Kenapa Bayi Suka Memasukkan Benda ke Mulutnya?

Pernah nggak, Ma, merasa bingung atau bahkan panik saat melihat si Kecil memasukkan apa pun ke dalam mulutnya? Entah itu mainan, ujung selimut, remot TV, atau bahkan jari kaki mungilnya yang gemas itu. Seolah semua benda di sekitarnya layak untuk dicoba dan tak ada satupun yang luput dari jelajah mulut si bayi.
Kebiasaan ini sering kali bikin Mama harus ekstra siaga setiap saat. Sedikit lengah, tahu-tahu ada benda asing yang sudah nyaris tertelan. Kadang bikin stres juga, apalagi kalau yang dimasukkan bukan benda bersih atau aman. Tapi anehnya, makin dilarang, makin semangat juga si Kecil memasukkannya lagi dan lagi.
Mungkin muncul pertanyaan di benak Mama, kenapa, ya, bayi melakukan ini terus-menerus? Apakah ini wajar? Apakah ada kaitannya dengan rasa lapar, atau justru ada hal lain yang belum Mama sadari?
Nah, daripada menerka-nerka sendiri, kini Popmama.com sudah merangkum alasan kenapa bayi suka memasukkan benda ke mulutnya. Yuk, Ma, disimak!
Kenapa Bayi Suka Memasukkan Benda ke Mulutnya?

Bayi cenderung memasukkan hampir semua benda ke dalam mulut karena ini adalah cara utama mereka mengenali dunia di sekitar. Melalui mulut, mereka bisa memahami tekstur, bentuk, bahkan rasa dari benda yang dijangkau. Proses ini merupakan bagian dari eksplorasi sensorik alami yang dilakukan bayi untuk mempelajari segala sesuatu di sekitarnya, Ma!
Selain itu, bayi memang terlahir dengan beberapa refleks bawaan, yaitu gerakan otomatis tubuh sebagai respons terhadap rangsangan tertentu. Salah satu refleks yang umum terkait dengan kebiasaan ini adalah refleks mengisap atau menggigit, yang membantu mereka merespons sensasi yang muncul di sekitar area mulut, termasuk saat ada benda asing masuk.
Alasan Kenapa Bayi Suka Memasukkan Benda ke Mulutnya

Nah, setelah tahu kalau kebiasaan ini ternyata umum banget terjadi pada bayi, mungkin Mama jadi penasaran, sebenarnya apa alasan di balik mereka yang suka banget memasukkan benda ke mulut? Yuk, kita bahas lebih dalam alasan di balik perilaku ini!
Teething (tumbuh gigi)
Salah satu alasan paling umum kenapa bayi suka memasukkan benda ke mulut adalah karena mereka sedang mengalami proses tumbuh gigi, atau yang dikenal dengan teething. Saat gigi mulai tumbuh, gusi bayi bisa terasa gatal, nyeri, atau tidak nyaman. Untuk meredakan rasa tersebut, si Kecil akan mencari benda yang bisa digigit atau dikunyah, seperti mainan, teether, atau bahkan jari mereka sendiri. Aktivitas ini membantu mereka merasa lebih nyaman dan juga sekaligus melatih otot rahangnya.
Menstimulasi sistem imun
Menariknya, Ma, kebiasaan bayi memasukkan benda ke mulut juga diyakini bisa membantu proses perkembangan sistem imun mereka. Saat bayi terpapar kuman atau bakteri dalam jumlah kecil lewat benda-benda yang dimasukkan ke mulut, tubuh mereka belajar mengenali dan merespons ancaman tersebut.
Proses ini bisa membantu membentuk kekebalan alami si Kecil terhadap lingkungan sekitarnya. Namun, bukan berarti Mama membiarkan bayi memasukkan apa saja ke mulut, ya! Karena kebersihan tetap harus dijaga, tapi nggak perlu terlalu panik selama benda yang disentuh aman dan bersih.
Mengunyah membantu mengenal tekstur
Mengunyah ternyata punya peran penting dalam proses belajar bayi, Ma. Lewat aktivitas ini, bayi bisa mengenal dunia sekitarnya melalui sensasi sentuhan dan rasa di dalam mulut. Ini bukan cuma soal kebiasaan, tapi juga bagian dari perkembangan sensorik yang mendukung pertumbuhan kognitif dan fisik mereka, sekaligus menumbuhkan rasa ingin tahu alami.
Selain itu, kebiasaan mengunyah juga membantu bayi terbiasa dengan keberadaan tekstur padat di dalam mulut. Jadi, ketika nanti tiba waktunya beralih ke makanan padat, mereka sudah tidak terlalu kaget dan proses peralihannya bisa berjalan lebih lancar.
Self shooting
Selain untuk mengeksplorasi dan meredakan rasa tidak nyaman saat tumbuh gigi, memasukkan benda ke mulut juga bisa menjadi cara bayi menenangkan diri, lho, Ma. Hal ini disebut dengan self-soothing. Ketika merasa lelah, bosan, atau butuh rasa aman, bayi cenderung menghisap atau menggigit benda-benda di sekitarnya sebagai bentuk mencari kenyamanan. Sama seperti kebiasaan menghisap jempol, aktivitas ini membantu si Kecil merasa lebih tenang dan nyaman secara emosional.
Kapan Bayi Berhenti Memasukkan Benda ke Mulut?

