Hongki FT Island Sakit Kulit Langka selama 20 Tahun, Operasi 8 Kali

- Lee Hongki melakukan delapan kali operasi karena hidradenitis suppurativa, meninggalkan banyak bekas luka
- Bisul pernah pecah secara tiba-tiba hingga membuat pakaiannya berdarah dan bernanah
- Kondisi Hongki masih memerlukan perawatan jangka panjang meskipun bisa mereda seiring bertambahnya usia
Vokalis grup band K-Pop FT Island, Lee Hongki, belakangan membagikan kisah mengenai kondisi kesehatannya yang selama ini jarang diketahui publik.
Dalam episode terbaru variety show My Little Old Boy yang tayang pada 15 Juni 2025 lalu, ia mengungkap telah bertahun-tahun hidup dengan kelainan kulit langka.
Penyakit kronis tersebut bernama hidradenitis suppurativa, yaitu gangguan kulit yang menyebabkan munculnya benjolan berisi nanah sangat menyakitkan, terutama di area tubuh dengan banyak kelenjar keringat seperti ketiak dan bokong.
Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas informasi seputar Hongki FT Island sakit kulit langka selama 20 tahun.
1. Telah melakukan delapan kali operasi hingga meninggalkan banyak bekas luka

Dalam kasus yang berat, seseorang yang mengidap hidradenitis suppurativa berpotensi memiliki benjolan bisa pecah dan membentuk saluran di bawah kulit, Hal tersebut dapat menyebabkan infeksi berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Akhir-akhir ini aku merasakan sensasi yang familiar di dekat ketiak," kata Lee Hongko mengutip dari All KPop.
"Aku juga ingin memeriksa bagian bokongku, jadi aku datang ke rumah sakit," lanjutnya.
Penyakit ini sangat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, termasuk Hongki yang mengaku telah menjalani delapan kali operasi sejak usia remaja.
"Aku punya banyak bekas luka operasi. Karena itu, aku jarang sekali pergi ke sauna atau pemandian umum," ungkapnya.
2. Bisul pernah pecah secara tiba-tiba hingga membuat pakaiannya berdarah dan bernanah

Salah satu pengalaman yang masih membekas baginya terjadi saat ia masih duduk di bangku sekolah menengah. Kala itu, sebuah bisul tiba-tiba pecah di tengah kelas, yang mana menyebabkan seragam sekolahnya basah oleh darah dan nanah.
"Waktu itu aku bahkan tidak terpikir untuk ke rumah sakit. Aku langsung pulang," kenangnya.
3. Masih butuh perawatan, namun kondisinya bisa mereda seiring berjalannya usia

Dokter yang menanganinya mengungkapkan kalau Hongki pernah datang dengan bisul sebesar kepalan tangan, sehingga harus segera ditangani.
Dalam pemeriksaan terbarunya, ditemukan tanda-tanda pertumbuhan bisul baru di bawah ketiaknya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi Hongki masih memerlukan perawatan jangka panjang.
Dokter menjelaskan bahwa penyakit ini cenderung mereda seiring bertambahnya usia, terutama ketika kadar hormon laki-laki mulai menurun di usia 40-an.
Kini, Hongki tengah bersiap untuk tampil di berbagai festival musik dan mulai lebih memperhatikan kondisi kesehatannya.
"Bukan sekadar masalah kulit. Penyakit ini bisa mengacaukan hidup seseorang," tegasnya.
"Karena itu, sangat penting untuk mengenal gejalanya sejak awal."
Di sisi lain, gaya hidup Hongki juga ikut disorot. Pola makan tinggi lemak dari makanan cepat saji, konsumsi alkohol, dan penggunaan rokok elektrik disebut sebagai faktor-faktor yang dapat memperburuk kondisinya.
Tim medis pun merekomendasikan perubahan gaya hidup agar kondisinya lebih terkendali.
4. Apa itu Hidradenitis Suppurativa yang dialami Lee Hongki?

Hidradenitis suppurativa adalah penyakit kulit kronis yang memicu peradangan pada kelenjar keringat, terutama di area tubuh yang sering bergesekan atau lembap, seperti ketiak, selangkangan, bokong, bawah payudara, dan bagian dalam paha.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya benjolan merah yang terasa nyeri, luka atau abses berisi nanah, terbentuknya saluran di bawah permukaan kulit (fistula) yang saling terhubung, serta bekas luka atau jaringan parut yang menetap.
Benjolan dapat muncul berulang kali di lokasi yang sama dan cenderung memburuk seiring berjalannya waktu jika tidak ditangani secara tepat. Meskipun penyebab pasti dari hidradenitis suppurativa belum sepenuhnya dipahami, sejumlah faktor diketahui turut berperan.
Salah satunya adalah peradangan pada akar rambut yang menyebabkan penyumbatan pori-pori, sehingga memicu terbentuknya benjolan dan abses. Selain itu, bisa juga akibat faktor genetik dan hormon. Umunya, penyakit ini muncul pertama kali setelah fase pubertas.
5. Cara terhindar dari Hidradenitis Suppurativa

Meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah hidradenitis suppurativa (HS), beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kambuh dan memperlambat perkembangan penyakit ini. Berikut di antaranya:
Jaga Berat Badan Ideal: Berat badan berlebih dapat meningkatkan gesekan antar lipatan kulit dan memperburuk peradangan. Menurunkan berat badan terbukti bisa mengurangi gejala HS.
Berhenti Merokok: Merokok dapat memperparah kondisi kulit dan menghambat penyembuhan luka. Berhenti merokok bisa membantu mencegah kekambuhan.
Gunakan Pakaian Longgar dan Menyerap Keringat: Hindari pakaian ketat yang menahan panas dan lembap. Pilih bahan seperti katun atau kain yang bisa menyerap keringat dengan baik untuk mengurangi iritasi.
Jaga Kebersihan Kulit dengan Lembut: Cuci area rawan (ketiak, selangkangan, bokong) dengan sabun antiseptik ringan. Jangan menggosok terlalu keras dan selalu keringkan dengan cara ditepuk.
Hindari Mencukur atau Mengiritasi Kulit: Mencukur atau waxing di area sensitif bisa menyebabkan luka dan memperburuk kondisi. Gunakan alat trimming elektrik jika perlu.
Pola Makan Sehat dan Anti-Peradangan: Kurangi makanan olahan, tinggi gula, dan lemak jenuh. Perbanyak sayuran, buah, ikan berlemak, serta air putih. Beberapa penderita juga merasa lebih baik setelah menghindari susu atau gluten.
Kelola Keringat dan Kelembapan: Segera ganti pakaian setelah berkeringat dan jaga area kulit tetap kering. Gunakan antiperspirant non-alkohol jika tidak menyebabkan iritasi.
Atasi Stres dan Tidur Cukup: Stres bisa memicu kekambuhan. Lakukan relaksasi seperti meditasi, olahraga ringan, atau yoga, dan usahakan tidur cukup setiap malam (7–9 jam).
Lakukan Pemeriksaan Dini: Jika muncul benjolan nyeri di area rawan, segera konsultasi ke dokter. Penanganan dini mencegah abses besar dan bekas luka permanen.
Nah, itu dia informasi seputar Hongki FT Island sakit kulit langka selama 20 tahun. Bagaimana menurut pendapat Mama?