7 Cara Merawat Ikan Hias yang Hidup di Akuarium

Keindahan akuarium harus tetap terjaga dengan beberapa cara perawatan berikut ini!

16 Agustus 2022

7 Cara Merawat Ikan Hias Hidup Akuarium
Unsplash/Sarah Brown

Bersantai di rumah sambil melihat ikan hias yang berwarna-warni berenang di akuarium dapat membuat suasana hati menjadi senang. Mulai dari menurunkan stres, menjaga tekanan darah, dan meningkatkan kualitas tidur. 

Ketika memelihara ikan hias di akuarium ada baiknya untuk merawatnya dengan sebaik mungkin. Sebab, ikan yang dirawat asal-asalan akan membuatnya cepat mati. 

Memastikan kondisi akuarium baik, tepat dalam pemberian makanan serta menjaga kondisi air akuarium merupakan beberapa cara merawat ikan hias, sehingga tidak cepat mati. 

Berikut ini Popmama.com rangkum berbagai cara merawat ikan hias yang dilansir dari berbagai sumber.

Disimak yuk, Ma!

1. Memilih ikan hias yang mudah dirawat

1. Memilih ikan hias mudah dirawat
Freepik/wirestock

Jika tidak menginginkan perawatan ekstra dalam memelihara ikan hias, Mama bisa mencoba untuk memelihara ikan yang mudah dirawat.

Ikan neon, guppy, Black Molly, dan Angelfish merupakan beberapa jenis ikan hias yang perawatannya terbilang mudah untuk dipelihara. 

Selain itu, perhatikan juga sifat dan jenis ikan hias yang akan dipelihara. Misalnya, ketika ingin memelihara jenis ikan Angelfish, sebaiknya tidak menggabungkan terlalu banyak dengan ikan jenis lain. 

Hal itu dikarenakan Angelfish bisa berkelahi untuk menentukan wilayahnya.

2. Pemilihan akuarium yang tepat untuk ikan hias

2. Pemilihan akuarium tepat ikan hias
Freepik/elenaskoro

Tidak hanya memilih jenis ikan hias yang ingin dipelihara, pemilihan jenis akuarium juga harus diperhatikan. Perkirakan dengan jumlah ikan dan sifat ikan hias yang akan diletakkan dalam satu akuarium. 

Hal ini untuk menghindari jumlah ikan yang terlalu banyak, sehingga dapat mencegah perkelahian antar jenis ikan yang tidak bisa hidup berdampingan. Maka dari itu, pastikan ukuran akuarium yang Mama beli secara tepat. 

Jika baru pertama kali membeli akuarium, sebaiknya membersihkannya terlebih dahulu dan didisinfeksi menggunakan klorin, kemudian bilas dengan air bersih dan dikeringkan. 

Untuk memperindah akuarium, Mama juga bisa menambahkan aksesori, seperti batu karang, batu-batu kecil, dan tumbuhan plastik. Dengan adanya aksesori tersebut, maka membuat ikan hias bisa bermain serta bersembunyi di balik tanaman dan batu-batu.

3. Ikan perlu adaptasi terhadap lingkungan barunya

3. Ikan perlu adaptasi terhadap lingkungan barunya
Freepik/User7920588

Tahap ini disebut dengan proses aklimatisasi. Ikan hias yang baru dibeli dari tempat lain, sebaiknya diaklimatisasi terlebih dahulu kurang lebih selama 30 menit.

Caranya dengan membuka plastik yang berisi ikan hias, kemudian masukkan air akuarium ke dalam plastik tersebut. Setelah itu, ikan baru dapat ditempatkan ke dalam akuarium.

Editors' Pick

4. Memastikan kondisi air yang baik untuk ikan hias

4. Memastikan kondisi air baik ikan hias
Freepik/victor217

Beberapa jenis air di rumah memiliki sifat asam yang berbeda. Dalam memelihara ikan hias, penting sekali untuk memastikan kadar pH yang tepat agar ikan dapat hidup dengan baik. 

Mama bisa membeli alat untuk menguji pH air. Ikan hias biasanya dapat hidup sehat di tingkat pH antara 6,8 hingga 7,5. Kadar pH yang sesuai dapat membuat ikan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan. 

Selain kadar pH, penting juga untuk memastikan suhu air yang normal. Disarankan untuk meletakkan akuarium di sisi yang tidak dapat mengalami perubahan suhu dengan cepat. 

Ikan hias air tawar dapat hidup dengan nyaman di suhu sekitar 22-27 derajat Celcius.

5. Rutin melakukan perawatan akuarium

5. Rutin melakukan perawatan akuarium
Pexels/Ryutaro Tsukata

Beberapa akuarium juga bisa diletakkan filter penyaring air. Meskipun sudah ada filter air, mengganti air akuarium harus tetap rutin dilakukan setidaknya seminggu sekali. 

Mengganti air dapat menjaga kesehatan ikan dan menghilangkan kotoran di dalamnya. 

Jika mengganti air akuarium di luar ruangan, pastikan untuk tidak memaparkannya langsung di bawah sinar matahari. Suhu air yang hangat dapat membahayakan ikan, solusinya bisa menggunakan dechlorinator untuk menetralkan kadar klorin pada air ledeng.

6. Nutrisi untuk pertumbuhan ikan hias

6. Nutrisi pertumbuhan ikan hias
Pxabay/peter67

Makanan ikan yang dijual bebas cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jenis ikan atau kelompok ikan tertentu. Makanan ikan yang mudah didapat biasanya berbentuk serpihan kecil, seperti pelet dan makanan yang telah dikeringkan atau dibekukan.

Ada juga camilan khusus ikan, yakni bloodworm dan artemia yang bisa dibeli di toko hewan peliharaan dalam bentuk yang sudah dikeringkan atau dibekukan. Perlu diketahui bahwa pemberian makanan kering dan beku lebih aman daripada ikan hidup.

Memberikan ikan hidup berisiko tertular penyakit dari ikan tersebut. 

7. Berikan makan sesuai dengan kebutuhan ikan hias

7. Berikan makan sesuai kebutuhan ikan hias
Pexels/Leonardo Santos

Perlu diketahui bahwa ikan tidak mempunyai perut, jadi mereka tidak tahu kapan harus berhenti makan. Sebaiknya berikan makanan sesuai dengan jenis ikannya. 

Ketika memberi makan ikan, berilah dua kali sehari. Pemberian makan yang terlalu banyak dapat membuat akuarium menjadi kotor yang memicu berbagai penyakit pada ikan, yakni infeksi jamur dan bakteri. 

Berilah makanan sesuai dengan jumlah ikan yang ada di akuarium, bukan sesuai dengan ukuran akuarium.

8. Rutin melakukan pengamatan kondisi ikan hias

8. Rutin melakukan pengamatan kondisi ikan hias
Unsplash/Biljana Martinić

Ketika sedang menikmati keindahan akuarium, disarankan juga mengamati kondisi ikan hias secara rutin. Kondisi kesehatan ikan dapat diprediksi dari segi visual. 

Misalnya ketika ikan terlihat tidak nafsu makan menjadi salah satu tanda ikan dalam kondisi sakit. Ikan yang sedang sakit dapat diambil dan dipisahkan ke dalam akuarium berbeda agar bisa dilakukan pengobatan. 

Nah, itulah beberapa cara merawat ikan hias di dalam akuarium. Semoga ikan hias di rumah juga dapat terawat dengan baik ya, Ma! 

Baca juga:

The Latest