- Sayatan lebih kecil
Operasi Robotik Pertama di Indonesia, Buka Harapan Baru untuk Perempuan

- Robotic Skin Sparing Mastectomy membuka harapan baru bagi perempuan penyintas kanker payudara di Indonesia.
- Bedah robotik memiliki keunggulan dalam sayatan lebih kecil, masa penyembuhan lebih cepat, dan estetika yang lebih terjaga.
- Prosedur ini dibatasi oleh stadium kanker payudara, namun menawarkan banyak keunggulan dibandingkan teknik konvensional.
Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Banyak penyintas yang harus menjalani mastektomi atau pengangkatan payudara, yang tidak hanya berdampak fisik tetapi juga psikologis.
Pada acara bertajuk Peluncuran dan Pengenalan Operasi Robotic Skin Sparing Mastectomy Pertama di Indonesia yang digelar di BMHS Diagnos Tower, Gondangdia, Jumat (10/10/2025), dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B, Subsp.Onk (K), FICRS, mengungkapkan bahwa inovasi ini bukan sekadar teknologi canggih, tetapi merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan penyintas kanker payudara.
Dengan operasi robotik, trauma fisik maupun psikologis pasca operasi dapat diminimalkan, sehingga pasien bisa kembali percaya diri lebih cepat. Simak fakta lengkap dari Popmama.com seputar inovasi ini!
Apa Bedanya Bedah Robotik vs Konvensional?

Bedah robotik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bedah konvensional baik dari jumlah sayatan, lama perawatan, maupun luas area operasi. Berikut beberapa perbedaanya:
Berbeda dengan teknik konvensional yang meninggalkan sayatan besar dan mudah terlihat, bedah robotik memungkinkan dokter membuat sayatan jauh lebih kecil dan ditempatkan di area tersembunyi, seperti di sisi tubuh atau bagian punggung.
Dengan sayatan yang lebih kecil dan posisi yang tersembunyi, pasien bukan hanya merasakan pemulihan fisik yang lebih cepat, tapi juga secara psikologis lebih nyaman
- Masa penyembuhan lebih cepat
Selain sayatan yang lebih kecil, operasi robotik juga membuat pasien bisa pulih lebih cepat dibanding metode konvensional.
“Kalau dengan metode konvensional, secara umum pasien biasanya sudah bisa pulang pada hari kelima setelah operasi, dengan sayatan yang lebih besar dan kontrol lanjutan minggu berikutnya. Sedangkan Untuk pasien yang menjalani mastektomi robotik, sebagian sudah bisa pulang dalam tiga hari. Kami selalu memastikan tidak ada penumpukan cairan di area operasi,” ungkap dr. Reza Musmarliansyah.
- Estetika lebih terjaga
Teknik bedah robotik sebenarnya hampir sama dengan endoskopi. Perbedaannya, alat pada bedah robotik jauh lebih luwes dan presisi. Dengan keunggulan ini, ketebalan kulit yang disisakan dapat tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan, sehingga proses pembentukan payudara baru menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih natural
Rekonstruksi Payudara Lebih Alami Lewat Teknik Robotik

Menurut dr. Afriyanti Sandhi, SpBP-RE, FLB, MARS, tim bedah plastik dan estetik memiliki peran penting untuk mengembalikan bentuk payudara senatural mungkin agar pasien dapat kembali merasa percaya diri.
“Dengan adanya robotic skin ini kami sangat diuntungkan karena jaringan tumor yang diambil itu presisi, jaringan sehat yang ditinggalkan itu masih cukup volumenya untuk kami bisa mengembalikan bentuk payudara yang sebaik mungkin seperti sebelum operasi,” jelas dr. Afriyanti
Dalam proses rekonstruksi, terdapat dua metode pendekatan yang bisa digunakan. Pertama, dengan implan silikon. Namun, seiring kemajuan teknologi, tim bedah kini lebih memilih metode autologous flap, yaitu menggunakan jaringan tubuh pasien sendiri.
“Pada kasus ini, kami mengambil jaringan kulit dan otot dari bagian punggung tepatnya otot latissimus dorsi, melalui terowongan yang sama dengan jalur lengan robotik. Jaringan tersebut kemudian dipindahkan ke depan untuk membentuk payudara baru, sambil tetap mempertahankan pembuluh darahnya,” terangnya.
Dengan metode ini, hasil rekonstruksi terlihat lebih alami dan proporsional. Selain itu, proses penyembuhan juga menjadi lebih cepat karena jaringan berasal dari tubuh pasien sendiri.
Kriteria Apa Saja yang bisa Menjalani Operasi Robotik?

Dengan estimasi biaya sekitar Rp200 juta, Robotic Skin Sparing Mastectomy menawarkan banyak keunggulan dibandingkan teknik konvensional. Namun, prosedur ini tidak dapat dilakukan pada semua pasien kanker payudara.
Prosedur ini dibatasi oleh stadium. Tidak bisa dilakukan jika kanker sudah menginfiltrasi kulit atau struktur di bawah otot, karena jaringan yang diangkat adalah jaringan payudara. Jika sudah menyebar ke atas atau ke bawah, operasi robotik tidak lagi memungkinkan,
Nah, itu dia informasi mengenai Robotic Skin Sparing Mastectomy, inovasi bedah robotik pertama di Indonesia yang membuka harapan baru bagi perempuan penyintas kanker payudara.



















