Tips Makan Sehat dengan Nutrisi Seimbang Pasca Lebaran, Jaga Asupan!

Ketahui cara membantu untuk menerapkan pola makan yang sehat setelah Lebaran

18 April 2024

Tips Makan Sehat Nutrisi Seimbang Pasca Lebaran, Jaga Asupan
Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Lebaran seolah menjadi ajang bagi masyarakat muslim untuk menikmati berbagai hidangan lezat pasca sebulan berpuasa. Itu sebabnya, setelah Lebaran penting bagi kita untuk memperhatikan keseimbangan nutrisi dalam pola makan. 

Meski sering kali tergoda untuk menyantap yang kaya akan rasa dan kandungan gula, jangan pernah sekali pun melupakan dasar-dasar kesehatan untuk menjaga kesehatan ke depannya. 

Nah, kali ini Popmama.com siap membahas lebih lanjut mengenai tips makan dengan nutrisi seimbang pasca Lebaran bersasarkan sesi Popmama Talk edisi April 2024 bersama dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK. 

1. Batasi makanan yang cenderung tinggi lemak dan gula

1. Batasi makanan cenderung tinggi lemak gula
Freepik/freepik

Bagi Mama maupun Papa yang tidak memiliki masalah kesehatan, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak bisa dimulai dengan mengurangi penggunaan kuah-kuahan yang tinggi santan dalam hidangan. 

Selain itu, menghindari gorengan juga merupakan langkah bijak yang bisa dilakukan. Meskipun sesekali makan gorengan tidak masalah, penting untuk mengontrol porsinya.

Membatasi jumlah gorengan maupun manisan dapat menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi tubuh serta kesehatan secara keseluruhan.

“Untuk yang nggak ada masalah kesehatan, kita bisa mengurangi kuah-kuahan yang tinggi santan. Hindari pula gorengan. Sebenarnya nggak papa makan gorengan, tapi makannya cukup satu. Jangan berlebihan sampai 3-4,” kata dr. Jovita Amelia saat diwawancara secara eksklusif oleh Popmama.com untuk Popmama Talk edisi April 2024. 

Editors' Pick

2. Kue yang manis mempunyai kalori besar

2. Kue manis mempunyai kalori besar
Freepik/azerbajian_stockers

Bagi pencinta makanan manis, rasanya akan menjadi tantangan yang begitu sulit untuk menghindari kue-kue kering yang masih tersisa pasca Lebaran. Memang tidak ada salahnya untuk menikmati camilan tersebut, namun perlu diingat untuk tetap membatasi jumlahnya. 

Meskipun ukurannya kecil, camilan seperti nastar bisa mengandung sekitar 60 hingga 80 kalori. Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memberikan beban kalori berlebih pada tubuh kita serta meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti kenaikan berat badan dan gangguan metabolisme. 

“Kalau gula itu sumber asupannya dari kue kering ya, jadi kalau mau makan boleh tapi cukup satu saja. Ingat satu kue itu kalorinya bisa besar. Seperti satu nastar, itu mencapai 60-80 kalori. Hampir semua kalori yang terkandung dalam nastar itu kalau nggak dari lemak ya dari gula,” jelas dr. Jovita Amelia.

3. Lemak kerap terkandung dalam kue kering dan basah

3. Lemak kerap terkandung dalam kue kering basah
Freepik/KamranAydinov

Penting untuk diingat bahwa lemak tidak hanya terdapat dalam bahan makanan tertentu, tetapi juga ada dalam kue kering dan basah yang masih tersisa pasca Lebaran berlangsung

Bahkan, beberapa jenis kue dapat mengandung jumlah lemak yang cukup tinggi. Ketika memilih camilan seperti kue, perhatikan pula kandungan gula dan kadar lemaknya. 

“Lemak nggak dari bahan makanan aja, tapi dari kue kering dan basah juga berlemak. Berarti kalau mau makan boleh saja, tapi jangan berlebihan,” ungkap dr. Jovita Amelia. 

Memilih camilan rendah lemak dapat membantu mengontrol asupan lemak harian kita dan menjaga keseimbangan nutrisi tubuh secara keseluruhan.

Kesadaran terhadap kandungan lemak dalam camilan akan membantu kita membuat pilihan makanan yang lebih sehat sekaligus mendukung gaya hidup lebih seimbang.

4. Cara mengontrol kandungan lemak jenuh pada makanan tanpa mengurangi cita rasa

4. Cara mengontrol kandungan lemak jenuh makanan tanpa mengurangi cita rasa
Freepik/jcomp

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan agar kandungan lemak jenuh yang terdapat di dalamnya tak terlalu besar, namun tanpa mengurangi cita rasa tersebut. Contohnya seperti santan dalam opor bisa diganti dengan cream.

“Opor yang bikin nikmat itu dari santan, alternatifnya bisa diganti dengan cream. Saya pernah gunakan itu, rasanya cukup mendekati,” ucap dr. Jovita Amelia. 

Sedangkan untuk makanan manis, bisa menggunakan gula pengganti atau pemanis alami. Sehingga, rasa manis tersebut tidak hilang dan tetap bisa dinikmati. 

“Kalau kue, manisnya bisa pakai gula pengganti. Rasanya memang nggak sama persis, tapi bisa jadi alternatif. Bisa gula pengganti atau pemanis alami, jadi gula tambahannya tidak terlalu banyak,” saran dr. Jovita Amelia. 

5. Bisakah mengganti pemanis gula dengan madu?

5. Bisakah mengganti pemanis gula madu
Freepik/rorozoa

Mengganti pemanis dengan madu kerap jadi andalan banyak orang untuk mengurangi asupan pemanis tambahan yang tidak sehat. Madu adalah sumber pemanis alami yang kaya akan antioksidan.

Nutrisi lainnya seperti vitamin dan mineral juga terkandung dalam madu. Meski memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik dibanding gula putih atau sirup jagung, madu tetap masih mengandung kalori dan karbohidrat. 

“Pada dasarnya, madu kurang lebih itu seperti gula. Kadar gulanya masih tinggi. Tapi, memang madu itu lebih bagus daripada gula karena ada kandungan antioksidannya. Namun, tetap saja kadar gulanya masih tinggi jadi harus tetap dibatasi,” pungkas dr. Jovita Amelia. 

Nah, itu dia pembahasan terkait tips makan dengan nutrisi seimbang pasca Lebaran. Semoga bisa diterapkan, ya!

PODCAST POPMAMA TALK EP. 10 - dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK. Dokter Spesialis Gizi Klinik Happy Baby Inc

Editor in Chief - Sandra Ratnasari 
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Host - Wahyuni Sahara
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati 
Design - Aristika Medinasari Photographer - Krisnaji Iswandani 
Videographer - Krisnaji Iswandani & Hari Firmanto 
Stylist - Putri Syifa Nurfadilah 
Makeup Artist -  Putri Syifa Nurfadilah 
Wardrobe - Pomelo Fashion

Baca juga:

Popmama Star

Popmama Talk: dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK
Popmama Star

Popmama Talk: dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK

Rayakan Lebaran tanpa Takut 'Lebar-an'

The Latest