Hal yang Harus Dilakukan saat Bertemu dengan Pasien Covid-19

Hati-hati, sebaiknya segera lakukan isolasi mandiri dan tetap mematuhi protokol kesehatan ya, Ma

15 Februari 2021

Hal Harus Dilakukan saat Bertemu Pasien Covid-19
Pexels/Anna Shvets

Sejak Maret 2020 kita harus dirundung oleh wabah virus corona. Kasus Covid-19 di Indonesia pada Senin, 14 februari mencapai 1.025.273 orang. Untuk yang meninggal karena Covid-19 mencapai 33.183 orang. Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar Covid-19 tidak semakin meluas.

Hampir semua pekerjaan sudah dilakukan dari rumah sejak Maret 2020. Selain itu, terdapat juga perbatasan secara berskala besar (PSBB) atau sosial distancing untuk meminimalkan penularan Covid-19.

Penularan Covid-19 terjadi lewat droplet atau air liur yang keluar saat berbicara, bersin, ataupun batuk. Itu sebabnya, perlu melakukan 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker agar terhindar dari virus.

Apalagi jika tertular dengan orang yang tidak mempunyai gejala (OTG). Namun, bagaimana ketika tidak sengaja berinterkasi dengan penderita Covid-19? Apakah yang harus dilakukan?

Menurut Pakar pengobatan keluarga dari Cleveland Clinic Neha Vyas, risiko tertular Covid-19 tergangtung dengan protoko kesehatan yang diterapkan.

Berikut Popmama.com rangkum beberapa langkah yang dilakukan setelah tidak sengaja berinterkasi dengan penderita Covid-19.

1. Peluang terkena Covid-19 sangat kecil dengan mematuhi protokol

1. Peluang terkena Covid-19 sangat kecil mematuhi protokol
Freepik/prostooleh

seperti yang disarankan oleh World Health Organization (WHO) untuk menerapkan protokol kesehatan, yaitu 3M. Dengan mematuhi protokol kesehatan maka peluang terkena Covid menjadi kecil. Pasalnya Covid-19 tertular lewat droplet atau air liur.

Jika kita berbicara terlalu dekat dengan orang tanpa menggunakan masker, droplet bisa saja mengenai bagian tubuh kita. Untuk menghilangkan droplet dari salah satu tubuh kita perlu mencuci tangan dengan sabun.

Maka dari itu, peluang akan menjadi kecil jika kita menerapkan, sebagai berikut:

  • Kita dan orang penderita Covid-19 sama-sama mengenakan masker saat berinterkasi.
  • Melakukan physical distancing sekitar dua meter satu sama lain sehingga peluang droplet mengenai tubuh kita menjadi kecil.
  • Mencuci tangan setelah berinterkasi sebagai bentuk antisipasi untuk menghilangkan virus dari bagian tubuh kita.

Editors' Pick

2. Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari

2. Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
Freepik/Davit85

Gejala yang ditunjukan penderita Covid-19 berlangsung selama 1-14 hari. Jadi, ketika seseorang sudah melewati 14 hari tanpa gejala apapun dan sudah dites dinyatakan negatif maka dirinya tidak terjangkit virus corona.

Namun, ada beberapa orang yang terkena Covid-19 tanpa gejala. Jadi, untuk mengantisipasi penyebaran virus, baiknya orang tersebut segera melakukan tes. Hal ini dilakukan agar mendeteksi adanya virus corona atau tidak.

Pasalnya orang yang sudah berinterkasi dengan penderita Covid-19 bisa tertular dan bisa tidak. Jadi, untuk memastikan bersih dari virus dengan melakukan isolasi mandiri dan tes.

3. Memantau gejala yang terjadi pada diri sendiri

3. Memantau gejala terjadi diri sendiri
Freepik

Selama melakukan isolasi mandiri, baiknya kita memantau gejala yang dialami oleh diri sendiri.

Jika saat isolasi mandiri terdapat gejala, seperti demam, kehilangan penciuman, batuk kering, dan lainnya itu sudah tanda adanya virus corona.

Baiknya tetap melakukan isolasi mandiri dengan meminum vitamin dan meningkatkan imunitas tubuh.

Pasalnya, vaksin sampai saat ini belum disuntikan kepada masyarakat umum. Untuk itu, lakukan isolasi mandiri sembari meningkatkan imunitas tubuh agar kembali normal.

4. Hindari kontak dengan orang yang berisiko tinggi

4. Hindari kontak orang berisiko tinggi
Pixabay/3005398

Saat melakukan isolasi mandiri pun ataupun sehabis berinterkasi dengan penderita, sebaiknya hindari terlebih dahhulu orang yang berisiko tinggi terkena Covid-19. Orang tua atau lanjut usia lah yang memiliki risiko yang tinggi tertular Covid-19.

Sebaiknya, kita sebagai orang yang masih muda, sehat, dan imun yang kuat tidak berkontak langsung dengan orangtua ketika sehabis berinterkasi dengan penderita.

Pasalnya jika orangtua sudah terkena Covid-19 bisa memiliki gejala yang parah dan berujung kematian.

5. Menghubungi dokter jika gejala sudah berkembang

5. Menghubungi dokter jika gejala sudah berkembang
Pexels/Gustavo Fring

Selama masa karantina atau isolasi mandiri, baiknya memperhatikan gejala pada diri sendiri. Jika gejala sudah memasuki tahap sesak napas segera hubungi dokter dan meminta perawatan. Hal ini dikarenakan virus corona menyerang paru-paru yang menyebabkan sesak napas.

Ditakutkan sesak napas yang dihadapi bertambah parah dan berujung kematian. Dengan mengambil perawatan di rumah sakit, kesehatan kita dapat dikontrol oleh dokter dan mendapatkan alat bantu bernapas saat sesak napas menyerang.

Itulah beberapa langkah atau cara yang harus dilakukan untuk orang yang tidak sengaja berkontak langsung dengan penderita Covid-19. Semoga informasi ini dapat membantu Mama saat tidak sengaja berinterkasi dengan orang yang positif corona.

Tetaplah jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan agar meminimalkan virus Covid-19 menyerang kita. Serta tingkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga, minum air putih, tidur yang cukup, dan makanan yang bergizi.

Baca juga:

The Latest