Ilustrasi - Freepik/Jcomp
Dilansir dari tayangan "Sapa Indonesia Malam" Kompas TV, Sabtu (3/7/2021), gerakan solidaritas tabung oksigen gratis dilaksanakan oleh Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia.
Dalam tayangan tersebut, salah satu inisiator Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen (GSSTA) untuk Indonesia, Erry Riyana Hardjapamekas, mengungkapkan bahwa di awal gerakan solidaritas ini didirikan sekitar enam bulan lalu, pihaknya memfokuskan gerakan sosial ini pada akses terhadap alat tes swab antigen yang murah dan menjangkau masyarakat lebih luas.
"Tapi akhir-akhir ini kami berdiskusi ternyata yang paling dibutuhkan sekarang adalah tabung oksigen. Maka kami segera beralih ke program tabung oksigen gratis untuk warga," ungkap Erry yang juga salah satu komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007.
Program tabung oksigen gratis untuk warga ini diharapkan bisa menjadi solusi terhadap langkanya tabung oksigen khususnya di wilayah Jabodetabek. Program ini berlangsung pada 1-20 juli 2021.
Erry menjelaskan, dari total 101 tabung oksigen yang tersedia, dalam 3 hari sudah terdapat 70 lebih tabung oksigen yang didistribusikan kepada warga yang sebelumnya mendaftar secara online. Tabung oksigen yang tersedia nantinya akan diprioritaskan berdasarkan kondisi kesehatan pasien.
"Kami meminjamkan tabung oksigen gratis selama 5-7 hari. Setelah tabungnya dikembalikan kepada kami, lalu kami isi lagi tabungnya dan kami siapkan untuk warga lainnya yang membutuhkan," ujar Erry.
Proses peminjaman tabung oksigen selama kurang lebih satu minggu ini tidak dipungut biaya alias gratis dan dapat diantarkan ke rumah warga yang membutuhkan. Diharapkan dengan adanya gerakan ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkan oksigen dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19.
Menurut Erry, gerakan ini sangat penting karena kebutuhan oksigen yang tinggi di tengah pandemi Covid-19.
"Kami melihat ada kebutuhan yang luar biasa dari masyarakat sehingga kami pun tergerak untuk segera mengalihkan ke tabung oksigen. Banyak orang yang tidak mampu atau hanya bisa meminjam atau mencari kemana-mana nggak ada. Nah, kami menyediakan tabung oksigen itu walaupun akhirnya kami tidak bisa memuaskan semuanya karena stoknya begitu cepat habis," ucap Erry.