7 Makanan yang Mudah Berjamur, Hati-Hati saat Disimpan

Roti termasuk makanan yang paling sering ditumbuhi jamur karena kandungan air dan karbohidratnya menjadi sumber nutrisi ideal bagi spora jamur.

Biasanya, jamur akan muncul dalam bentuk bintik hijau atau putih di permukaannya setelah dua hingga tiga hari disimpan di suhu ruang.

Jika Mama sering membeli roti dalam jumlah banyak, sebaiknya simpan di kulkas dengan wadah tertutup rapat. Hindari membiarkan roti terbuka terlalu lama setelah kemasan dibuka, karena udara lembap mempercepat pertumbuhan jamur.

Produk olahan susu seperti keju sangat rentan berjamur, terutama jenis keju lembut seperti mozzarella, cream cheese, atau ricotta. Paparan udara dan suhu ruang bisa menyebabkan munculnya bercak putih atau hijau di permukaannya.

Simpan keju dalam plastik atau kertas khusus penyimpanan keju dan letakkan di bagian chiller kulkas.

Hindari menyimpannya di freezer karena dapat merusak tekstur dan rasa. Jika sudah muncul jamur, sebaiknya jangan dikonsumsi lagi, terutama untuk anak-anak.

Buah-buahan bertekstur lembut seperti stroberi, anggur, tomat, dan blueberry sangat mudah berjamur karena kulitnya tipis serta kadar airnya tinggi. Biasanya jamur akan terlihat sebagai bintik abu-abu atau putih kecil di permukaan buah.

Untuk mencegahnya, jangan mencuci buah sebelum disimpan karena kelembapan dari air bisa mempercepat munculnya jamur.

Simpan buah dalam wadah berlubang agar udara dapat bersirkulasi dengan baik dan konsumsi dalam waktu dua hingga tiga hari setelah dibeli.

Tahu dan tempe merupakan makanan yang mengandung protein nabati dan kadar air cukup tinggi, sehingga sangat mudah berjamur jika tidak disimpan dengan benar. Jamur biasanya muncul dalam bentuk lapisan putih keabu-abuan atau berbintik hitam di permukaannya.

Agar lebih awet, rebus tahu dan tempe terlebih dahulu sebelum disimpan. Setelah dingin, masukkan ke dalam wadah tertutup dan letakkan di kulkas.

Jika sudah berbau asam atau berlendir, sebaiknya jangan digunakan atau dikonsumsi lagi.

Bumbu cair seperti saus tomat, sambal botol, dan kecap sering kali dianggap tahan lama. Padahal setelah dibuka, produk ini bisa berjamur jika tutupnya tidak rapat.

Uap panas dari dapur dan sendok kotor yang masuk ke dalam botol juga mempercepat munculnya jamur.

Simpan saus dan bumbu cair di tempat sejuk serta kering, jauh dari area kompor atau sinar matahari langsung. Gunakan sendok bersih dan kering setiap kali mengambilnya agar jamur tidak mudah berkembang.

Kue tradisional seperti klepon, nagasari, bolu kukus, dan lemper tergolong cepat berjamur karena kadar airnya tinggi dan tidak mengandung bahan pengawet. Dalam suhu ruang, jamur bisa tumbuh hanya dalam waktu satu hari saja.

Sebaiknya simpan kue basah di kulkas segera setelah dibeli, dan hangatkan kembali sebelum disajikan agar teksturnya tetap lembut.

Hindari membungkus kue dalam plastik tertutup rapat saat masih panas karena uapnya akan menimbulkan kelembapan yang mempercepat jamur muncul.

Sisa nasi dan lauk seperti ayam goreng, tumisan, atau sayur santan sangat mudah berjamur bila dibiarkan terlalu lama di suhu ruang.

Permukaan makanan yang lembap menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan jamur, apalagi jika tidak segera dimasukkan ke kulkas.

Pastikan makanan sisa sudah benar-benar dingin sebelum disimpan dalam wadah tertutup. Saat akan dikonsumsi kembali, panaskan hingga mendidih untuk membunuh sisa bakteri atau spora jamur yang mungkin sudah tumbuh.

Itulah deretan makanan yang mudah berjamur. Dengan penyimpanan yang tepat, Mama bisa menghindari makanan cepat berjamur dan menjaga keamanan pangan keluarga setiap hari.