Kebiasaan bayi mengunyah atau memasukkan benda ke mulut memang paling sering terlihat di usia bayi dan balita, Ma. Namun, perilaku ini akan berkurang seiring pertumbuhan mereka, kok.
Berikut eksplorasi kebiasaan memasukan benda ke mulut, dari berbagai usia:
Usia 0–12 bulan
Pada fase ini, mulut jadi alat eksplorasi utama. Bayi memasukkan benda ke mulut untuk mengenal tekstur, rasa, dan bentuk. Ini adalah puncak dari fase kesadaran oral.Usia 1–3 tahun (balita)
Saat koordinasi tangan dan mata mulai berkembang, dan anak mulai lebih aktif berjalan serta bermain, kebiasaan ini perlahan berkurang. Umumnya, anak akan berhenti memasukkan benda ke mulut di usia 2–3 tahun. Namun, saat tumbuh gigi atau merasa tidak nyaman, kebiasaan ini bisa muncul kembali sesekali.Usia di atas 3 tahun
Jika anak masih sering memasukkan benda ke mulut setelah usia 3 tahun, bisa jadi ia membutuhkan stimulasi sensorik tambahan atau sedang mencari rasa aman. Bila kebiasaan ini terus berlangsung hingga usia 4 tahun ke atas, ada baiknya Mama berkonsultasi dengan dokter anak. Bisa saja ini merupakan tanda kondisi seperti PICA atau gangguan yang membuat anak suka mengunyah atau memakan benda non-makanan.
Cara Mendukung Fase Ini dengan Aman

Meskipun terkadang bikin khawatir, fase memasukkan benda ke mulut ini sebenarnya sangat normal dan bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Tapi tentu saja, Mama tetap perlu mengawasi dan mendukung kebiasaan ini dengan cara yang aman agar si Kecil bisa bereksplorasi tanpa risiko, seperti:
Selalu awasi saat bayi bermain: Pastikan Mama selalu mengawasi si Kecil saat ia sedang menjelajahi lingkungan, terutama ketika ada banyak benda kecil di sekitarnya.
Pilih mainan yang aman untuk digigit: Berikan mainan yang memang dirancang khusus untuk digigit, seperti teether berbahan food-grade silikon, bebas BPA, dan mudah dibersihkan.
Jauhkan benda kecil dan berbahaya: Hindari benda-benda kecil yang bisa menyebabkan tersedak, seperti koin, kancing, atau mainan dengan bagian yang mudah lepas.
Jaga kebersihan benda yang sering dimasukkan ke mulut: Rajin mencuci teether, mainan, atau benda apa pun yang sering digigit agar si Kecil terhindar dari kuman atau bakteri.
Sediakan alternatif saat tumbuh gigi: Jika bayi sedang tumbuh gigi, berikan benda dingin seperti teether yang disimpan di kulkas untuk membantu meredakan nyeri gusi.
Nah, itu tadi alasan kenapa bayi suka memasukkan benda ke mulutnya. Meski sering bikin panik, ternyata kebiasaan ini adalah bagian penting dari proses tumbuh kembang si Kecil, lho. Selama benda-benda di sekitarnya aman dan bersih, Mama tak perlu terlalu khawatir. Tetap dampingi dan awasi, ya, agar proses eksplorasi si Kecil tetap berjalan seru dan aman!