Kenapa Remaja Zaman Dulu Terlihat Lebih Tua? Ini Alasannya

- Paparan rokok dan polusi udara meningkatkan penuaan kulit
- Sinar matahari tanpa perlindungan menyebabkan keriput dini pada remaja
- Gaya berpakaian old fashioned dan teknologi fotografi membuat wajah terlihat lebih tua
Ma, pernah nggak sih Mama melihat foto-foto orang tua kita saat masih remaja dan bertanya-tanya, “Kok umur 17 tahun sudah kelihatan kayak 30-an ya?”
Fenomena ini sering disebut dengan “retrospective aging”, kesan bahwa orang di masa lalu tampak lebih tua dibandingkan usia sebenarnya. Ternyata, ada banyak faktor sosial, kesehatan, hingga teknologi yang memengaruhi persepsi ini.
Dalam artikel ini Popmama.com akan menjelaskan kenapa remaja zaman dulu terlihat lebih tua. Yuk, disimak!
1. Paparan rokok dan polusi yang lebih tinggi

Pada era 1950-an hingga 1970-an, merokok adalah hal biasa, bahkan dilakukan di ruang publik maupun rumah. Bahkan sekitar setengah dari seluruh warga Kanada dan Amerika melaporkan bahwa mereka memiliki kebiasaan merokok yang tinggi.
Studi McGill University menyebutkan, kebiasaan ini mempercepat penuaan kulit karena mengurangi aliran darah dan produksi kolagen. Kebiasaan merokok ini menyebabkan cigarettes skin, yaitu kulit yang terlihat tampak keabu-abuan dan berkerut.
Ditambah polusi udara dari industri yang belum terkontrol seperti hidrokarbon aromatik polisiklik, ozon, dan partikel debu yang terpapar di wajah remaja saat itu membuatnya lebih terlihat tua.
2. Sinar matahari tanpa perlindungan

Selain terpapar oleh zat-zat adiktif dari asap rokok remaja zaman dulu juga terlihat lebih tua karena disebabkan oleh sinar ultraviolet.
Menurut thepremierdaily.com, remaja dulu juga banyak menghabiskan waktu di luar ruangan tanpa sunscreen. Paparan UV menyebabkan kulit cepat kusam, muncul bintik matahari, hingga keriput dini. Kini, kesadaran akan pentingnya tabir surya jauh lebih tinggi.
3. Bergaya old fashioned membuat terlihat lebih tua

Foto lama menunjukkan remaja mengenakan jas, rok panjang, atau kemeja formal yang identik dengan orang dewasa. Mode ini otomatis memberi kesan mereka lebih tua dari usia sebenarnya.
Penting untuk berpakaian sesuai dengan gaya yang sesuai. Gaya rambut yang mengikuti mode saat ini pun juga akan terlihat kuno di masa mendatang. Sama seperti melihat gaya rambut 1960-an, gaya tersebut juga tampak kuno di jaman sekarang.
Seperti yang dikatakan Gwenda Harmon kepada dazeddigital.com, bahwa gaya rambut tertenu di tahun 80-an membuat beberapa anak muda terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Selain gaya rambut gaya berpakaian juga menjadi faktor utama kenapa anak remaja dulu terlihat lebih tua.
4. Teknologi Fotografi yang Membuat Wajah Lebih “Tua”

Kamera zaman dulu punya kontras tinggi dan tidak memaafkan detail garis wajah. Hal ini, memperkuat tampilan kerutan atau tekstur kulit yang mungkin sebenarnya belum terlalu menonjol.
Menurut vocalmedia.com, senyum lebar yang jarang ditunjukkan dengan ekspresi kaku juga menambah kesan serius sehingga wajah tampak lebih tua. Gabungan dari faktor teknis dan ekspresi inilah yang membuat wajah tampak lebih berumur.
5. Minimnya tingkat untuk merawat diri

Tak seperti sekarang maraknya informasi perawatan diri yang mudah diakses, mulai dari anak muda hingga orang dewasa mereka berbondong-bondong untuk menjaga kesehatan kulit dan penampilan.
Bebagai perawatan kecantikan hingga bedah plastik dilakukan demi mempunyai kulit sehat dan awet muda. Berbeda dengan zaman dulu, kesadaran akan pentingnya perawatan diri masih sangat terbatas. Informasi seputar skincare, pola hidup sehat, hingga perawatan dermatologis belum tersebar luas.
Dilansir melalui dazeddigital.com, menurut Dr. Anil Shah, seorang transplantasi rambut, laki-laki pun kini semakin terbuka dengan prosedur kosmetik untuk menunjang penampilannya dan memperbaiki peluang dalam dunia kerja.
6. Efek “retrospective aging” di otak kita

Seseorang psikolog menyebut fenomena ini terjadi karena otak mengaitkan gaya lama orang orang zaman dulu dengan, potongan rambut atau kacamata vintage. Padahal usia mereka saat difoto mungkin baru 16–18 tahun.
Sehingga ketika melihat foto-foto lama seseorang, otak kita mengira mereka berusia lebih tua. Fenomena ini menunjukkan bahwa presepsi kita terhadap usia sangat dipengaruhi oleh konteks visual dan budaya.
Apa yang kita anggap tua saat ini, bisa jadi akan dianggkap muda di masa depan, tergantung pada tren dan standar kecantikan saat itu.
7. Gaya hidup dan pola makan

Tak kalah penting, gaya hidup dan pola makan juga turut berperan penting dalam penampilan fisik. Masakan fast food, kurng olahraga, dan kebiasaan begadang bisa mempercepat proses penuaan.
Dulu, meskipun aktivitas fisik lumayan tinggi, pola makan tinggi gula dan lemak serta kurangnya suplmen dan vitamin juga berdampak pada kulit dan energi tubuh.
Saat ini, banyak remaja lebih sadar akan pentingnya nutrisi seimbang serta gaya hidup yang baik akan membantu menjaga penampilan tetap fresh dan awet muda lebih lama.
Nah, itu tadi merupakan penjelasan kenapa remaja zaman dulu terlihat lebih tua. Semoga rasa penasaran Mama terjawab ya.



















