim tertentu.

  • Menjaga kebersihan tangan dan kebiasaan respiratori (tetesan pernapasan)

Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, setidaknya selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau dengan bagian siku (bukan tangan). Buang tisu bekas dengan benar lalu cuci tangan kembali.

  • Menghindari kontak dekat dengan orang sakit dan menjaga jarak fisik bila perlu

Bila memungkinkan, kurangi interaksi dekat dengan orang yang menunjukkan gejala flu (batuk, pilek). Bila berada di kerumunan atau ruangan tertutup dengan banyak orang, gunakan masker dan jaga jarak minimal 1–2 meter bila memungkinkan. 

  • Membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh

Karena virus influenza dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa jam, penting untuk sering membersihkan benda-benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, meja, tombol elevator, ponsel, keyboard, dsb.

Gunakan disinfektan yang sesuai dan pastikan permukaannya sudah dibersihkan terlebih dahulu sebelum disinfeksi. 

  • Memperbaiki sirkulasi udara dan ventilasi ruangan

Ruangan dengan sirkulasi udara baik cenderung mengurangi konsentrasi virus di udara. Jika memungkinkan, buka jendela agar udara segar masuk.Hindari berada lama di ruang tertutup dengan ventilasi buruk saat musim flu.

  • Isolasi diri jika sakit dan menggunakan masker bila perlu

Jika mulai merasa gejala flu atau telah terinfeksi, sebaiknya tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain agar tidak menulari orang lain. 

Bila harus berinteraksi atau berada di luar saat gejala sudah muncul, gunakan masker yang pas (misalnya N95 atau jenis masker pelindung lainnya) untuk mengurangi penyebaran tetesan pernapasan.

Demikian pembahasan mengenai gejala dan cara pencegahan Influenza A yang rentan menyebar di musim pancaroba. Semoga Mama dan keluarga senantiasa sehat selalu, ya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

35 Pilihan Oleh-Oleh Khas Bandung yang Populer dan Banyak Diminati

19 Nov 2025, 14:03 WIBLife