Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

9 Penyebab Badan Panas tapi Tidak Demam, Pertanda Masalah Kesehatan?

Freepik/goffkein
Freepik/goffkein

Pernahkah Mama merasa tubuh terasa panas, tetapi saat diperiksa dengan termometer, suhu tubuh justru tetap normal? Kondisi ini bisa membuat bingung karena biasanya tubuh panas dikaitkan dengan demam. 

Namun, ternyata ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan badan terasa panas meskipun tidak mengalami peningkatan suhu tubuh secara signifikan. 

Untuk memahami lebih lanjut, berikut Popmama.com siap membahas penyebab badan panas tapi tidak demam

1. Olahraga atau aktivitas fisik yang intens

Freepik/shurkin_son
Freepik/shurkin_son

Saat berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak energi, sehingga membakar lemak sebagai cadangan energi. Proses ini menghasilkan panas pada tubuh sebagai bentuk efek sampingan.

Namun, suhu tubuh biasanya kembali normal setelah panas dikeluarkan melalui keringat. Sensasi panas bisa semakin terasa jika Mama berolahraga atau melakukan aktivitas berat di lingkungan bersuhu tinggi.

2. Konsumsi makanan dan minuman tertentu

Freepik/Studioredcup
Freepik/Studioredcup

Sebuah studi dalam jurnal Temperature (2015) mengungkapkan, bahwa capsaicin dalam cabai dapat meningkatkan sensasi panas dalam tubuh. 

Senyawa ini merangsang reseptor panas di lidah dan tenggorokan (TRPV1), yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh sedang mengalami peningkatan suhu. 

Selain cabai, makanan panas, alkohol, dan minuman berkafein juga dapat meningkatkan suhu tubuh.

3. Mengalami stres

Freepik/Asier_relampagoestudio
Freepik/Asier_relampagoestudio

Saat mengalami stres, tubuh secara alami melepaskan hormon adrenal dan kortisol yang memicu peningkatan detak jantung. 

Aliran darah yang lebih deras menyebabkan sensasi panas pada tubuh seseorang, meski tidak disertai demam. Kondisi ini sering terjadi sebagai bagian dari respons fight-or-flight saat menghadapi situasi yang menekan.

4. Pemilihan pakaian yang tidak tepat

Freepik/benzoix
Freepik/benzoix

Pakaian berfungsi seperti selimut yang mengatur sirkulasi udara dan panas tubuh. Mengenakan pakaian tebal di cuaca panas dapat menjebak udara di antara kain dan kulit, sehingga meningkatkan suhu tubuh. 

Selain ketebalan, bahan dan warna pakaian juga berpengaruh. Pakaian berwarna terang lebih efektif dalam memantulkan panas, sehingga lebih nyaman digunakan di luar ruangan dibanding pakaian warna hitam.

5. Hipertiroidisme

Freepik
Freepik

Kelebihan hormon tiroid pada penderita hipertiroidisme dapat mempercepat metabolisme tubuh, sehingga menyebabkan pembakaran energi yang lebih cepat dan peningkatan suhu tubuh. 

Selain itu, hormon tiroid juga mengaktifkan protein UCP1. Hal ini tanpa disadari semakin meningkatkan rasa panas pada tubuh.

6. Mengalami diabetes

Penderita diabetes lebih rentan mengalami dehidrasi yang membuat tubuh lebih sensitif terhadap panas, terutama jika sering buang air kecil. 

Kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat diabetes juga dapat menghambat produksi keringat, sehingga tubuh kesulitan mengeluarkan panas meskipun suhu tubuh sebenarnya tidak tinggi.

7. Anhidrosis

Pexels/Ketut-subiyanto
Pexels/Ketut-subiyanto

Normalnya, tubuh mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tetap stabil. Namun, pada penderita anhidrosis, tubuh dapat kesulitan berkeringat meskipun berada di lingkungan panas atau setelah berolahraga. 

Akibatnya, panas tubuh tidak dapat dikeluarkan dengan baik. Jika kondisi ini disertai peningkatan detak jantung atau sakit kepala yang sering, maka segera konsultasikan ke dokter.

8. Kehamilan

Freepik/Tirachardz
Freepik/Tirachardz

Peningkatan aliran darah selama kehamilan dapat membuat kulit ibu hamil terasa lebih hangat. Selama tidak disertai gejala lain, kondisi ini tidak berbahaya. 

Untuk mengurangi ketidaknyamanan, ibu hamil disarankan mengenakan pakaian longgar dan menghindari paparan sinar matahari langsung.

9. Menopause

Freepik
Freepik

Perubahan kadar estrogen pada perempuan yang memasuki masa menopause atau perimenopause dapat menyebabkan hot flashes, yaitu sensasi panas mendadak pada tubuh. 

Kondisi ini sering disertai keringat berlebih, terutama pada malam hari. Umumnya, kondisinya berlangsung antara 30 detik hingga 10 menit.

Demikian beberapa penyebab badan panas tapi tidak demam. Jika rasa panas pada tubuh terasa semakin tidak wajar, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter ya, Ma. 

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us

Latest in Life

See More

Midnight Wonder, Satu Malam Tenang Pembuka Cerita Natal

17 Des 2025, 07:03 WIBLife