7 Cara Menyimpan Daun Singkong, Coba Bungkus dengan Kertas

- Untuk penyimpanan mentah, pilihlah daun muda dan jangan dicuci agar tidak lembab dan cepat busuk.
- Kertas pembungkus berfungsi menyerap uap air berlebih, sementara plastik menjaga agar daun tidak kekeringan terkena udara dingin kulkas. Pastikan sirkulasi udara tetap ada agar daun singkong bisa "bernapas".
- Untuk penyimpanan jangka panjang, lakukan teknik blanching (rebus sebentar) lalu peras dan bekukan di freezer dalam porsi sekali masak.
Daun singkong merupakan salah satu sayuran hijau favorit keluarga Indonesia karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang khas. Baik diolah menjadi gulai, buntil, atau sekadar direbus sebagai lalapan, daun singkong selalu menggugah selera. Sayangnya, daun singkong termasuk sayuran yang sangat mudah layu, menguning, dan kehilangan kesegarannya sesaat setelah dipetik.
Agar stok daun singkong di rumah tetap hijau dan segar saat akan dimasak, Mama perlu mengetahui trik penyimpanannya. Tantangan utamanya, yakni menjaga kelembapan daun tanpa membuatnya menjadi busuk karena air yang terperangkap.
Nah, untuk membantu Mama, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara menyimpan daun singkong agar tetap awet, hijau, dan nutrisinya terjaga.
Yuk Ma, disimak dengan baik!
Deretan Cara Menyimpan Daun Singkong
1. Pilih daun yang muda dan segar

Langkah pertama untuk penyimpanan yang tepat dimulai saat Mama membeli atau memetiknya. Pastikan Mama memilih daun singkong yang masih muda, biasanya berada di bagian pucuk tanaman. Daun muda memiliki tekstur yang lebih lunak dan ketahanan penyimpanan lebih baik dibandingkan daun tua yang keras.
Hindari memilih daun yang sudah terlihat layu, berwarna kekuningan, atau memiliki bercak hitam. Kualitas awal daun singkong sangat menentukan seberapa lama sayuran ini bisa bertahan saat disimpan nanti.
2. Jangan mencuci jika disimpan mentah

Jika Mama berencana menyimpan daun singkong dalam keadaan mentah di kulkas, coba hindari mencucinya terlebih dahulu.
Air sisa cucian yang menempel pada permukaan daun akan menciptakan kelembapan berlebih yang memicu pembusukan dengan cepat. Bakteri dan jamur sangat menyukai lingkungan yang basah dan tertutup.
Cukup bersihkan kotoran atau debu yang terlihat secara manual atau dikebas-kebaskan saja. Mama baru boleh mencuci daun singkong hingga bersih sesaat sebelum daun tersebut akan diolah atau dimasak.
3. Bungkus dengan kertas atau koran

Untuk menjaga kelembapan yang seimbang, bungkuslah daun singkong mentah menggunakan kertas buram, tisu dapur tebal, atau kertas koran. Kertas berfungsi untuk menyerap kelembapan berlebih yang mungkin dihasilkan oleh daun (respirasi) selama proses pendinginan.
Pastikan seluruh bagian daun tertutup rapat oleh kertas, namun jangan menekannya terlalu padat agar daun tidak memar. Pembungkus kertas ini akan menjaga daun tetap kering, namun tidak dehidrasi.
4. Masukkan ke dalam kantong plastik

Setelah dibungkus rapi dengan kertas, masukkan paket daun singkong tersebut ke dalam kantong plastik. Mama bisa menggunakan plastik kresek bersih atau ziplock, namun jangan menutupnya terlalu rapat atau kedap udara.
Berikan sedikit lubang sirkulasi pada plastik atau biarkan bagian ujungnya sedikit terbuka agar daun singkong tetap bisa "bernapas". Sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan suhu di dalam plastik meningkat dan membuat daun menjadi "matang" atau layu lebih cepat.
5. Simpan di laci sayuran (crisper drawer)

Tempatkan bungkusan daun singkong tersebut di dalam laci khusus sayuran atau crisper drawer di kulkas mama. Area ini dirancang untuk menjaga tingkat kelembapan yang optimal bagi sayuran hijau dan mencegahnya terkena suhu dingin yang terlalu ekstrem secara langsung.
Hindari meletakkan daun singkong di bagian freezer atau rak paling atas dekat freezer jika masih dalam keadaan mentah. Perlu diketahui kalau suhu beku akan merusak struktur sel daun dan membuatnya lembek seperti bubur saat dicairkan.
6. Rebus setengah matang (blanching)

Jika Mama ingin menyimpan daun singkong untuk jangka waktu yang lebih lama (lebih dari 5 hari), teknik blanching adalah solusinya. Rebus daun singkong dalam air mendidih yang sudah diberi sedikit garam dan soda kue selama 3-5 menit agar warnanya tetap hijau cerah.
Setelah direbus setengah matang, segera angkat dan rendam dalam air es (air dingin) untuk menghentikan proses pematangan. Peras airnya hingga tuntas sebelum disimpan. Cara ini ampuh mematikan enzim penyebab pembusukan.
7. Bekukan di freezer untuk stok jangka panjang

Setelah proses blanching dan diperas airnya, daun singkong bisa dibekukan dan bertahan hingga berbulan-bulan. Bagi daun singkong yang sudah direbus ke dalam porsi-porsi kecil (sekali masak) dan masukkan ke dalam wadah kedap udara atau plastik ziplock.
Simpan di dalam freezer dan biarkan membeku. Saat Mama ingin memasak gulai atau sayur santan di kemudian hari, Mama tinggal mengambil satu porsi beku tanpa perlu repot merebusnya dari awal lagi.
Itulah rangkuman dari beberapa cara menyimpan daun singkong agar tetap hijau dan segar.
Dengan teknik penyimpanan yang tepat, Mama tidak perlu khawatir lagi membuang sisa daun singkong yang menguning atau layu. Stok sayuran hijau yang segar di kulkas akan memudahkan Mama menyajikan hidangan lezat dan bergizi bagi keluarga kapan saja.
FAQ Cara Menyimpan Daun Singkong
Apakah daun singkong boleh disimpan di kulkas? | Daun singkong sangat bisa disimpan di kulkas untuk menjaga kesegaran jangka pendek. Metode terbaik, yakni membungkus daun singkong dengan tisu lembap lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik di laci sayuran. |
Bagaimana cara mengawetkan daun agar tetap hijau? | Untuk menjaga warna hijau, pastikan daun tidak terkena paparan udara berlebih saat disimpan di kulkas. Rebus sebentar sebelum dibekukan juga membantu mengunci pigmen hijau klorofil. |
Apa cara terbaik untuk mengawetkan singkong? | Untuk menjaga warna hijau, pastikan daun tidak terkena paparan udara berlebih saat disimpan di kulkas. Rebus sebentar sebelum dibekukan juga membantu mengunci pigmen hijau klorofil. |


















